BlogPembeli Properti PemulaPanduan Beli PropertiKata Ahli, Perumahan Sebaiknya Tidak Dibangun di 8 Tempat Ini

Kata Ahli, Perumahan Sebaiknya Tidak Dibangun di 8 Tempat Ini

Dipublikasikan oleh Athiah Amida dan Diperbarui oleh Nabila Azmi

Okt 23, 2024

7 menit membaca

Copied to clipboard
perumahan sebaiknya tidak dibangun

Membeli rumah di perumahan memang harus memiliki ketelitian tinggi. Selain mengerti kualitas bangunan, Pins perlu memahami lokasi perumahan. Bahkan, mengetahui perumahan sebaiknya tidak dibangun di lokasi tertentu juga penting. Salah satu yang paling sering muncul adalah perumahan yang dibangun di tanah sengketa.

Kasus sengketa properti di Indonesia dapat dikatakan sering terjadi bahkan menurut Databoks Katadata jumlah konflik lahan terbanyak dari kurun waktu 1988-Juli 2023 terjadi di Kalimantan Tengah. Dalam membangun rumah atau memilih unit perumahan cluster dan lainnya penting mengecek legalitas properti sebelum membeli.

Hal ini dapat menghindari kasus sengketa di kemudian hari baik untuk rumah atau tanah. Baik sengketa rumah maupun tanah masuk dalam perkara hukum pidana yang proses penyelesaiannya panjang dan rumit.

Penyebab sengketa bervariasi mulai dari konflik kepentingan, struktural, hubungan, nilai hingga data. Pahami lebih jauh tentang tanah sengketa dan lahan yang perlu dihindari berikut sebelum membangun rumah idamanmu!

Perumahan Sebaiknya Tidak Dibangun di Lokasi Mana Saja?

Berikut ini beberapa lokasi yang tidak direkomendasikan untuk perumahan dibangun.

1. Tanah Sengketa

Source : Freepik

Faktor penyebab tanah sengketa sangat beragam mulai dari kurang adanya kejelasan proses sertifikasi tanah dan hal-hal administrasi lainnya. Sumber daya yang terbatas dan kebijakan yang belum maksimal serta campur tangan mafia dalam pendaftaran tanah menjadi penyebab utama dari munculnya sengketa.

Dampak dari membeli tanah sengketa tidak hanya merugikan calon pembeli unit perumahan saja melainkan developer. Untuk pihak developer kerugiannya tidak hanya berbentuk materiil, tetapi juga non materiil berupa nama baik yang rusak. 

Secara otomatis, nama baik yang sudah tercemar tersebut akan memberikan dampak negatif terhadap proyek-proyek developer di masa mendatang. Sedangkan bagi calon pembeli tanah maka potensi masalah yang bisa timbul jika perumahan dibangun di atas tanah sengketa antara lain masalah hukum, konflik warga, atau risiko kehilangan rumah di kemudian hari.

Sebenarnya ada cara menghindari tanah sengketa ini seperti mendatangi kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN). Pins dapat melakukan pengecekan sertifikat tanah di kantor BPN atau via atrbpn.go.id atau aplikasi Sentuh Tanahku.

2. Jauh dari Transportasi Publik

perumahan sebaiknya tidak dibangun
Source : Freepik

Akses transportasi publik menunjang mobilitas seseorang ke berbagai area yang hendak dituju. Misalnya biaya transportasi saat bekerja dapat ditekan dengan menggunakan kereta api maupun bus kota menuju kantor. Bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi, transportasi umum memberikan kenyamanan hidup sehari-hari.

Lokasi strategis antara rumah dengan transportasi publik bisa lebih menghemat waktu dan budget commute. Itu sebabnya, para ahli menyarankan sebaiknya perumahan tidak dibangun jauh dari transportasi publik. Pasalnya, hal ini bisa menambah biaya hidup, mengurangi kenyamanan, serta berpengaruh terhadap mobilitas dan akses ke tempat kerja atau sekolah.

Salah satu perumahan dekat dengan transportasi umum adalah Metland Transyogi. Perumahan yang dikembangkan oleh Metropolitan Land Tbk ini dekat dengan stasiun LRT City Apartemen Cibubur. Lokasinya tidak jauh dari sekolah Al Azhar dan RS Hermina serta memiliki fasilitas internal lengkap seperti taman hijau, jalur lari hingga foodhall.

