istilah properti
Oligopoli
Daftar Isi
Oligopoli adalah kondisi pasar ketika hanya ada sedikit produsen yang melakukan kegiatan penjualan barang atau jasa tertentu sehingga dapat mempengaruhi harga pasar.
Apa Itu Oligopoli?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), oligopoli adalah keadaan pasar dengan produsen pembekal barang hanya berjumlah sedikit sehingga mereka dapat memengaruhi harga pasar.
Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan oligopoli (oligopoly) sebagai situasi pasar dengan sejumlah kecil perusahaan melakukan kegiatan penjualan barang dan/atau jasa tertentu, mengendalikan penawaran pasar dan barang dan/atau jasa tertentu tersebut.
Melalui dua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa oligopoli adalah kondisi pasar ketika hanya ada sedikit produsen yang melakukan kegiatan penjualan barang atau jasa tertentu. Padahal, peminat atau pembeli barang tersebut lebih banyak.
Hal ini memicu terjadinya persaingan tidak sempurna karena produsen dapat mempengaruhi harga pasar. Tak hanya itu, pasar oligopoly juga membuat sulitnya perusahaan baru jika ingin bergabung ke pasar tersebut.
Pasar oligopoli sebenarnya merupakan hal yang terlarang di Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 pasal 4 ayat 1 dan ayat 2 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Dalam undang-undang tersebut, perjanjian oligopoli dilarang apabila dapat merugikan persaingan.
Baca Juga:
Ciri-ciri Pasar Oligopoli
Dalam praktik ekonomi, terdapat beberapa jenis pasar yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu. Begitupun dengan oligopoli.
Lalu, apa saja ciri-ciri dan karakteristik bentuk pasar oligopoli? Yuk, simak penjelasannya berikut ini, Pins.
Jumlah Produsen
Tak sedikit yang menduga kalau pasar oligopoli dan monopoli adalah hal yang sama. Padahal keduanya berbeda, terutama dari segi jumlah produsen yang menjual produk yang sama.
Jadi, dalam pasar monopoli hanya ada satu perusahaan saja. Sementara jumlah produsen pada pasar oligopoli terdiri dari beberapa perusahaan dengan batas jumlah kurang dari sepuluh produsen.
Homogen
Pada pasar oligopoli, produsen hanya boleh menjual atau memproduksi satu produk saja. Lantaran bersifat homogen, maka konsumen dapat mencari pengganti barang homogen yang dibutuhkan tersebut.
Mengingat jumlah produsen yang sedikit, maka harga produk yang dijual di pasar oligopoli cenderung sama. Alhasil, selisih harga antar produk pun menjadi tidak terlalu besar.
Contohnya produk rokok yang dijual produsen dalam satu jenis. Tetapi mengingat terdapat berbagai jenis rokok maka Pins selaku konsumen, dapat menemukan pengganti variasi dengan mudah.
Produsen Utama Adalah Penentu Kebijakan
Produsen utama akan sangat mempengaruhi kebijakan terkait kenaikan atau penurunan harga jual tersebut.
Selain harga produk, kebijakan juga terkait fungsi, kualitas, hingga rasa dari produk juga dipengaruhi produsen utama.
Produsen Baru Sulit Masuk
Karakteristik pasar oligopoli selanjutnya adalah sempitnya pasar karena produsen baru cenderung kesulitan dalam memasuki pasar oligopoli. Jika produsen baru tetap keukeuh masuk ke dalam industri ini, maka keuntungan yang diperoleh lebih kecil hingga terancam bangkrut.
Untuk itulah, pasar ini dikhawatirkan akan memicu terjadinya persaingan tidak sehat karena peluang produsen baru menjadi lebih kecil.
Strategi Marketing Harus Dipikirkan dengan Matang
Pasar oligopoly membutuhkan strategi yang matang matang karena produk yang dijual bersifat homogen. Jika tidak memikirkannya, maka ada kemungkinan konsumen memilih produk lain yang sejenis.
Apabila merencanakan strategi dengan baik, harapannya produk akan terus beredar di pasar dan produsen juga tidak akan kalah saing dengan produsen lain.
Baca Juga: Apa Itu Saldo?
Mengenal Jenis Pasar Oligopoli
Pada praktiknya, terdapat beberapa jenis oligopoly market yang ada saat ini. Walaupun secara umum memiliki karakteristik yang serupa, tetapi masing-masing jenis ini memiliki perbedaan tersendiri.
Berikut ini 4 jenis pasar oligopoli dalam ekonomi:
Pure Oligopoly
Jenis yang pertama yaitu pure oligopoly atau oligopoli murni. Sesuai definisinya, pasar jenis ini termasuk oligopoli homogen yang di dalamnya menjual berbagai produk identik dari berbagai produsen, tetapi cenderung sulit untuk dibedakan.
Pins bisa mengenali produk yang dipasarkan oleh produsen tertentu dengan melihat nama merknya pada kemasannya. Misalnya, rokok, air mineral, dan semen.
Oligopoli terdiferensiasi
Berbeda dengan pure oligopoly, produk yang dijual oleh produsen jenis ini dapat dibedakan. Perbedaannya bisa dilihat dari harga jual yang berbeda antara satu produsen dengan produsen lainnya.
Jadi, tak heran kalau pada pasar ini kerap kali muncul persaingan pasar yang tidak sehat di mana lebih banyak konsumen yang memilih membeli produk di produsen yang menjual dengan harga yang lebih murah. Sebab, dari segi kualitas seringkali tak ada perbedaannya.
Oligopoli kolusi
Selanjutnya ada juga pasar oligopoli kolusi yang merujuk pada keadaan di mana produsen saling bekerja sama dalam meningkatkan harga. Pada jenis pasar ini, bisnis dapat berjalan statis sehingga terhindar dari persaingan ketat dan tidak sehat.
Oligopoli non kolusi
Terakhir adalah pasar oligopoli non kolusi di mana produsen hanya akan memainkan harga hanya saat terdapat perkembangan harga produsen dari lain. Hal ini memiliki tujuan agar perkembangan bisnis maupun kompetitor bisnis tidak dapat bersaing.
Dengan demikian, produsen hanya akan menaikkan harga setelah melakukan analisis dan survei perkembangan bisnis produsen lain.
Contoh Pasar Oligopoli
Saat ini ada banyak sekali perusahaan yang bergerak di dalam jenis pasar oligopoli di Indonesia. Beberapa di antaranya mungkin sering Pins konsumsi, antara lain:
- Rokok
- Semen
- Kendaraan bermotor
- Layanan telekomunikasi atau penyedia jaringan internet (provider)
- Jasa penerbangan
- Mie instan
- Ponsel
- Transportasi online
Nah, itulah informasi mengenai oligopoli yang dapat Pinhome sampaikan. Praktik oligopoli memang tidak dianjurkan di Indonesia apabila dapat merugikan konsumen dan memunculkan persaingan tidak sehat. Tetapi, bukan berarti pasar ini tidak memiliki keuntungan sama sekali.
Persaingan yang ketat ini membuat produsen berlomba-lomba menghadirkan produk berkualitas untuk konsumen dengan harga terjangkau. Tak hanya, pasar ini juga turut membuat banyak perusahaan memunculkan beragam inovasi yang membawa dampak baik bagi jalannya bisnis.
Alhasil, konsumen pun dapat memilih produk paling sesuai dengan kebutuhan.
Sayangnya, praktik ini memunculkan perang banting harga antar produsen hingga ada persaingan ketat di dalam pasar. Hal ini membuat sulitnya produsen baru jika ingin masuk dan bertahan lama.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.
Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.