BlogLifestyleMengenal Sejarah Bahasa Indonesia Lebih Dalam
0
0

Mengenal Sejarah Bahasa Indonesia Lebih Dalam

Dipublikasikan oleh Nabila Azmi dan Diperbarui oleh Nabila Azmi

Sep 25, 2023

7 menit membaca

Copied to clipboard
sejarah bahasa indonesiatop-right-banner

Sejarah bahasa Indonesia adalah perjalanan yang kaya dan beragam, sama seperti keragaman rumah seken di Jagakarsa yang mencerminkan estimasi nilai properti di wilayah tersebut. Bahasa Indonesia tidak hanya sebuah alat komunikasi, tetapi juga cerminan perjalanan budaya dan sejarah bangsa Indonesia.

Seperti sebuah peta Indonesia yang mencakup beragam geografi, bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk perubahan sosial, politik, dan budaya. Simak bagaimana perkembangan bahasa Indonesia menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas dan keberagaman Indonesia yang kaya di sini.

Sejarah bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Indonesia yang lahir pada 28 Oktober 1928, saat para pemuda dari berbagai wilayah di Indonesia bersatu dalam semangat Sumpah Pemuda. Dalam sumpah tersebut, mereka berjanji untuk bersatu dalam satu tanah air, satu bangsa, dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Dengan semangat tersebut, bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional pada tanggal tersebut. Pada 18 Agustus 1945, bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa negara dan tercantum dalam UUD 1945 Pasal 36.

Baca juga: Kata Kata Bijak Bahasa Minang

Fungsi bahasa Melayu

sejarah bahasa indonesia

Bahasa Melayu, yang menjadi dasar bahasa Indonesia, memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah Nusantara. Pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu menjalankan berbagai fungsi yang membantu memperkuat identitas budaya dan persatuan di wilayah ini.

  • Bahasa Kebudayaan: dijadikan bahasa buku pelajaran agama Budha pada zaman kerajaan Sriwijaya.
  • Bahasa Perhubungan: dipakai oleh antar suku di Indonesia dan terlihat dari batu tertulis maupun hasil susastra, hingga menyebarkan agama Islam.
  • Bahasa Perdagangan: dimanfaatkan sebagai bahasa perdagangan dari dalam maupun luar negeri, terutama karena tidak mengenal tingkatan tutur seperti bahasa Jawa.
  • Bahasa Resmi Kerajaan: digunakan oleh kerajaan-kerajaan di Indonesia sebagai bahasa dalam keseharian maupun bahasa antar kerajaan di Indonesia.

Alasan bahasa Melayu jadi dasar bahasa Indonesia

Bahasa Melayu menjadi dasar bahasa Indonesia dengan alasan yang sangat relevan dengan kondisi pendidikan di Indonesia. Pertama-tama, bahasa Melayu telah lama digunakan sebagai bahasa pengantar di wilayah Indonesia sejak masa lalu. Hal ini memudahkan peralihan menjadi bahasa resmi Indonesia karena sudah ada dasar penggunaannya.

Kedua, bahasa Melayu memiliki sistem yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dipelajari oleh masyarakat yang beragam latar belakang suku dan budaya. Ini sangat penting dalam konteks pendidikan di Indonesia yang beraneka ragam.

Ketiga, suku-suku di Indonesia secara luas mengakui dan menerima Bahasa Melayu sebagai dasar bahasa Indonesia. Hal tersebut menciptakan keterbukaan untuk bahasa yang memperkuat persatuan nasional dalam konteks pendidikan.

Terakhir, bahasa Melayu juga memiliki kemampuan sebagai bahasa kebudayaan. Ini memungkinkannya untuk memainkan peran penting dalam menyebarkan budaya dan nilai-nilai di Indonesia.

Perkembangan bahasa Melayu

melayu

Perkembangan bahasa Melayu menjadi dasar bahasa Indonesia adalah hasil dari interaksi yang luas di Nusantara. Bahasa Melayu menjadi bahasa yang digunakan secara luas dalam berkomunikasi di berbagai daerah, dan semakin berkembang seiring waktu. Proses ini dipengaruhi oleh beragam corak budaya setiap daerah di Indonesia.

