BlogPemilik PropertiFinansialCatat! 3 Contoh dari Pajak Tidak Langsung
0
0

Catat! 3 Contoh dari Pajak Tidak Langsung

Dipublikasikan oleh Omri Cristian dan Diperbarui oleh Omri Cristian

Agu 28, 2023

5 menit membaca

Copied to clipboard
contoh pajak tidak langsungtop-right-banner

Salah satu jenis pajak yang umum diterapkan oleh pemerintah adalah pajak tidak langsung. Jadi, penting untuk Pins paham contoh pajak tidak langsung. 

Terlebih pajak tidak langsung berperan dalam perekonomian dan bagaimana dampaknya dirasakan oleh masyarakat secara luas. 

Bukan hanya masalah pajak, tentunya Pins juga harus bisa menentukan hunian yang cocok untuk kamu dan keluarga. Salah satu yang paling oke adalah rumah di Bogor, seperti Villa Kebun Raya Cibinong.

Kamu bisa mempertimbgkan jenis hunian lain seperti rumah second di kota Jakarta Pusat.  Cari juga rumah idaman terbaik di Rumah Ekslusif dari Pinhome.

Pengertian Pajak Tidak Langsung

Source : iStock

Pajak tidak langsung merupakan pajak yang bebannya dapat dialihkan atau digeser kepada pihak yang lain.

Artinya, pembayarannya dapat diwakilkan kepada pihak lain. Nah, pajak tidak langsung biasanya dikenakan pada barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga beban pajak ini pada akhirnya akan ditanggung oleh konsumen akhir.

Baca juga: Mudah! Begini Cara Bayar Pajak Rumah PBB Online

Fungsi Pajak Tidak Langsung

 contoh pajak tidak langsung
Source : iStock

Pajak tidak langsung memiliki beberapa fungsi, yaitu:

  • Fungsi penerimaan, pajak tidak langsung merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang penting.
  • Fungsi mengatur, pajak tidak langsung dapat digunakan untuk mengatur konsumsi masyarakat, misalnya dengan mengenakan pajak yang tinggi atas barang-barang mewah.
  • Fungsi perlindungan, pajak tidak langsung dapat digunakan untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan barang impor, misalnya dengan mengenakan bea masuk yang tinggi atas barang impor.

Contoh Pajak Tidak Langsung

Source : iStock

Pajak tidak langsung merupakan salah satu jenis pajak yang penting dalam sistem perpajakan di Indonesia. Pajak tidak langsung memiliki peran penting dalam meningkatkan penerimaan negara, mengatur konsumsi masyarakat, dan melindungi industri dalam negeri.

Lantas, pajak tidak langsung contoh-nya apa saja? Berikut adalah beberapa contoh dari pajak tidak langsung adalah:

1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah salah satu contoh penting dari pajak tidak langsung di Indonesia. PPN dikenakan pada barang dan jasa yang dikonsumsi dalam negeri. 

Ini adalah pajak yang dikenakan pada setiap tingkatan produksi dan distribusi, mulai dari produsen hingga konsumen akhir. Pajak ini diterapkan dalam berbagai sektor, termasuk barang konsumen, layanan, dan produk mewah.

Pentingnya PPN terletak pada peranannya sebagai sumber pendapatan utama bagi pemerintah. PPN dapat membantu pemerintah membiayai proyek pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan program sosial lainnya. 

Meskipun terkadang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, PPN tetap menjadi pilar penting dalam pengumpulan pendapatan negara.

2. Bea Impor

Bea impor adalah contoh lain dari pajak tidak langsung yang berperan dalam menghasilkan pendapatan bagi negara. Nah, bea impor dikenakan pada barang-barang yang diimpor dari negara lain. 

Tujuannya adalah untuk melindungi industri dalam negeri dengan membuat barang impor lebih mahal dan kurang kompetitif di pasar domestik.

Dengan menerapkan bea impor, pemerintah memiliki kesempatan untuk mendukung pertumbuhan industri dalam negeri dan mendorong konsumsi produk-produk lokal.

Pendapatan dari bea impor juga dapat dialokasikan untuk pengembangan sektor-sektor kunci dalam perekonomian.

