Apa itu Bearish dan Bullish dalam Pasar Kripto? Begini Cara Memprediksinya

Saat masuk ke dalam pasar kripto, akan ada istilah-istilah yang mungkin terdengar asing di teling kamu, Pins. Tanpa mengetahui lebih dahulu arti atau makna dari istilah berkaitan dengan kripto, bisa membuat kamu kesulitan kedepannya. Diantara istilah-istilah tersebut, ada bearish dan bullish.

Apa itu bearish dan bullish? Temukan jawaban apa itu bullish dan bearish dalam penjelasan berikut ini, Pins.

Apa Itu Bearish dan Bullish?

Dari kata ‘bear’ dan ‘bull’ mungkin yang terbayang adalah hewan beruang dan juga banteng. Apa benar definisi bearish dan bullish memang terinspirasi dari kedua hewan ini? Atau ini hanya kebetulan saja?

Baca juga: Apa Itu Rug Pull Dalam Crypto? Serta Contoh Kasusnya

Pengertian Bearish

Sama halnya dengan beruang yang menggunakan cakarnya. Saat kondisi menyerang, pola gerakan cakar beruang ini dari atas ke bawah. Begitu pula definisi dari bearish. Bearish adalah kondisi pasar crypto yang mengalami penurunan atau melemah. Saat kondisi ini terjadi, hal ini menandakan indeks pasar mengalami penurunan kurang lebih 20% dari level tertinggi sebelumnya.

Selain itu, secara spesifik bearish juga dapat didefinisikan sebagai pasokan aset kripto yang lebih banyak dibandingkan permintaan pasar kripto.  Bearish atau kondisi pasar yang menurun ini dapat dilihat dari beberapa faktor. Diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi yang melambat, tingkat pengangguran yang semakin tinggi, serta neraca perdagangan yang mengalami defisit dalam jangka waktu panjang.

Di saat seperti ini investor akan merasa pesimis dengan cryptocurrency. Sehingga akhirnya banyak yang panik, dan memutuskan untuk menjual aset crypto yang dimiliki. Meskipun harganya turun jauh dibandingkan saat mereka membeli aset tersebut.

Pengertian Bullish

Kebalikan dari bearish, bullish adalah kondisi pasar yang mengalami trend menguat atau naik. Ciri dari bullish ini adalah indeks pasar umumnya mengalami kenaikan sebesar 20% dari harga aset sebelumnya. Bullish terjadi saat permintaan aset kripto tinggi daripada penawarannya. Dengan demikian, kondisi akan menyebabkan pasar kripto menguat. 

Disaat kondisi pasar menguat, para investor pun akan lebih optimis dengan kondisi pasar. Dalam kondisi pasar kripto ini, investor cenderung akan lebih banyak melakukan pembelian dibandingkan menjual aset miliknya. Alasannya tentu saja untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.

Bullish dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi di satu negara, atau bahkan pertumbuhan ekonomi dunia. Kondisi pasar bullish ini diwakili dengan banteng yang saat menyerang akan menggunakan tanduknya. Pola gerakan penyerangan ini adalah dari bawah ke atas. Seperti pergerakan atau pola saat kondisi pasar menguat, garis grafiknya akan menunjukkan peningkatan.

Baca juga: Apa itu Crypto Wallet? Pengertian dan Cara Memakainya

Cara Memprediksi Bearish dan Bullish

Ada sedikit hal yang membedakan antara bearish dan bullish di pasar kripto dengan kondisi pasar saham. Dikarenakan pasar kripto itu fluktuatif, kenaikan harga atau penurunan harga dapat terjadi dalam beberapa jam, hari atau, bahkan hitungan bulan.

Meskipun tidak menjadi acuan utama, tapi kondisi pasar bearish dan bullish ini bisa diprediksi dengan mempertimbangkan beberapa faktor, Pins. Salah satunya adalah dengan melihat apakah sekarang ini aset kripto sudah diterima oleh masyarakat?

Semakin banyak orang yang familiar dan menggunakan aset kripto ini sebagai metode pembayaran ataupun investasi, maka akan membuat jumlah permintaannya tinggi. Saat permintaan tinggi, maka akan membuat harga aset menjadi tinggi juga. Disaat seperti inilah dinamakan kondisi bullish. Sementara itu, saat permintaan rendah, maka membuat harga aset yang tersedia menjadi rendah. Hal inilah yang menjadi bearish.

Walaupun tidak ada periode waktu yang pasti, tapi umumnya pasar bearish dalam pasar kripto berlangsung kulang lebih 3 bulan. Namun, saat crypto winter atau musim dingin pasar kripto, tak menutup kemungkinan bearish berlangsung hingga tahunan.

Disituasi seperti ini, kunci untuk dapat bertahan dari bearish adalah dengan memiliki visi jangka panjang. Selain itu, berusaha untuk tidak panik menjual semua aset yang dimiliki saat terjadi bearish. Hal ini dikarenakan seiring berjalannya waktu, pada akhirnya harga aset akan rebound atau melambung kembali.

Contoh Bearish dan Bullish

Untuk mendapat gambaran lebih jelas mengenai kondisi pasar bearish dan bullish, bisa dilakukan juga dengan melihat contohnya. Berikut contoh kondisi pasar ini yang dilansir dari zipmex.

Baca juga: Apa itu Bored Ape? Lihat Gambar NFT “Monyet” di Cryptocurrency

Contoh Kondisi Pasar Bearish

Merunut ke beberapa tahun belakang, kondisi pasar bearish dapat dilihat dari pergerakan harga pasar di tahun 2018. Tepatnya pada tanggal 17 Maret 2018, terjadi penurunan harga token aset kripto Ethereum (ETH). Penurunan harga yang terjadi cukup drastis, dari 699 dollar turun hingga 463 dolar.

Contoh Peningkatan Bullish

Untuk kondisi pasar yang selalu menjadi kabar bahagia dari para investor ini, contohnya terjadi pada tahun 2017. Pada tanggal 20 Februari 2017, pergerakan harga Bitcoin mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dari sebelumnya harga terendah ada di angka 917 dolar, meningkat menjadi 1.228 dolar.

Dikarenakan perubahan yang cepat, kondisi pasar bearish dan bullish ini seringkali sulit untuk diprediksi. Tetapi, dengan mempelajari pattern-nya bisa memberikan insight untukmu ketika menghadapi kedua pasar ini, Pins. Setelah mengetahui apa itu bearish dan bullish beserta contohnya, jadi lebih paham mengenai kedua kondisi pasar kripto ini, bukan? 

---

Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami, Banjaran Village Tahap 2 dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.   

Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Source Feature Image: Freepik