Dipublikasikan oleh Nur Dwi Ratnasari dan Diperbarui oleh Pandu Pamungkas
Nov 8, 2024
6 menit membaca
Daftar Isi
Furnitur kayu selalu memiliki daya tarik tersendiri, memberikan sentuhan fresh dan alami pada ruangan. Material kayu yang mudah dibentuk memungkinkan berbagai desain dan gaya furnitur, dari klasik hingga modern, yang bisa disesuaikan dengan tema interior. Agar furnitur kayu tampil lebih menawan, teknik pengolahan dan jenis finishing yang tepat sangat berpengaruh, menonjolkan serat alami kayu atau memberikan warna yang sesuai dengan keinginan.
Penggunaan kayu sebagai bahan furnitur sudah berlangsung sejak lama, bukan hanya karena mudah didapat tetapi juga karena daya tahan dan keawetannya yang luar biasa. Namun, kualitas ini sangat dipengaruhi oleh jenis finishing kayu yang digunakan. Setiap jenis finishing memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing, yang bisa memengaruhi tampilan dan daya tahan furnitur kayu.
Ada berbagai jenis finishing kayu yang bisa kamu pilih sebagai hasil akhir furnitur rumah. Setiap jenis finishing ini tentu akan memberikan hasil yang berbeda pada furnitur, seperti halnya hasil akhir matte, glossy, dan masih banyak lagi. Berikut ini 8 macam macam finishing kayu serta kelebihan dan kekurangannya.
Pernis merupakan salah satu bahan yang digunakan sebagai finishing kayu. Jenis finishing kayu yang satu ini juga disebut juga dengan varnish. Pernis kayu ini merupakan cairan yang dibuat campur dying oil, thinner dan beberapa bahan lainnya.
Jenis finishing kayu ini akan memberikan efek mengkilap atau glossy pada furnitur kayu. Pernis juga dapat melindungi warna kayu dan membuat warna asli kayu lebih terlihat dan cantik. Dengan pernis, furnitur kayu lebih terlindungi baik dari segi warna serta struktur kayu yang lebih awet dan tahan lama.
Tidak hanya berwarna transparan dengan efek mengkilap, pernis kini telah dikembangkan dengan hasil akhir doff. Oleh karena itu pernis menjadi salah satu material finishing yang cukup populer dan sering digunakan.
Baca juga: Hal Yang Harus Anda Lakukan Agar Furnitur Dari Kayu Awet
Plitur kayu adalah salah satu jenis finishing furnitur kayu yang sering digunakan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuatnya terdiri dari resin, drying oil dan pelarut berupa solvent based dan water based. Plitur kayu akan memberikan hasil akhir finishing transparan, sehingga warna asli kayu tetap terlihat.
Berbeda dengan pernis kayu yang tidak akan memberikan warna pada medianya, plitur kayu akan memberikan warna pada media. Warna-warna ini tergantung pada bahan utama plitur, umumnya plitur akan memberikan efek warna coklat, kuning hingga keemasan.
Teak oil adalah material finishing kayu yang berbentuk minyak. Bahan ini dapat meresap masuk ke dalam pori-pori kayu dan membentuk lapisan film. Hal ini dapat melindungi serat-serat alami pada kayu.
Teak oil sendiri telah banyak digunakan terutama dalam dunia furnitur dan properti lain yang terbuat dari kerajinan kayu solid terutama yang berbahan kayu jati. Tidak hanya mampu melindungi serat kayu, teak oil juga memiliki tingkat penetrasi yang baik yang mampu memperkuat stabilitas kayu dan memberikan warna yang lebih tua.
Nitrocellulose atau nitroselulosa adalah bahan kimia yang mengandung kadar nitrogen sensitif. Bahan yang satu ini sering digunakan sebagai bahan peledak dan keperluan militer lainnya. Bahan yang satu ini memiliki keunggulan lebih cepat kering.
Material finishing ini memiliki lapisan yang tipis sehingga membuat hasil finishing tampak natural. Oleh karena itu nutricellulose juga sangat direkomendasikan untuk diaplikasikan pada furnitur rumah.
Baca juga: Contoh Warna Plitur Kayu Jati Untuk Perabotan Rumah
Jenis finishing kayu lain yang tak kalah bagusnya adalah melamin. Material yang satu ini adalah salah satu material yang sangat umum digunakan dalam pelapisan kayu.
Bahkan melamin disebut-sebut sebagai pelapis kayu terbaik karena hasil warnanya yang doff sehingga tidak memantulkan cahaya. Tidak hanya itu, material ini juga memiliki ketahanan yang sangat baik sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai finishing kayu.
Jenis pelapis kayu lainnya yang bisa menjadi pilihan kamu adalah wax. Pelapis kayu yang satu ini sering disebut juga sebagai lilin. Meski begitu, tekstur bahan pelapis ini tidak mirip dengan lilin, karena aplikasinya sangat mudah.
Namun salah satu kekurangan dari wax adalah ketahanannya yang tidak terlalu lama. Umumnya lapisan wax ini akan menghilang dan perlu diaplikasikan kembali setelah beberapa waktu.
Baca juga: Mengenal Kayu Kamper Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
Polyurethane adalah salah satu jenis material yang digunakan sebagai bahan finishing kayu. Material ini memiliki kualitas yang sangat tinggi. Biasanya bahan ini digunakan sebagai lapisan film dengan tekstur yang kuat, keras, bahkan tahan goresan. Bahan ini akan memberikan tampilan soft dan mengkilap.
Selain itu, bahan ini juga dapat menutupi permukaan furnitur dengan sangat baik. Kamu bisa mengaplikasikannya juga pada flooring. Pengaplikasiannya sendiri menggunakan spray sehingga lebih mudah untuk dilakukan.
Veneer kayu adalah lembaran kayu dengan ketebalan 0,24-3 mm. Lembaran ini biasa digunakan sebagai lapisan atau finishing furnitur yang terbuat dari kayu.
Umumnya lembaran kayu ini berasal dari beberapa jenis kayu seperti jati, sungkai, mindi atau oak. Material ini terbuat dari bahan mentah alami yang telah melalui proses pengolahan, sehingga bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Itulah jenis-jenis finishing kayu yang bisa menjadi pilihan kamu dalam melakukan pelapisan furnitur. Semoga dengan informasi ini, bisa menambah wawasan kamu mengenai jenis finishing kayu beserta kelebihan dan kekurangannya. Sehingga Pins semakin pandai dalam memiliki material finishing yang tepat.
Baca juga:
Feature Image Source: Freepik
© www.pinhome.id