Reksadana Saham

Reksadana saham merupakan reksa dana yang 80 %  alokasinya berupa produk saham. Artinya kebanyakan berfokus dengan menjual dan membeli saham untuk mendapatkan keuntungan. 

Apa Itu Reksadana Saham ?

Reksadana merupakan salah satu investasi yang pengelolaan dana atau modalnya dikelola oleh manajer investasi. Transaksinya juga diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).

Jenis reksadana sendiri beragam mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham. Mayoritas portofolio dalam reksadana saham berupa ekuitas saham.

Jenis investasi ini sangat cocok untuk investor yang memiliki profil risiko agresif. Investor harus mampu menerima risiko fluktuasi harga dan mempunyai jangka waktu investasi di atas 5 tahun.

Reksadana ini memiliki risiko yang tinggi jika dibandingkan jenis lainnya karena dipengaruhi oleh pergerakan pasar saham. Tujuan investasi ini adalah untuk pertumbuhan harga saham dalam jangka panjang.

Kelebihan dan Kekurangannya

Setiap investasi tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing begitupun dengan reksadana. Kelebihan dari reksadana jenis ini diantaranya adalah sebagai berikut :

Imbal Hasil Besar

Imbal hasil dari saham memang tinggi namun juga diikuti resiko yang tinggi pula. Pertumbuhan nilai reksadana per tahunnya bahkan bisa melebihi 10 % per tahunnya. Modal yang ditanamkan bisa kembali dengan cepat.

Tak Perlu Analisis Mendalam

Dalam investasi ini tidak perlu analisis mendalam. Pemilik modal hanya ikut serta dalam pemberian modal. Segala analisis yang berhubungan dengan investasi akan dikelola oleh manajer investasi.

Walaupun tidak perlu analisis mendalam, pemilik modal akan diberikan laporan tiap kuartalnya. Dari laporan ini bisa diketahui perkembangan modal yang diinvestasikan dan berapa keuntungan yang telah dihasilkan.

Nominal Investasi Terjangkau

Modal investasi ini sangat terjangkau karena mulai dari Rp. 10.000. Bila berinvestasi langsung pada saham maka perlu minimal membeli 1 lot. Harga sahamnya bervariasi tergantung emiten yang dipilih.

Dikelola Profesional

Manajer investasi merupakan tokoh yang paham akan keuangan. Manajer investasi akan mengelola dana pada saham yang dinilai menguntungkan investor. 

Selain itu transaksi reksadana juga aman dan legal. Reksadana diawasi langsung oleh OJK. Tujuan pengawasan ini adalah melindungi pemodal dan mengatur perilaku pelaku investasi reksadana untuk mengikuti aturan dibawah ini :

• Investor tidak boleh membeli saham di bursa efek yang ada di luar negeri khususnya yang informasinya tidak bisa diakses di Indonesia
• Investor tidak boleh menguasai modal perusahaan lebih dari 5 % dari total modal keseluruhan
• Investasi dibatasi maksimal 10 % dari nilai aset reksadana saham itu sendiri

Bebas Pajak

Keuntungan lainnya dari investasi reksadana adalah bebas pajak. Investor hanya dikenakan pajak 0.1 % saja setiap penjualan. Berbeda bila membeli saham karena setiap menerima dividen akan dikenai pajak sebesar 10%.

Kekurangan dari investasi ini adalah instrumen saham yang fluktuatif. Jika digunakan untuk investasi jangka pendek maka keuntungan yang dihasilkan kurang maksimal.

Investor juga harus dikenai biaya investasi sebagai fee manajer investasi serta kustodian. Walaupun begitu  kinerja transparan dan mudah dibandingkan serta modal investasi lebih fleksibel.

Risiko Reksadana Saham

Selain itu ada pula resiko dari investasi ini yang perlu dikenali investor. Diantaranya adalah sebagai berikut :

• Adanya risiko likuiditas dimana investor melakukan penjualan kembali dan manajer investasi gagal menyediakan dana yang dibutuhkan
• Risiko fluktuasi nilai investasi atas kenaikan maupun penurunan kinerja reksadana. Umumnya penurunan disebabkan oleh perubahan harga dan biaya yang dikenakan setiap melakukan pembelian atau penjualan
• Risiko wanprestasi dimana usaha manajer investasi gagal dalam memenuhi kewajibannya. Tidak terbatas pada emiten, bank kustodian maupun pialang saja
• Risiko pertanggungan harta akibat bencana alam maupun kondisi ekonomi dan politik di suatu negara

Perbedaan Reksadana Saham dengan Saham

Walaupun mayoritas portofolionya berupa saham namun jenis reksadana ini tidak disamakan dengan investasi saham. Untuk mengetahui perbedaannya bisa dilihat dari tabel berikut :

Tips Berinvestasi Reksadana Saham

Ketika pasar turun, investasi reksadana saham akan bisa maksimal menghasilkan keuntungan. Asalkan mengikuti tips investasi dibawah ini !

Sesuaikan Profil Risiko

Ketika membeli reksadana saham, investor perlu menerima risiko yang menyertainya. 

Jika nilainya terus turun maka lakukan diversifikasi ke aset yang memiliki resiko rendah. Contohnya saja pada reksadana pendapatan tetap maupun pasar uang.

Tentukan Target

Tentukan jumlah yang ingin dicapai dalam investasi. Cairkan investasi pada waktunya yakni lebih dari lima tahun atau jangka panjang.

Cost Averaging

Hindari sering mengecek portofolio dan fokus pada strategi dollar cost averaging (DCA). Strategi ini merupakan investasi bertahap atau rutin. Jadi investor dituntut untuk rutin berinvestasi dengan modal sedikit demi sedikit.

Reksadana saham menawarkan imbal hasil tinggi karena 80 % portofolionya berupa ekuitas saham. Investasi ini cocok untuk jangka panjang atau lebih dari lima tahun.

Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Bagikan

Copied to clipboard