3. Kawasan Rawan Bencana

Source : Freepik

Area yang patut dihindari dalam membangun hunian adalah lahan rawan bencana. Indonesia sendiri memiliki potensi bencana tinggi karena dilalui oleh Sirkum Pasifik atau Cincin Api Pasifik, dilewati sabuk Alpide, dan daerahnya berada di wilayah tropis (garis khatulistiwa).

Selain rawan gempa bumi juga sering terjadi tanah longsor, banjir maupun letusan gunung berapi. Perhatikan area perumahan termasuk kawasan rawan bencana atau tidak dengan melihat peta bencana atau situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Dampak kawasan bencana alam ini tidak hanya merugikan secara finansial semata melainkan juga keselamatan jiwa. Ditambah lagi kerusakan harta benda yang nantinya Pins tanggung saat bencana alam terjadi. Rumah dan kendaraan bisa hancur dan Pins terpaksa harus mengungsi dari rumah yang digunakan untuk beristirahat dan berlindung.

4. Daerah Resapan Air

perumahan sebaiknya tidak dibangun
Source : Freepik

Bagi perumahan yang dibangun di area dataran rendah ada baiknya mengetahui apakah lokasi unit berada di daerah resapan air atau tidak. Daerah ini sangat penting bagi lingkungan terutama dalam mencegah banjir dan menjaga kelestarian air tanah.

Pembangunan perumahan di daerah resapan air bisa merusak ekosistem, meningkatkan risiko banjir, serta menurunkan kualitas hidup di sekitarnya. Daerah resapan air sama pentingnya seperti ruang terbuka hijau sebagai penyangga lingkungan dan berimbas pada run off air yang semakin besar.

Oleh karena itu, untuk meminimalisir hal ini dibuatlah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang menjadi acuan dari pengembangan suatu wilayah. Di dalam RTRW sudah ada aturan mengenai daerah yang dibangun untuk kawasan huni, perkantoran, green area, maupun resapan air.

Selain itu periksa sistem drainase dan tinjau ketinggian tanah untuk memahami area perumahan. Konsultasi dengan ahli agar rumah tidak dibangun di daerah resapan air dan terbebas dari resiko terkena banjir. 

5. Kawasan Minim Fasilitas Publik

Source : Freepik

Fasilitas publik sama pentingnya dengan transportasi publik karena mendukung aktivitas sehari-hari. Fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah, dan pusat perbelanjaan sangat penting bagi kenyamanan hidup penghuni perumahan.

Maka dari itu, para ahli menyarankan perumahan sebaiknya tidak dibangun di kawasan yang minim fasilitas publik bisa menyulitkan penghuni. Mulai dari sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan hingga akses pendidikan yang jauh. Umumnya semakin berkembang suatu wilayah diikuti pula kesediaan fasilitas publik karena semakin banyak orang tertarik tinggal di daerah tersebut.

Baca juga: 12 Fasilitas yang Biasanya Ada di Perumahan

6. Area Sulit Akses dan Rute Terbatas

Source : Freepik

Bukan hanya fasilitas, perumahan dengan akses dan rute yang terbatas juga tidak disarankan untuk dipilih. Hunian tanpa adanya akses, seperti jalan raya dan jalan tol membuat penghuni akan kesulitan ketika melakukan kegiatan mobile. 

Akses jalan yang baik dan rute transportasi yang mudah untuk mencapai perumahan, terutama bagi keperluan darurat. Misalnya saat terjadi peristiwa tak terduga seperti kebakaran maka damkar tidak sulit mencapai sumber kebakaran di perumahan karena lebar jalan perumahan dan akses yang mudah.

Jika perumahan dibangun di area yang sulit diakses mobil darurat akan terkendala masuk karena memakan waktu untuk mencapai lokasi kebakaran. Hal ini juga menyulitkan penghuni untuk bepergian sehari-hari.

