
Jenis-Jenis Ragi dan Manfaatnya Masing-Masing
- 20 Jun, 2022 oleh Ramanda Salsa
- 5 menit membaca
Berfungsi membantu proses fermentasi, ragi banyak dibutuhkan pada industri pengolahan makanan. Ternyata jenis-jenis ragi pun beragam, masing-masing mempunyai manfaat yang berbeda. Hal tersebut dikarenakan ragi adalah makhluk hidup yang berukuran sangat mikro, jadi ragi tidak bisa dibuat dari bahan makanan tertentu.
Seperti layaknya makhluk hidup yang lain, ragi butuh makanan. Makanan kesukaan ragi adalah glukosa atau bahan makanan yang manis. Ragi bekerja dengan memakan gula lalu mengubahnya menjadi karbondioksida dan alkohol jika diberi waktu yang cukup.
Baca Juga: 11 Cara Membuat Roti Bakar yang Enak untuk Jualan
Apa itu Ragi?
Ragi yang diperlukan dalam proses fermentasi produk makanan ternyata adalah mikro-organisme sel tunggal yang hidup, bernama Saccharomyces cerevisiae. Bentuk selnya seperti telur. Ragi atau yeast dalam bahasa Inggris berarti adalah makhluk hidup. Ragi bisa membelah menjadi banyak mikro-organisme untuk perkembangbiakannya, persis seperti mikroba yang lain.
Selama tersedia makanan, ia akan terus berkembang biak. Dalam industri bir misalnya, pada akhir proses fermentasi jumlah ragi menjadi sangat banyak karena kecepatan membelah diri mikroorganismenya sangat singkat.
Bakteri dan fungi tersebut akan bekerja jika diberi makan gula dan kondisi suhu yang hangat. Kandungan karbondioksida yang dihasilkan akan membuat suatu adonan menjadi mengembang dan terbentuk pori-pori.
Baca Juga: 21 Resep Roti Goreng Krenyes, Nikmat untuk Camilan Keluarga!
Mengenal Manfaat dari Jenis-Jenis Ragi
Begitu banyak manfaat ragi bagi manusia. Industri-industri makanan yang mengandalkan proses fermentasi seperti acar, tempe, roti, tape, sake, ataupun bir sangat tergantung pada ragi. Jenis-jenis ragi yang beragam dipengaruhi oleh mikro-organisme penyusunnya.
Umumnya ragi terdiri dari berbagai bakteri dan fungi seperti Rhizopus Aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces, Hansenula anomala, Lactobacillus, Acetobacter dan sebagainya. Sebenarnya apa saja jenis ragi, yuks kita cari tahu bersama!
Baca Juga:
Ragi Basah (fresh yeast)
Seperti namanya, ragi ini memiliki kandungan air cukup tinggi yang mengakibatkan umur simpannya juga singkat, hanya sekitar dua minggu di kondisi ideal. Ragi basah juga dikenal sebagai “ragi kue” dan “ragi terkompresi”. Biasanya dijual dalam bentuk balok-balok besar atau kecil. Ragi ini adalah satu-satunya ragi komersial yang tidak mengalami dehidrasi atau pengeringan. Air dan ragi dicampur dan dibentuk padat, tapi rapuh, teksturnya kenyal antara pasta dan tanah liat.
Jika disimpan dalam wadah yang terlalu lembab atau tidak bersih, jamur putih dapat berkembang dalam waktu seminggu, membuat ragi tidak lagi aman untuk digunakan. Ragi jenis ini harus disimpan pada suhu maksimal satu derajat Celcius dalam freezer. Untuk penggunaannya, ragi harus diremas-remas terlebih dahulu baru kemudian dicampurkan ke dalam adonan. Selain dimanfaatkan untuk fermentasi pembuatan tapai, ragi ini terkadang juga digunakan di industri pembuatan pindang ikan bandeng.