Baca juga: Penjelasan Bea Cukai yang Wajib Diketahui

3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

PPnBM adalah pajak yang dikenakan atas barang-barang mewah, seperti mobil mewah, motor mewah, perhiasan, dan lain-lain. 

Nah, PPnBM dikenakan dengan tarif progresif, yaitu semakin mahal harga barang mewah, maka semakin tinggi tarif PPnBM yang dikenakan. PPnBM bertujuan untuk mengurangi konsumsi barang-barang mewah dan meningkatkan penerimaan pajak.

Perbedaan Pajak Langsung dan Pajak Tidak Langsung

 contoh pajak tidak langsung
Source : iStock

Pajak langsung dan tidak langsung adalah dua jenis pajak yang dibedakan berdasarkan sifat beban pajaknya. Pajak langsung merupakan pajak yang bebannya harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak yang terkait. 

Sedangkan, pajak tidak langsung merupakan pajak yang bebannya dapat dialihkan atau digeser kepada pihak yang lain.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang perbedaan pajak langsung dan tidak langsung:

1. Beban pajak

Pada pajak langsung, beban pajak harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak. Artinya, wajib pajak harus membayar pajak tersebut secara penuh, tanpa dapat mengalihkan beban pajak tersebut kepada pihak lain. 

Contoh pajak langsung adalah pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, dan pajak kendaraan bermotor.

Pada pajak tidak langsung, beban pajak dapat dialihkan atau digeser kepada pihak lain. Artinya, wajib pajak dapat mengalihkan beban pajak tersebut kepada pihak lain, seperti produsen atau penjual barang atau jasa. 

Contoh pajak tidak langsung adalah pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah, dan bea masuk.

Baca juga: Yuk, Kenali 5 Biaya Pajak Penjualan Rumah!

2. Pemungutan

Pajak langsung dipungut langsung oleh pemerintah. Artinya, pemerintah memiliki kuasa untuk menagih pajak langsung dari wajib pajak. Contoh pajak langsung adalah pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, dan pajak kendaraan bermotor.

Pajak tidak langsung dipungut tidak langsung oleh pemerintah. Artinya, pemerintah tidak memiliki kuasa untuk menagih pajak tidak langsung dari wajib pajak. 

Pajak tidak langsung dipungut oleh pihak lain, seperti produsen atau penjual barang atau jasa. Contoh pajak tidak langsung adalah pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah, dan bea masuk.

3. Frekuensi pemungutan

Pajak langsung tidak dipungut secara berkala. Artinya, pajak langsung dipungut hanya satu kali, yaitu pada saat wajib pajak memenuhi syarat untuk membayar pajak tersebut. 

Contoh pajak langsung adalah pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, dan pajak kendaraan bermotor.

Sedangkan, pajak tidak langsung dipungut secara berkala. Artinya, pajak tidak langsung dipungut secara berulang-ulang, sesuai dengan frekuensi terjadinya transaksi jual beli barang atau jasa. 

Contoh pajak tidak langsung adalah pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah, dan bea masuk.

Itu tadi beberapa contoh pajak tidak langsung yang bisa Pins ketahui. Semoga bermanfaat, ya!

Baca juga: Beli Rumah Harus Kenal 9 Pajak Ini, Catat!

Source Feature Image: Pixabay


Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Intan Residence dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.

Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Copied to clipboard
bottom-sidebar-banner

Properti Rekomendasi

    Rp 550,8 Juta - Rp 1,5 Miliar
    Angsuran mulai dari Rp3,8 Juta/bln
      Rp 181 Juta
      Angsuran mulai dari Rp1,2 Juta/bln
        Rp 357,1 Juta - Rp 780 Juta
        Angsuran mulai dari Rp2,5 Juta/bln

        Properti Eksklusif: Green Paradise City

        Parung Panjang, Kab. Bogor
          Rp 1 Miliar - Rp 1,1 Miliar
          Angsuran mulai dari Rp7,2 Juta/bln

          Properti Eksklusif: The Agathis

          Pancoran Mas, Kota Depok
          sticky banner
          sticky banner

          © www.pinhome.id

          Pinhome App

          Coba Aplikasi Pinhome

          Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
          Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

          iOS PCA DownloadAndroid PCA Download