Bahasa Melayu tumbuh dengan memadukan pengaruh dari berbagai bahasa lain, seperti bahasa Sansekerta, Persia, Arab, dan bahasa Eropa. Dalam perjalanan waktu, bahasa ini pun menghasilkan dialek-dialek yang berbeda-beda antar daerah di Nusantara.

Sebagai contoh, sebagian besar naskah teks mc pengajian yang digunakan dalam upacara-upacara keagamaan di Indonesia juga mengandalkan bahasa Melayu sebagai bahasa utama. Pasalnya, bahasa ini memiliki kemampuan yang unik dalam mencerminkan keragaman budaya dan nilai-nilai spiritual yang ada di seluruh tanah air.

Baca juga: Kata Kata Bijak Bahasa Bugis

Perkembangan bahasa Indonesia

Perkembangan bahasa Indonesia merupakan cerminan dari perjalanan panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia awalnya berasal dari bahasa Melayu dan diresmikan sebagai bahasa persatuan melalui Sumpah Pemuda pada tahun 1928.

Proses perkembangan bahasa Indonesia ini didorong oleh semangat kebangkitan nasional yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Misalnya, politik, perdagangan, dan media massa seperti surat kabar. Bahasa Indonesia kini menjadi alat penting dalam modernisasi Indonesia.

Kemudian, pada 17 Agustus 1945, bahasa Indonesia diangkat menjadi bahasa negara dengan kedudukan dan fungsi yang sangat penting. Hingga saat ini, bahasa Indonesia menjadi bahasa yang digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, mencerminkan kesatuan dalam keberagaman.

Pemerintah pun memberikan perhatian serius terhadap pengembangan bahasa Indonesia dengan membentuk lembaga seperti Pusat Bahasa dan menyelenggarakan Kongres Bahasa Indonesia. Dalam konteks nama usaha minum kekinian, penggunaan bahasa Indonesia yang kuat dapat menciptakan daya tarik tersendiri, mengingat bahasa ini menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang patut diapresiasi.

Penyempurnaan ejaan bahasa Indonesia

sejarah bahasa indonesia

Sejarah bahasa Indonesia tidak berhenti begitu saja karena perkembangannya di Nusantara semakin pesat. Terlebih lagi, sifat bahasa ini cenderung terbuka sehingga mudah menyerap kata-kata dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing.

Bahasa Indonesia mengalami penyempurnaan dalam ejaannya. Berikut ini tahapan perkembangan ejaan bahasa Indonesia:

Baca juga: Bahasa Jawa dan Artinya

1. Ejaan Van Ophuijen (1901)

Penyempurnaan ejaan bahasa Indonesia telah mengalami berbagai tahap seiring perjalanan sejarahnya. Salah satu titik awal dalam penyempurnaan ejaan bahasa Indonesia terjadi pada masa penjajahan Belanda, di mana bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pengantar.

Untuk memfasilitasi komunikasi antara orang Belanda dan penduduk setempat, Prof. Charles van Ophuijen mengembangkan ejaan bahasa Melayu yang lebih sesuai dengan huruf Latin yang umumnya digunakan oleh orang Belanda. Dalam pembakuan ejaan ini, Charles bekerja sama dengan Engku Nawawi atau Sutan Makmur serta Moh Taib Sultan Ibrahim.

Ejaan ini mengalami perubahan signifikan, seperti menggantikan huruf “j” dengan “y” dan mengubah “oe” menjadi “u,”. Alhasil, ini membuat ejaan bahasa Melayu lebih mirip dengan tuturan bahasa Belanda. Perubahan-perubahan ini membantu orang Belanda dalam berkomunikasi dengan lebih mudah dan efektif dengan penduduk setempat.

2. Ejaan Republik / Ejaan Soewandi (19 Maret 1947)

Salah satu babak penting dalam penyempurnaan sejarah ejaan bahasa Indonesia adalah Ejaan Republik atau yang dikenal sebagai Ejaan Soewandi. Pada tanggal 19 Maret 1947, Menteri Pendidikan Republik Indonesia, Soewandi, secara resmi mengenalkan ejaan baru ini. Hal ini bertujuan untuk menggantikan dan menyempurnakan ejaan sebelumnya.

