BlogLifestyleEdukasiPenjelasan Aksara Jawa Lengkap dengan Pasangan, Contoh, hingga Cara Menulis dan Membacanya
0
0

Penjelasan Aksara Jawa Lengkap dengan Pasangan, Contoh, hingga Cara Menulis dan Membacanya

Dipublikasikan oleh Nabila Azmi dan Diperbarui oleh Syahya Rembulan

Sep 25, 2023

11 menit membaca

Copied to clipboard
top-right-banner

Aksara Jawa adalah salah satu warisan budaya yang memikat dari pulau Jawa, Indonesia. Aksara Jawa tidak hanya merupakan sistem penulisan, tetapi juga membawa nuansa budaya dan keindahan seni tradisional Jawa yang dapat memberikan ciri khas yang unik.

Ini mungkin bisa menciptakan suasana yang khas dan personal ketika Pins beli rumah di Surabaya maupun sekitarnya dengan metode KPR Take Over. Dengan begitu, Pins bisa menghadirkan kultural yang mendalam serta menambahkan elemen yang berkesan personal di dalam rumah.

Cara ini tentu bisa juga kamu terapkan meski jauh dari pulau Jawa, misalnya ketika membeli rumah di Vasaka Bali. Namun, penting untuk mengetahui penjelasan lengkap seputar aksara ini di sini!

Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang Aksara Jawa, mulai dari pengertian dasar hingga cara menulis dan membacanya dengan contoh yang jelas. Mari kita mulai perjalanan kita untuk memahami keindahan aksara tradisional ini.

Pengertian Aksara Jawa

Aksara Jawa, juga dikenal sebagai “Hanacaraka,” adalah sistem tulisan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Jawa sejak berabad-abad yang lalu. Aksara ini memiliki sejarah yang kaya dan dianggap sebagai salah satu kekayaan budaya Jawa yang penting.

Aksara Jawa memiliki akar sejarah yang dalam. Ia pertama kali muncul pada abad ke-4 Masehi di Jawa Tengah. Sistem tulisan ini dipercayai dipengaruhi oleh aksara Pallawa dari India, tetapi kemudian berkembang menjadi sistem tulisan yang sangat independen dan unik.

Dalam penulisan aksara Jawa atau hanacaraka sendiri ada beberapa tata cara untuk menulis, unsur-unsur, dan aturan yang lain, dilansir dari lingkarberita.com. Pemberian sedikit penjelasan secara perlahan-lahan tentang huruf dan aturan-aturan tersebut akan memudahkan kalian untuk memahami aksara Jawa ini.

Ketika kamu semakin mudah memahaminya semakin mudah juga kamu menulis dan mengerti isi aksara Jawa ini. Sebelum menuju ke arah yang lebih mendalam mengenai hanacaraka ini, berikut adalah beberapa gambaran penjelasan terkait penulisan hanacaraka.

Baca juga: 19 Kaligrafi Aksara Jawa Unik dan Kreatif

Aksara Carakan

aksara jawa

Dalam konteks aksara Jawa, terdapat beberapa sub-bagian yang pertama adalah aksara Carakan. Aksara Carakan merupakan bagian paling fundamental dalam aksara Hanacaraka.

Asal usul nama “Carakan” merujuk pada istilah yang merujuk kepada fungsi penulisan kata-kata. Setiap karakter dalam aksara Carakan memiliki pasangannya yang memiliki fungsi menghapus vokal (dipadamkan) pada karakter sebelumnya.

Untuk memahami dengan lebih mudah, berikut akan dijelaskan beberapa aturan penggunaan pasangan aksara Carakan, berserta cara pengucapannya. Karakter-karakter ini serupa dengan beberapa karakter yang telah dijelaskan sebelumnya dalam konsep Hanacaraka.

Pasangan Aksara Jawa

aksara jawa
Source : hidupsimpel.com
aksara jawa
Source : setohadoko.blogspot.com

Seperti yang terlihat dalam ilustrasi di atas, terdapat simbol tambahan yang merupakan representasi dari pasangan aksara Hanacaraka. Penggunaan pasangan aksara ini umumnya dimanfaatkan untuk menyusun tulisan atau kalimat yang memiliki akhiran non-vokal, juga dikenal sebagai “mematikan huruf”.

