Kamus Istilah Properti

Book Building

istilah properti

Book Building

Book Building adalah masa penawaran dalam saham IPO di mana harga saham perdana masih berupa rentang harga. 

Apa Itu Book Building?

book building

Book Building artinya masa penawaran pada saham IPO atau initial public offering. Istilah ini merujuk pada masa atau waktu awal ketika harga saham perdana masih berupa rentang harga. Di masa ini, investor dapat menyampaikan minat pemesanan saham dengan mengisi harga saham sesuai keinginan dalam rentang harga yang telah ditentukan. 

Saat ini book building sering ada dalam Electronic Initial Public Offering (e-IPO) dalam pasar modal Indonesia yang merujuk kepada penawaran awal sebuah saham dari emiten yang go public.  

Pada masa Bookbuilding juga, Pins bisa melakukan pemesanan saham perdana dengan menentukan harga saham sesuai dengan keinginan berdasarkan rentang harga yang sudah diberikan sebelumnya. 

Minat investor pada masa penawaran ini akan menjadi dasar penentuan harga penawaran perdana oleh emiten terkait dan underwriter

Apabila minat yang terlihat cukup tinggi, maka harga saham perdana yang ditawarkan juga akan tinggi. Biasanya, masa penawaran awal atau Bookbuilding ini berlangsung selama 7 hingga 21 hari kerja.

Perbedaan Book Building dengan Offering dan Allocation

Setelah masa penawaran (book buildingi) selesai, tibalah masa Offering atau masa penawaran awal. Offering adalah istilah ketika sebuah emiten melakukan masa penawaran awal dari saham yang akan dijual. 

Masa Offering atau penawaran awal ini berlangsung selama 1 hingga 5 hari kerja. Pada masa ini, harga saham yang ditawarkan oleh emiten bersifat final. 

Sementara Allocation adalah sebuah penjatahan/alokasi saham kepada para investor. Jika jumlah saham yang akan dijual ternyata lebih sedikit dibandingkan dengan minat atau permintaan saham dari para investor, maka mekanisme penjatahan akan diterapkan.

Namun, jika investor tidak mendapatkan jatah saham untuk dibeli atau tidak terpenuhi, maka uangnya akan dikembalikan.

Hal yang Dilakukan Investor Saat Book Building Period

Saat periode book building, investor bisa booking atau menyampaikan minat pemesanan saham yang akan listing di bursa. Di masa ini lah, Pins bisa mengisi harga saham sesuai keinginan dalam rentang harga saham yang telah ditentukan.

Hal ini karena harga saham yang dipilih investor ini menjadi dasar dalam penentuan harga penawaran perdana suatu saham dan underwriternya. Pasalnya, jika semakin tinggi minat pada suatu saham, harga saham perdananya atau saham IPO-nya akan ditawarkan lebih tinggi.

Untuk itu, ada baiknya, Pins sebagai investor perlu untuk memperhatikan sejumlah hal saat periode book building, terutama mempelajari prospektus perusahaan dan kisaran harga saham. Selain itu ketahui juga jadwal IPO, mulai dari saat book building, masa penawaran umum perdana saham, tanggal penjatahan, tanggal distribusi saham secara elektronik, hingga tanggal listing di bursa.

Proses Book Building

Perusahaan penerbit menyewa bank investasi untuk bertindak sebagai penjamin emisi yang memutuskan kisaran harga sekuritas.

Bank investasi kemudian, mengundang pembeli skala besar, pengelola dana, dan lainnya, untuk mengajukan penawaran atas saham tersebut.

Buku tersebut kemudian dibangun melalui daftar dan evaluasi permintaan agregat untuk masalah dari tawaran yang diajukan. Harga akhir sekuritas disebut sebagai harga pisah batas (cut-off price).

Penjamin emisi mempublikasikan rincian penawaran untuk menjaga transparansi dalam seluruh proses.

Saham dialokasikan kepada penawar yang diterima, setelah itu.

Harga yang ditetapkan dalam proses book building ini bukan berarti harga tersebut merupakan harga terbaik, dan juga tidak wajib bagi perusahaan untuk menggunakan harga tersebut dalam IPO.

Lalu, bagaimana cara melakukan pemesanan dalam masa penawaran? Berikut ini langkah-langkahnya:

  • Login melalui website e-ipo.co.id
  • Memilih saham yang diinginkan
  • Klik ‘more info’
  • Klik ‘Place Order’
  • Mengisi e-form pemesanan
  • Memilih kisaran harga dan jumlah lot
  • Klik ‘Send’
  • Memasukkan kode OTP

Salah satu strategi yang berpotensi lebih besar agar penawaran diterima saat Book Building adalah memasang bid di harga termahal atau batas harga tertinggi. 

Jika calon investor memasukkan harga bid tinggi, maka investor yang memasukkan harga rendah kemungkinan penawarannya tidak diterima alias tidak akan mendapat jatah saham IPO perusahaan yang dibidiknya. Inilah sebabnya mayoritas investor memasukkan bid di harga atas saat penawaran awal.

Risikonya adalah mengalami kerugian karena bila ia tidak memahami dengan pasti seberapa besar minat pasar terhadap saham yang dibidiknya, calon investor memasukkan bid harga tinggi pada saham yang ternyata sepi peminatnya. 

Harga saham itu berpotensi akan turun saat sudah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Jika ini terjadi, investor berpotensi mengalami rugi besar.

Demikian informasi mengenai book building yang dapat disampaikan. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu, ya, Pins!


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.