Ejaan Republik mengalami beberapa perubahan signifikan, seperti menggantikan huruf “oe” dengan “u” (contohnya, “doeloe” menjadi “dulu”). Ini juga mengubah koma ain menjadi “k” (sebagai contoh, “pa'” menjadi “pak”). Selain itu, kata ulang dapat disingkat dengan menggunakan angka “2” (sebagai contoh, “rumah-rumah” menjadi “rumah2”)

Kamu juga bisa menulis kata depan “di” dengan kata yang mengikutinya. Penyempurnaan ejaan ini merupakan upaya penting dalam memperkaya dan memperjelas tata bahasa Indonesia. Hal tersebut mencerminkan semangat perubahan yang selalu terjadi dalam bahasa, sebagaimana juga terlihat dalam peta dunia yang terus berkembang seiring waktu.

3. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan / EYD (1972)

Alamat Meresensi Buku

Seiring dengan berjalannya waktu, bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan. Pada 1972, Presiden Republik Indonesia meresmikan EYD, singkatan dari ejaan yang disempurnakan. Keputusan presiden ini, yaitu No. 57 Tahun 1972, bertujuan untuk menyederhanakan dan menyempurnakan aturan ejaan bahasa Indonesia.

Dalam EYD, terdapat berbagai perubahan yang mengatur penulisan huruf kapital dan huruf miring, penggunaan kata, tanda baca, singkatan, serta akronim. EYD juga mengatur penulisan angka dan lambang bilangan, serta penulisan unsur serapan dari bahasa asing.

Dengan demikian, penyempurnaan ejaan ini mencerminkan komitmen untuk menjaga kesinambungan bahasa Indonesia seiring dengan perkembangan zaman. Alhasil, bahasa ini tetap relevan dan mudah dipahami oleh generasi-generasi yang akan datang.

4. Ejaan Bahasa Indonesia / EBI (2015)

Penyempurnaan ejaan bahasa Indonesia, yang dikenal sebagai EBI (Ejaan Bahasa Indonesia), merupakan salah satu tonggak penting dalam perjalanan sejarah bahasa kita. Pada 2015, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50 Tahun 2015 resmi mengesahkan EBI sebagai pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.

Penyempurnaan ini mencakup beberapa perubahan penting. Contohnya, penambahan penggunaan huruf vokal diftong dan penggunaan huruf kapital pada julukan. Selain itu, penggunaan huruf tebal dalam penulisan lema dan sublema dalam kamus dihapuskan dalam ejaan EBI.

Pentingnya EBI dalam sejarah bahasa Indonesia mencerminkan keragaman dan identitas bangsa kita. Bahasa Indonesia bukanlah sekadar bahasa yang muncul begitu saja, tetapi melalui perjalanan sejarah panjang yang melibatkan berbagai pengaruh budaya dan suku.

Oleh karena itu, kita sebagai warga Indonesia harus merasa bangga dengan bangsa dan bahasa kita sendiri. Bahasa Indonesia menjadi unik dalam konteks dunia karena menjadi pemersatu dalam negeri yang kaya akan keberagaman suku dan budaya.

Baca juga: Contoh Kalimat Efektif & Tidak Efektif


Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.

Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Copied to clipboard
bottom-sidebar-banner
left footer bannerright footer banner
left footer bannerright footer banner

Properti Rekomendasi

    Rp 550,8 Juta - Rp 1,5 Miliar
    Angsuran mulai dari Rp3,8 Juta/bln
      Rp 181 Juta
      Angsuran mulai dari Rp1,2 Juta/bln
        Rp 357,1 Juta - Rp 780 Juta
        Angsuran mulai dari Rp2,5 Juta/bln

        Properti Eksklusif: Green Paradise City

        Parung Panjang, Kab. Bogor
          Rp 1 Miliar - Rp 1,1 Miliar
          Angsuran mulai dari Rp7,2 Juta/bln

          Properti Eksklusif: The Agathis

          Pancoran Mas, Kota Depok
          sticky banner
          sticky banner

          © lifestyle.pinhome.id

          Pinhome App

          Coba Aplikasi Pinhome

          Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
          Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

          iOS PCA DownloadAndroid PCA Download