Ketepatan penulisan dan penempatan aksara pasangan ini sangatlah penting untuk memastikan kelancaran pembacaan dan interpretasi, karena posisi penulisan yang salah dapat mengakibatkan kesulitan dalam membaca dan memahami teks.

aksara jawa
Source : deuniv.blogspot.com

Sedikit contoh singkat selain gambar di atas, penulisan kata ” Mangan sega” (makan nasi) yang kalimat asli tanpa di beri pasangan di baca “Manganasega” dalam aksara jawa tidak bisa langsung dibaca seperti kalimat yang awal.

Maka penggunaan pasangan digunakan untuk mematikan huruf sebelumnya menjadi “Mangan sega” sebab memberi pasangan pasangan “sa” makan bisa dibaca sedemikian.

Baca juga: Jer Basuki Mawa Beya, Peribahasa Jawa Penuh Arti Dan Makna

Aksara Swara

Source : faroidcs.wordpress.com

Aksara Swara digunakan untuk menulis huruf vokal dalam abjad Latin atau dapat diterapkan untuk menuliskan kata-kata dari bahasa asing dengan lebih tepat dalam pelafalan. Sebagai contoh, ketika menulis kata “Amerika” dalam aksara Jawa, tidak dapat langsung dibaca seperti itu.

Kalimat dasarnya adalah “Hamerika” karena huruf “ha” mendapat penambahan aksara Swara “a”, sehingga dapat diartikulasikan sebagai “Amerika”. Ilustrasi di atas menggambarkan contoh aksara Swara dalam prakteknya.

Sandhangan Aksara Jawa

aksara jawa
Source : itsjustmitos.blogspot.com

Simbol tambahan pada aksara Jawa yang dikenal sebagai “Sandhangan” berfungsi untuk mengubah nada dari huruf vokal dalam aksara Jawa. Penjelasan mengenai sandangan ini disajikan setelah aksara swara, mengingat masih ada kebingungan di kalangan banyak orang mengenai perbedaan penggunaan kedua simbol ini.

Sandangan dalam Hanacaraka pada dasarnya hanya digunakan di tengah-tengah kalimat atau kata. Terdapat berbagai cara baca yang terkait dengan sandangan, dengan lebih dari 15 varian sandangan yang digunakan, masing-masing memiliki cara baca yang berbeda.

Aksara Rekan

tanda tangan
Source : wijayayuki9.blospot.com

Aksara Rekan dalam aksara Jawa adalah simbol tambahan yang digunakan untuk mengubah atau mengalihkan bunyi dari suatu kata dengan menambahkan tanda baca atau tanda sandhangan khusus.

Fungsi Aksara Rekan adalah untuk menghasilkan variasi pelafalan dan merubah pengucapan vokal dalam kata yang ditulis, memberikan nuansa dan kejelasan dalam penulisan teks dalam aksara Jawa.

Aksara rekan sendiri merupakan aksara yang digunakan untuk menulis huruf serapan dari bahasa asing seperti bahasa Arab, Seperti contoh f, kh, dz, dan yang lainya.

Baca juga: Bahasa Jawa dan Artinya

Aksara Murda

aksara jawa
Source : mgmpbahasajawamakabupatenrembang.wordpress.com

Aksara Murda dalam konsep Hanacaraka adalah representasi dari huruf besar atau kapital. Fungsinya hampir serupa dengan penggunaan huruf kapital pada umumnya. Contohnya, digunakan untuk menulis huruf pertama dalam nama orang, tempat, serta kata-kata yang diawali dengan huruf besar.

Aksara ini juga umum digunakan untuk memulai paragraf atau kata dalam teks. Dengan kata lain, Aksara Murda mengemban peran serupa dengan huruf kapital dalam penulisan pada umumnya.

Aksara Wilangan

Source : emanurul27blogspot.co.id

Dalam kajian sebelumnya, kita telah memahami tentang ragam aksara dan pasangan-pasangannya. Namun, saat ini kita akan memfokuskan pada cara penulisan angka dalam bentuk aksara Jawa, yang dikenal sebagai aksara Wilangan.

Setiap jenis aksara, termasuk aksara Sunda, Bali, dan yang lainnya, memiliki sistem angka yang digunakan untuk mempermudah penulisan atau memberikan nilai numerik. Di atas merupakan contoh dari aksara Wilangan.

Tanda Baca Aksara Jawa

aksara jawa
Source : kampoengdjava.blogspot.com

Setelah semua aksara yang mulai dari huruf dan angka kita bahas, selanjutnya kita akan membahas tentang aturan dalam penulisan tanda baca aksara Jawa.

Tanda baca aksara Jawa sendiri atau bisa disebut pratanda di dalam aksara hanacarakan merupakan suatu hal yang dibutuhkan untuk sebagai pemberitahuan seperti layaknya tanda baca bahasa latin pada umumnya.

