10 Biografi Pengusaha Sukses di Indonesia yang Inspiring

Mempelajari biografi pengusaha sukses menjadi salah satu upaya untuk mendapat inspirasi. Dengan mengetahui latar belakang dan sepak terjang bisnis mereka, kamu bisa mempelajari apa yang harus dilakukan untuk menjadi seorang pengusaha. 

Dalam artikel ini akan dibahas secara ringkas terkait biografi 10 pengusaha sukses di Indonesia. Selain pengusaha sukses, 10 orang ini juga masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. 

Sebelum lanjut kamu bisa memanfaatkan fitur PinValue untuk mengetahui estimasi harga rumah di Bekasi. Kamu yang ingin menjual rumah second di Kota Bandung juga bisa memanfaatkan titip jual rumah di Pinhome. 

Baca juga: Ingin jadi Pengusaha Sukses? Buang 7 hal ini!

Biografi Pengusaha Sukses di Indonesia

Tak perlu berlama-lama, berikut adalah biografi singkat 10 pengusaha sukses di Indonesia yang bisa kamu jadikan sebagai inspirasi. 

1. Low Tuck Kwong

Sosok Low Tuck Kwong masuk dalam daftar orang terkaya nomor satu di Indonesia versi Forbes Real Time Billionaire pada Mei 2023 lalu. Kekayaannya mencapai US$29 miliar. 

Low Tuck Kwong adalah seorang pengusaha sekaligus pendiri Bayan Resources, yaitu salah satu perusahaan yang bergerak di sektor tambang batu bara. Hingga akhir 2020, Bayan Resources mengantongi 5 Kontrak Karya Batubara (PKP2B) dan 16 Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan total luas konsesi 126.293 hektar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Pria kelahiran 17 April 1948 ini lahir di Singapura. Namun kemudian ia pindah ke Indonesia pada tahun 1972 dan mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) pada 1973. Perusahaannya ini bergerak di bidang konstruksi dan menjadi pelopor konstruksi pondasi tumpuk (pile foundation) yang kompleks.

Pada tahun 1988, JSI berekspansi ke bisnis pertambangan batubara dan menjadi kontraktor tambang terkemuka. Pada tahun 1992, Low Tuck Kwong berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan pada 1997 ia membeli tambang batubara pertamanya melalui PT Gunungbayan Pratamacoal. 

Baca juga: Panduan Utama Menyiapkan Toko Instagram Menuju Sukses Besar

2. Hartono Bersaudara

Berbicara tentang pengusaha sukses, maka nama Hartono Bersaudara, yaitu Robert Budi Hartono dan Michael Hartono, tidak boleh dilewatkan. Keduanya menjadi pengusaha kelas kakap Indonesia dan selalu masuk dalam daftar tiga besar orang terkaya di Tanah Air. 

Budi Hartono adalah anak kedua pendiri perusahaan Djarum yaitu Oei Wie Gwan. Robert lahir pada 28 April 1941 di Semarang, Jawa Tengah. Sementara Michael Hartono adalah kakak Robert yang lahir di Kudus, Jawa Tengah pada 1939

Selain Djarum, Robert dan Michael adalah pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA). Investasi di BCA oleh keduanya dilakukan melalui Farindo Holding Ltd, yang menguasai 51 persen saham bank swasta nomor satu di Indonesia itu. 

Hartono Bersaudara juga memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 65.000 hektar di Kalimantan Barat, serta sejumlah properti di antaranya pemilik Grand Indonesia dan perusahaan elektronik. 

Salah satu bisnis Group Djarum di sektor elektronik ini bergerak di bawah bendera Polytron yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun. Polytron ini kini juga memproduksi ponsel yang sebelumnya hanya memproduksi AC, kulkas, produk video dan audio, dan dispenser. 

Melalui perusahaan yang baru dibuat yakni Global Digital Prima Ventures (GDP Ventures), Global Digital Niaga (Blibli.com), mereka juga membeli Kaskus, situs Indonesia yang paling populer.

Baca juga: Pengusaha Sukses Indonesia Ini Patut Dijadikan Inspirasi

3. Sri Prakash Lohia

Jika Hartono Bersaudara menempati posisi kedua dan ketiga orang terkaya di Indonesia versi Forbes Mei 2023, maka urutan keempat ditempati oleh pengusaha asal India bernama Sri Prakash Lohia. 