7. Lingkungan Rawan Kriminalitas

perumahan sebaiknya tidak dibangun
Source : Freepik

Sama halnya dengan lahan yang rawan bencana, perumahan yang dibangun di lingkungan dengan tingkat kriminalitas tinggi juga merugikan dan membahayakan keselamatan. Faktor-faktor yang dapat membuat sebuah lokasi menjadi rawan kriminalitas salah satunya kurang pengawasan dan sistem keamanan yang terbilang tidak begitu ketat.

Lingkungan rawan kriminalitas bisa mempengaruhi ketenangan dan rasa aman penghuni, termasuk potensi kerugian material yang besar. Penghuni bisa merasa cemas saat beristirahat atau beraktivitas di lingkungan perumahan karena khawatir harta bendanya hilang atau terjadi tindakan kejahatan lainnya. 

Pilih perumahan dengan keamanan 24 jam dan didukung petugas keamanan terlatih yang memahami SOP Security perumahan. Didukung pula dengan one gate system yang meminimalisir jalur masuk ke perumahan sehingga pelaku kejahatan kesulitan memasuki lingkungan tempat tinggal. 

Akan lebih baik jika terdapat juga CCTV, yang dapat membantu untuk memantau lingkungan sekitar rumah. Dengan memastikan keamanan lingkungan sekitar, rumah yang nyaman dan aman pun dapat kamu wujudkan, Pins.

8. Terdampak Bising dan Polusi

Source : Freepik

Lingkungan dengan polusi suara dan polusi udara tinggi mampu memperburuk kualitas hidup, terutama bagi kesehatan penghuni. Polusi udara dapat menimbulkan resiko penyakit pernapasan seperti asma, serangan jantung, paru-paru basah, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan sebagainya.

Efek jangka panjang jika perumahan dibangun di lokasi yang dekat dengan area bising, seperti bandara atau kawasan industri juga memiliki potensi risiko kesehatan dari polusi udara. Bising dan polusi bisa pula mempengaruhi kesehatan mental seperti peningkatan stres dan cemas.

Inilah mengapa penting untuk memilih perumahan dengan lingkungan yang bersih, rapi dan memiliki pengelolaan sampah di perumahan. Manajemen pengelolaan sampah di perumahan mampu meminimalisir penumpukan sampah sekaligus menjaga lingkungan tetap bersih.

9. Area dengan Akses Internet Minim

Freepik

Dalam kehidupan modern, aktivitas sehari-hari seperti bekerja, belajar, hingga hiburan sangat bergantung pada koneksi internet yang stabil. Keterbatasan akses internet bisa mengganggu produktivitas, terutama bagi mereka yang bekerja dari rumah atau yang memerlukan koneksi untuk pendidikan anak-anak.

Contohnya perumahan Citra Swarna Grande yang dikembangkan oleh Citra Swarna Group. Luasnya mencapai 170 hektar di Timur Karawang, Jawa Barat yang menggunakan fiber optik dan jaringan broadband untuk akses internet.

Sengketa tanah diurus dimana?

Dalam menyelesaikan sengketa tanah lewat jalur hukum maka bisa diselesaikan di Pengadilan Tanah Usaha, Pengadilan Negeri maupun mediasi Badan Pertanahan Nasional (BPN) 

Apa saja yang termasuk daerah resapan air?

Daerah resapan air merupakan kawasan permukaan tanah yang bagian atasnya memiliki vegetasi seperti hutan, belukar, sawah, pekarangan hingga kebun.

Source Feature Image: Freepik

Copied to clipboard

Properti Rekomendasi

    Rp 550,8 Juta - Rp 1,5 Miliar
    Angsuran mulai dari Rp3,8 Juta/bln
      Rp 181 Juta
      Angsuran mulai dari Rp1,2 Juta/bln
        Rp 357,1 Juta - Rp 780 Juta
        Angsuran mulai dari Rp2,5 Juta/bln

        Properti Eksklusif: Green Paradise City

        Parung Panjang, Kab. Bogor
          Rp 1 Miliar - Rp 1,1 Miliar
          Angsuran mulai dari Rp7,2 Juta/bln

          Properti Eksklusif: The Agathis

          Pancoran Mas, Kota Depok

          © www.pinhome.id

          Pinhome App

          Coba Aplikasi Pinhome

          Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
          Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

          iOS PCA DownloadAndroid PCA Download