Ruang Edukasi Agen

Wawasan Properti

Fixed dan Floating Rate pada Pembiayaan Rumah. Pilih Mana?

Ditulis oleh Safina Rahma ∙ 13 December 2021 ∙ 5 menit membaca

Ketika memutuskan untuk membeli rumah, ada berbagai pertimbangan yang perlu dilakukan terutama terkait biaya. Jika pembiayaan dilakukan melalui kredit, pembeli perlu membayar bunga cicilan. Floating rate dan fixed rate adalah dua jenis bunga yang sering ditawarkan dalam pembiayaan rumah.

Pinhome – Memilih jenis bunga yang tepat tentunya penting untuk dilakukan sebelum membeli rumah. Bunga akan mempengaruhi besarnya cicilan yang perlu dibayarkan tiap bulan selama waktu tenor. Suku bunga mana yang paling tepat, fixed rate atau floating rate? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini, Pins!

Pengertian Fixed Rate

fixed rate adalah
(Mortgage Finance Gazette)

Fixed rate adalah besaran suku bunga yang jumlahnya selalu tetap selama masa cicilan. Pembeli akan membayar besar bunga yang sama sehingga jumlah angsurannya selalu tetap. Besaran bunga ini sendiri ditetapkan di awal ketika akad kredit dilakukan. 

Besarnya bunga dalam sistem fixed rate tidak akan berubah karena jumlahnya selalu tetap. Meskipun terjadi perubahan kondisi ekonomi, jumlah bunga ini tidak akan berubah. Bunga jenis ini biasanya ditawarkan untuk pembeli yang ingin jumlah angsurannya tetap. Fixed rate juga digunakan dalam pembiayaan KPR jenis syariah.

Kelebihan dan Kekurangan Fixed Rate

Suku bunga tetap tentunya memiliki daya tarik tersendiri bagi pembeli. Pembeli yang mengambil cicilan jenis ini akan membayar angsuran yang jumlahnya selalu sama. Pembeli bisa lebih mudah mengatur anggaran keuangan. Suku bunga ini cocok jika pembeli memiliki jumlah penghasilan yang tetap.

Di sisi lain, kredit dengan sistem fixed rate juga memiliki kekurangan. Besar bunga dan cicilan di fixed rate biasanya memiliki jumlah yang lebih besar. Selain itu, jumlah cicilan juga tidak akan berkurang meskipun acuan suku bunga nasional atau BI rate sedang menurun.

Baca juga: Ini Dia Perbandingan KTA, KMG, dan KPR untuk Beli Rumah.

Apa Itu Suku Bunga Floating Rate?

(Amartha)

Jenis suku bunga yang berlaku dalam kredit berikutnya yaitu floating rate. Suku bunga floating berbeda dengan fixed rate karena besarnya bisa berubah-ubah. Jumlah bunga yang berlaku dalam kredit akan mengikuti acuan suku bunga dari Bank Indonesia atau BI rate.

Debitur yang mengambil cicilan dengan floating rate akan membayarkan jumlah angsuran yang berbeda-beda. Jika BI rate sedang naik, maka jumlah cicilan juga akan ikut naik. Sebaliknya, jika Bi rate turun, angsuran yang dibayarkan tentunya juga lebih rendah.

Kelebihan dan Kekurangan Floating Rate

Besaran cicilan yang dibayarkan dalam sistem floating rate bergantung pada perubahan BI rate. Debitur akan diuntungkan jika acuan suku bunga tersebut menurun. Besarnya cicilan yang dibayarkan pada periode tersebut akan lebih sedikit karena bunganya juga lebih rendah.

Kekurangan dari floating rate yaitu ketidakpastian. Jika suku bunga acuan atau BI rate naik, maka besarnya angsuran yang dibayarkan juga lebih tinggi. Apabila hal ini terjadi, debitur bisa merasa keberatan atau bahkan mengalami kredit macet.

Bagaimana Memilih Suku Bunga yang Sesuai?

fixed rate adalah
(Upgrade)

Floating dan fixed rate adalah dua jenis suku bunga yang dapat ditemukan ketika mengajukan kredit. Kedua suku bunga ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Lalu, bagaimana caranya memilih sistem bunga yang sesuai dengan kebutuhan pembeli?

Memperhitungkan kemampuan finansial

Kemampuan finansial seseorang akan sangat mempengaruhi kemampuannya dalam melakukan pembayaran kredit. Cicilan dengan sistem fixed rate dan floating rate memiliki jumlah angsuran yang berbeda. Anda bisa memperhitungkan kemampuan finansial untuk pembayaran kedua jenis bunga tersebut sebelum melakukan kredit.

Membandingkan besaran cicilan

Cara kedua yang bisa dilakukan untuk memilih jenis suku bunga yang sesuai yaitu membandingkan jumlahnya. Anda dapat membuat perhitungan kasar tentang besaran cicilan yang perlu dibayar menggunakan dua jenis suku bunga tersebut. Pilihlah yang paling menguntungkan dan sesuai dengan kondisi keuangan.

Melihat tren naik turunnya suku bunga

Tren suku bunga juga bisa membantu Anda untuk memilih jenis suku bunga yang tepat. Jika tren BI rate cenderung naik, akan lebih menguntungkan jika Anda memilih fixed rate. Sebaliknya, jika BI rate memiliki tren yang turun, floating rate lebih menguntungkan karena cicilan Anda akan lebih rendah.

Melakukan konsultasi KPR

Jika klien Anda mengalami kesulitan dalam memilih jenis suku bunga, Anda bisa menyarankan untuk melakukan konsultasi KPR. Konsultasi ini bisa klien Anda dapatkan jika mengajukan KPR melalui Pinhome.

Anda sebagai agen juga bisa mendapatkan keuntungan jika memberi referral KPR kepada klien karena adanya program Komisi KPR. Melalui program ini, Anda akan mendapatkan komisi jika berhasil memberi referral kepada klien untuk mengajukan KPR melalui Pinhome. Komisi bisa dicairkan setelah klien melakukan akad KPR dengan bank.

Floating rate dan fixed rate adalah dua jenis suku bunga yang berbeda dalam kredit. Anda bisa memilih suku bunga yang paling sesuai dengan kemampuan finansial dan juga memberikan keuntungan. Semoga informasi ini berguna, Pins!


Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.

Bagikan Artikel