Sri Prakash Lohia lahir di India pada 11 Agustus 1952. Namun pada tahun 1974, ia memutuskan untuk pindah dan menetap di Indonesia, serta memulai karier sebagai pebisnis hingga menjadi salah satu pengusaha yang diperhitungkan di Tanah Air. 

Pengusaha ini dikenal sebagai pendiri sekaligus pemimpin Indorama Corporation. Sebagai informasi, Indorama Corporation adalah perusahaan global yang memproduksi polietilena, polipropilena, serat polyester, filamen, benang pintal, kain, dan sarung tangan medis. 

Indorama adalah produsen poliolefin terbesar kedua di Afrika dan terbesar di Afrika Barat. Hingga saat ini, produk-produk dari perusahaan ini telah dikirim ke lebih dari 90 negara di seluruh dunia.

Lohia bersama istrinya, Seema, dikaruniai dua anak, Amit Lohia dan Shruti Hora. Putranya, Amit Lohia, lulus magna cum laude dari University of Pennsylvania’s Wharton School of Business.

Sri Prakash  saat ini menjabat sebagai direktur pelaksana Indorama Corporation dan direktur di sejumlah anak perusahaan Indorama. Putri Lohia, Shruti Hora, lulus dari Babson College dan saat ini menetap di Singapura.

Baca juga: Tips Menjadi Supplier Bangunan Yang Sukses

4. Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu atau yang bernama Phang Djoen Phen lahir pada 13 Mei 1944 di Bengkayang, Kalimantan Barat. Ia dikenal sebagai Taipan Perkayuan terbesar di Indonesia sebelum Krisis Ekonomi 1997. 

Bisnisnya berawal pada akhir 1970-an di bawah perusahaan Djajanti Timber Group dan membentuk Barito Pacific. Menurut laporan yang beredar, ia pernah mendapatkan konsesi hutan sebanyak 6 juta hektar lebih. 

Operasi pemotongan kayunya sekarang jauh lebih kecil dari sebelumnya, tetapi kekayaannya masih menumpuk di Tri Polyta Indonesia Tbk, produsen ‘polypropylene’ terbesar di Indonesia. 

5. Lim Hariyanto

Lim Hariyanto adalah pengusaha perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di bawah bendera Bumitama Agri. Perusahaan ini tercatat sebagai emiten di Singapura, dan juga memiliki kebun kelapa sawit di Indonesia. 

Lim adalah anak dari Lim Tju King, seorang berkewarganegaraan China yang pindah ke Kalimantan. Di Kalimantan, Lim Tju King bekerja serabutan, mulai dari berdagang hingga menjadi kuli.

Pada tahun 1915, ayah Lim kemudian membuka toko kelontong yang terus mendapatkan kesuksesan seiring berjalannya waktu. Sebagai anak, Lim Hariyanto kemudian menjadi penerus toko ini. 

Kesuksesan besar Lim Hariyanto bermula saat ia dan rekannya asal China mendirikan Grup Harita. Salah satu pilar usaha Harita, PT Trimegah Bangun Persada, kini mengelola tambang dan smelter nikel di Halmahera Selatan, Maluku Utara. 

Baca juga: Kerja Sampingan Agen Properti, Bisa Banjir Jutaan Rupiah!

6. Chairul Tanjung

Chairul Tanjung dikenal sebagai pengusaha yang memiliki julukan “Si Anak Singkong”. Ia lahir di Jakarta pada 18 Juni 1962.Jiwa bisnis Chairul Tanjung sudah diasah sejak ia duduk di bangku kuliah sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. 

Meski sempat jatuh bangung, pria berjuluk CT ini kemudian menemui kesuksesan melalui CT Corp, sebuah perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.

CT juga pernah menjabat sebagai menteri, tepatnya Menko Perekonomian pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2014 silam. Sebelum jadi menteri, CT juga mengemban tugas sebagai Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN). 

7. Dewi Kam

Dewi Kam adalah pengusaha dan satu-satunya wanita yang masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia. Wanita yang lahir pada tahun 1951 silam ini memiliki kekayaan hingga Rp 70 triliun. 

Melansir berbagai sumber, pada periode tahun 1993-2001, Dewi Kam tercatat sebagai pengusaha Indonesia yang memiliki kegiatan bisnis di Hong Kong dan China. Dewi Kam disinyalir meraup pundi-pundi kesuksesan melalui perusahaannya yang bergerak di sektor energi. 