Cara pemakaianya juga berbeda-beda tergantung posisi penempatanya. Namun, Pins bisa mencoba cara mengetik aksara Jawa di Microsoft Word untuk keperluan tertentu dengan mudah, kok.

Baca juga: Kalender Jawa Terlengkap Beserta Penjelasan dan Urutan Bulan Islam

Sejarah Aksara Jawa

Dalam aksara Jawa sendiri tidak terlepas dari sejarahnya yang sangat mengagumkan. Ada banyak versi yang menceritakan tentang sejarah singkat dari aksara Jawa ini. Berikut ini merupakan salah satu referensi cerita yang kuat yang menceritakan legenda dari aksara Jawa ini.

Awal Cerita Aji Saka

aksara jawa
Source : v3lv3l.deviantart.com

Cerita dimulai dengan seorang kesatria gagah berani dan sakti mandraguna yang memiliki dua abdi dalem setia, yaitu Dora dan Sembada. Kesatria tersebut, Aji Saka, pergi menuju Kerajaan Medang Kamulan yang diperintah oleh Raja Dewata Cengkar, seorang yang suka memakan daging manusia.

Aji Saka ingin melawan raja tersebut bersama kedua abdinya. Ketika tiba di kerajaan itu, Aji Saka membuat kesepakatan dengan Raja Dewata Cengkar, dimana ia akan diizinkan dimakan dengan syarat mendapatkan wilayah sebesar sorban yang dibawa.

Prabu Dewata Cengkar menerima kesepakatan itu dan mengukur wilayah dengan sorban. Namun, dengan kecerdikan dan kesaktiannya, Aji Saka berhasil menggoyangkan sorban sehingga Prabu Dewata Cengkar jatuh ke laut dan mati.

Para rakyat bersorak dan mengangkat Aji Saka sebagai raja sebagai tanda kemenangan atas tirani sang raja terdahulu.

Awal Pertikaian para Kesatria

aksara jawa
Source : jeparadise.co

Setelah waktu yang lama berlalu, Aji Saka ingat bahwa kris saktinya masih tertinggal di pinggir hutan yang dijaga oleh Sembada. Ia memerintahkan Dora untuk mengambil kris tersebut dan membawa kembali Sembada.

Dora pun pergi menuju hutan untuk bertemu Sembada. Setelah pertemuan awal, pembicaraan mereka beralih ke permintaan Dora untuk mengambil kris sakti atas perintah raja. Namun, Sembada menolak karena perintah Aji Saka agar hanya dia yang boleh mengambil kris itu.

Keduanya terlibat dalam perdebatan sengit yang berujung pada pertarungan mematikan, karena keduanya memegang teguh perintah raja. Kedua punggawa tersebut akhirnya tewas dalam pertempuran.

Khawatir atas ketidakmunculan utusan, Aji Saka mendengar cerita tentang dua kesatria yang bertarung hingga mati di hutan. Ia pergi untuk memastikan dan menyesali kecerobohannya. Sebagai penghormatan kepada mereka, Aji Saka menciptakan aksara yang menggambarkan pertempuran dan pengorbanan mereka.

Aksara tersebut menceritakan tentang dua utusan yang bertempur untuk menjaga amanah raja, sampai akhirnya keduanya mati dalam pertarungan.

Mungkin demikian sedikit penjelasan tentang aksara Jawa dari pengertian beserta pasanganya, hingga aksara-aksara pelengkap dari aksara Jawa sendiri. Semoga bermanfaat!

Baca juga:


Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.

Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Copied to clipboard
bottom-sidebar-banner
left footer bannerright footer banner
left footer bannerright footer banner

Properti Rekomendasi

    Rp 550,8 Juta - Rp 1,5 Miliar
    Angsuran mulai dari Rp3,8 Juta/bln
      Rp 181 Juta
      Angsuran mulai dari Rp1,2 Juta/bln
        Rp 357,1 Juta - Rp 780 Juta
        Angsuran mulai dari Rp2,5 Juta/bln

        Properti Eksklusif: Green Paradise City

        Parung Panjang, Kab. Bogor
          Rp 1 Miliar - Rp 1,1 Miliar
          Angsuran mulai dari Rp7,2 Juta/bln

          Properti Eksklusif: The Agathis

          Pancoran Mas, Kota Depok
          sticky banner
          sticky banner

          © lifestyle.pinhome.id

          Pinhome App

          Coba Aplikasi Pinhome

          Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
          Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

          iOS PCA DownloadAndroid PCA Download