Ragi Koral (active dry yeast)
Ragi kering aktif adalah ragi hidup yang mengalami pengeringan sebagian dan digiling menjadi butiran. Jenis ragi ini memiliki aroma yang khas dan akan berfungsi setelah dilarutkan dalam air hangat suam-suam kuku selama sepuluh hingga tiga puluh menit dengan perbandingan satu bagian ragi dengan empat bagian air. Ragi kering aktif tidak boleh dicampur dengan cairan bersuhu lebih dari 43 derajat celcius karena akan menyebabkan ragi mati. Kegunaan ragi dalam membuat adonan roti agar menjadi mengembang, empuk dan lentur.
Ragi Instan (instant yeast)
Jenis ragi ini umum ditemui di pasaran, biasanya dijual dalam kemasan saset. Ragi instan berbentuk butiran kering yang ukurannya lebih kecil dari ragi koral. Cara penggunaannya pun sangat praktis, tinggal dicampur ke dalam adonan tanpa perlu dilarutkan dalam cairan terlebih dahulu karena waktu fermentasinya yang lebih singkat. Ragi jenis ini juga banyak digunakan dalam industri pembuatan roti.
Cara Penyimpanan Ragi
Meskipun dalam keadaan tidak terpakai, ragi harus tetap aktif bekerja. Salah satu caranya adalah berada pada tempat yang hangat. Hal ini akan membuat ragi tetap bisa digunakan walaupun telah disimpan. Ruang hangat membuat sel-sel nabati di dalamnya tetap hidup. Oleh karena itu proses penyimpanan ragi pun harus diperhatikan.
- Ragi padat dalam keadaan normal lebih cepat rusak dan akan kehilangan daya fermentasinya jika disimpan pada suhu dua derajat Celcius selama empat sampai lima minggu. Oleh karena itu ragi padat harus selalu disimpan dalam freezer. Bagi ragi segar menjadi beberapa bagian lalu bungkus rapat tiap bagiannya dengan plastik. Cara ini bisa mengawetkan ragi ini hingga setahun.
- Ragi kering yang berbentuk butiran umumnya terbungkus kemasan timah yang mengandung nitrogen untuk membuatnya tetap awet. Untuk menjaga mutunya tetap baik, ragi harus disimpan dalam wadah kedap udara setelah dibuka dari kemasannya. Walaupun tidak perlu disimpan dalam lemari es, menyimpan ragi dalam tempat dingin akan menambah kegunaan ragi. Ragi akan awet berada dalam suhu ideal kurang lebih tujuh derajat Celcius. Dengan begitu, ia dapat awet dan tahan lama.
Ragi di Berbagai Negara
Tak hanya di Indonesia, berbagai negara dan kebudayaan di dunia juga memanfaatkan ragi untuk pengolahan makanan khas mereka. Berikut sebutan ragi di beberapa negara:
- Qu (China)
- Nuruk (Korea)
- Koji (Jepang)
- Bakhar, ranu, marchaar (murcha) (India)
- Bubod (Filipina)
- Loopang (Thailand)
Jika kamu berniat membeli ragi, hal yang harus diperhatikan adalah teliti tanggal kadaluarsa pada kemasan dan pastikan kemasan dalam keadaan utuh dan kering. Khusus untuk ragi kering, jika kemasan sobek maka ragi sudah tidak hidup lagi dan tidak akan aktif dalam proses fermentasi.
Nah, setelah Pins mengetahui informasi mengenai ragi, jangan lupa membersihkan area dapur supaya tetap enak dilihat ya! Jika butuh bantuan untuk bersih-bersih dapur, Pins dapat mencoba layanan Home Cleaning dari Pinhome Home Service yang terdapat di aplikasi Pinhome. Klik di sini untuk coba.
Featured Image Source: Freepik/master1305
Baca Juga:
Nikmati layanan rumah tangga seperti cuci mobil, servis dan cuci AC, desinfektan & fogging, hingga massage dari Pinhome Home Service hanya dalam satu kali klik. Dapatkan pula paket perlindungan AC yang bisa dipilih sesuai kebutuhan melalui aplikasi Pinhome.
Tunggu apalagi, segera unduh aplikasi Pinhome di App Store atau Google Play sekarang dan rasakan pengalaman rumah yang bersih dan tubuh yang lebih rileks. Hanya di Pinhome Home Service yang memberikan solusi kebersihan dan perawatan properti, serta kendaraan dengan mudah.