Baca juga: Kisah Pengusaha Muda Sukses Berbisnis Dengan Modal Kecil

8. Djoko Susanto

Kamu yang sering belanja di Alfamart, tahu tidak siapa pemiliknya? Ya, pemilik jaringan minimarket berwarna merah ini adalah Djoko Susanto. Ia adalah pengusaha sukses kelahiran Jakarta, 9 Februari 1950. 

Djoko Susanto adalah pengusaha ulung yang sudah memulai bisnis sejak usia belia. Pada usia 17 tahun, Djoko sudah dipercaya mengelola usaha milik orang tuanya, yaitu sebuah kios sederhana dengan nama Toko Sumber Bahagia di dalam Pasar Arjuna, sebuah pasar tradisional di Jakarta.

Kesuksesannya mengelola kios ini menarik perhatian Putera Sampoerna, yang mempunyai salah satu perusahaan rokok tembakau dan cengkeh terbesar di Indonesia saat itu. 

Mereka bertemu pada awal 1980 dan bersepakat pada 1985 untuk membuat 15 kios di beberapa lokasi di Jakarta. Pada 27 Agustus 1989, lahir produk kerja sama lain mereka, yaitu Alfa Toko Gudang Rabat yang mempunyai konsep supermarket. 

Nama “Alfa” digunakan karena bersifat netral, tidak mengandung salah satu nama kedua orang pendirinya. Alfa Toko Gudang Rabat inilah yang menjadi cikal bakal kesuksesan Djoko Susanto dengan merek dagang Alfa, yaitu Alfamart dan Alfamidi.

Baca juga: Sally Giovani, Pengusaha Batik Trusmi yang Jadi Miliarder di Usia Muda

9. Tahir

Tahir yang lahir pada 24 Maret 1952 dengan nama Ang Tjoen Ming adalah seorang pengusaha, investor, dan filantropis asal Indonesia yang merupakan pendiri Mayapada Group.

Diketahui, Mayapada Group adalah sebuah perusahaan induk yang memiliki beberapa unit usaha di Indonesia, meliputi perbankan, media cetak dan TV berbayar, properti, rumah sakit dan rantai toko bebas pajak/duty free shopping (DFS). 

Tahir menjadi dikenal karena mampu menjadi orang terkaya kedua belas di Indonesia dan seorang filantropis yang mampu menyumbangkan US$ 75 Juta untuk kesehatan.

Pada Mei 2010, Tahir menerima gelar Dato’ Sri dari Sultan Pahang, Malaysia atas kontribusinya dalam masyarakat dan menyelesaikan konflik antar perusahaan. Tahir juga menerima gelar profesor dari Lingnan College, Sun Yat-Sen University untuk periode Oktober 2011 hingga September 2014.

Selain pengusaha sukses, Tahir saat ini juga menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 13 Desember 2019. 

10. Anthony Salim

Anthony Salim atau yang biasa dikenal dengan nama Liem Hong Sien merupakan salah satu orang yang masuk ke dalam 10 Tokoh Bisnis yang paling berpengaruh pada tahun 2005 oleh Warta Ekonomi. 

Predikat itu diberikan karena dirinya berhasil membangun kembali Group Salim yang saat itu mengalami kegagalan yang diakibatkan oleh krisis ekonomi tahun 1998.

Perusahaan paling penting yang dimiliki Anthony Salim adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills. Produknya sudah banyak sekali dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia.

Salah satu produknya adalah mie instan terfavorit, yaitu Indomie, Supermi, dan Sarimi. Produk lainnya yang sudah banyak dikenal adalah susu Indomilk, tepung terigu Bogasari Segitiga Biru, Kunci Biru, dan Cakra Kembar. Bahkan minyak goreng Bimoli dan mentega Simas Palmia adalah milik Anthony Salim. 

Pada tahun 2009, PT Indofood pernah mencatat laba bersih yang diperolehnya tahun itu yakni mencapai 2 Triliun rupiah dan ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan. 

Itulah 10 biografi pengusaha sukses di Indonesia yang perlu kamu teladani untuk memulai bisnis sebagai pengusaha. Semoga menginspirasi. 

Baca juga:

• 5 strategi memulai bisnis bagi pengusaha pemula
• 10 Tips Bisnis bagi pengusaha baru 2021 di Era Digital

Featured Image Source: Pixabay

---

Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek informasi Bali Resort Tangerang dan dapatkan hunian idaman kamu sekarang juga. Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.

Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.