Dipublikasikan oleh Ramanda Salsa dan Diperbarui oleh Ramanda Salsa
Apr 5, 2023
6 menit membaca
Daftar Isi
Ketika musim panas, kamu akan memberi ventilasi lebih pada tubuh dengan pemakaian kipas angin atau ac di dalam rumah. Hal tersebut berlaku pula saat udara dingin, pasti kamu akan menggunakan pakaian tebal untuk menjaga tubuh agar tetap hangat. Begitu juga yang diimplementasikan pada konsep arsitektur. Penggunaan taktik yang sama untuk menjaga bangunan tetap hangat atau sejuk disebut dengan secondary skin.
Pinhome – Ide konsep secondary skin adalah berasal dari lapisan kulit tubuh manusia. Kulit tubuh dapat melindungi manusia dari berbagai bahaya, virus, kuman dan ancaman dari luar. Selain itu, kulit manusia memiliki fungsi mengatur suhu tubuh dalam batas normal. Saat manusia menghadapi suhu panas atau dingin, manusia memiliki cara untuk mengatasi suhu tersebut dengan menggunakan pakaian. Begitu juga halnya dalam penggunaan konsep secondary skin rumah dimana konsep tersebut dirancang untuk mengatasi suhu pada suatu bangunan. Dinding luar sebuah bangunan diibaratkan seperti kulit tubuh manusia, dan menjaga bangunan agar tetap suhu di dalamnya tidak berlebih.
Baca Juga:
Konsep Rumah Hijau untuk Hunian yang Lebih Sehat dan Menenangkan
Sebelum kita mengetahui lebih lanjut mengenai kegunaan secondary skin rumah, ketahui terlebih dahulu sedikit material yang biasa digunakan untuk konsep ini pada fasad rumah. Material yang digunakan beragam, tergantung kondisi bangunan dan fungsi yang ingin didapatkan. Beberapa material yang umum digunakan pada daerah tropis antara lain bambu, kayu, kayu sintetis, baja, perforated metal atau besi berposi, GRC , beton roster maupun tanaman hias.
Seperti yang sudah sedikit dibahas sebelumnya, secondary skin adalah lapisan yang ditambahkan pada bagian dinding luar bangunan. Sehingga mempunyai fumgsi utama pada rumah sebagai pelapis dinding atau sebagai kulit luar dari fasad rumah. Kulit luar ini membantu melindungi bagian dalam rumah dari cuaca ataupun debu. Selain dari fungsi utamanya, mari simak lebih lanjut mengenai kegunaan seconday skin rumah berikut ini.
Dinding luar merupakan area antara bagian luar dan dalam suatu bangunan, area luar ini yang bisa disebut fasad. Pada bangunan di iklim tropis seperti Indonesia, biasanya bangunan yang cenderung menghadap ke arah matahari akan lebih panas. Terutama pada bagian dinding atau fasad yang menghadap ke barat. Untuk mengatasi masalah ini para arsitek telah menemukan konsep yang dapat mengatasi sinar matahari dari barat yang begitu besar yang membuat dinding menjadi lebih panas dengan menggunakan konsep secondary skin.
Dalam konsep arsitektur modern, konsep bangunan terbuka dengan sirkulasi udara secara alami dan jendela-jendela kaca besar menjadi konsep yang cukup populer. Dalam konsep bangunan terbuka untuk mendapatkan privasi dari penghuni, penambahan konsep kulit pada bangunan menjadi solusi terbaik bila dibandingkan harus menggantikan jendela dengan dinding. Secondary skin juga bisa digunakan untuk bangunan dengan model peletakan kamar tidur di bagian muka rumah, sehingga privasi tetap terjaga.
Secondary skin rumah juga memiliki beragam model. Selain berbentuk rangka dengan kegunaan ventilasi ada juga yang memiliki model rangka vertikal. Dalam konsep seperti ini, akan diberikan tanaman rambat. Tanaman rambat tersebut bila ditata dengan baik akan menghasilkan taman vertikal di rumah atau biasa disebut dengan vertical garden. Untuk menjadikannya taman yang indah, tentunya memerlukan proses hingga tanaman benar-benar tumbuh menyeluruh. Hal tersebut dapat membuat tampilannya menjadi lebih natural, cocok untuk kamu yang mengusung konsep bangunan eco-friendly.
Baca Juga:
15 Jenis Tanaman Vertical Garden Yang Tidak Gampang Layu
Selain dari fungsinya yang bermanfaat, salah satu alasan mengapa secondary skin rumah sangat sering digunakan oleh para arsitek adalah membuat bangunan nyaman. Penerapan konsep ini menghasilkan tampilan fasad yang lebih estetis. Pemasangannya sangat variatif mulai dari selubung yang menutupi penuh suatu bangunan, sebagai selubung yang hanya parsial, maupun sebagai kisi-kisi pada jendela.
Kegunaannya bahkan ketika jendela internal terbuka, bisa lebih meredamkan bising dari luar dibandingkan fasad yang tanpa menggunakan secondary skin. Tidak semua material dapat menghasilkan isolasi akustik. Isolasi akustik atau peredaman suara akan didapatkan jika konsepnya menggunakan material kayu, atau menggabungkan elemen kedap suara dan perforated metal sebagai kulit bagian luar.
Selain banyak kegunaan dari pemasangan secondary skin rumah, ada juga beberapa kekurangan yang perlu kamu perhatikan, sebagai berikut:
Walaupun terdapat kekurangan, pemakaian secondary skin rumah masih menjadi pilihan favorit para arsitek. Bagaimana dengan kamu Pins? Sudah memutuskan akan menggunakan model seperti apa untuk hunian idaman kamu? Semoga artikel ini membantu kamu dalam menentukan pilihan ya!
Baca Juga:
Ciri Hunian Idaman Saat Pandemi Yang Bisa Anda Jual
Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.
Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© www.pinhome.id