Ini Dia Kisah Singkat tentang Ubay bin Khalaf yang Bisa Diambil Pelajarannya

Pins barangkali pernah mendengar cerita tentang perang Uhud. Saat perang tersebut, ada satu tokoh yang cukup terkenal karena berduel dengan Nabi Muhammad SAW. Tokoh tersebut ialah Ubay bin Khalaf. 

Pinhome – Ubay bin Khalaf adalah salah satu anggota kelompok Syu’bah al-Syak, komunitas Quraisy yang membenci Rasulullah SAW. Ubay bin Khalaf dikenal sebagai petarung yang hebat. Bahkan ia bisa lolos dan selamat saat perang Badar. Untuk mengetahui kisah Ubay bin Khalaf lebih detail, Pins dapat menyimak ulasan berikut. Berikut kisah lengkapnya. 

Siapa Ubay bin Khalaf?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa Ubay bin Khalaf ialah kaum Quraisy yang membenci Rasulullah SAW. Kemungkaran Ubay bin Khalaf terhadap Islam menjadi penyebab turunnya surah Al-Ahzab ayat 77. Berikut arti dari surah tersebut: 

“Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa kami menciptakannya dari setitik air (mani)? Maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata.”

Menurut sebuah cerita, surah Al-Humazah (Pengumpat) pun berkenaan dengan sikap kaum Quraisy dalam memandang Islam. Tokoh yang disebutkan tersirat dalam surah tersebut di antaranya adalah, Ubay sendiri, Umayyah bin Khalaf, al-Akhnas bin Syariq dan Jamil bin Amir al-Jumbi.

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa turunnya surah Al-Infitar ayat 6 pun berkaitan dengan kisahnya ini. Khususnya ketika ia mengingkari yaumul qiyamah atau hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur. 

Baca Juga: Sifat-Sifat Yang Dimiliki Oleh Umar Bin Khattab Adalah Sebagai Berikut!

Kisah Ubay bin Khalaf dan Nabi Muhammad SAW saat Perang Uhud

Semasa hidupnya Rasulullah SAW memimpin 27 perang. Namun hanya sembilan perang yang berakhir dengan pertempuran. Sisanya dapat diakhiri dengan damai karena musuh menyerah. 

Menurut sebuah riwayat, Rasulullah ikut bertempur langsung dalam tujuh perang, yaitu perang Badar, Uhud, Muraisi, Khandaq, Quraizhah, Khaibar, Hunain, Fathu Makkah, serta Thaif. Semua perang tersebut berhasil dimenangkan oleh umat Islam, kecuali perang Uhud. 

Perang Uhud bisa dikatakan sebagai salah satu perang yang menarik. Sebab, saat itu Rasulullah SAW berduel dengan Ubay. Sebelum perang berlangsung, sembari menaiki kudanya Ubay berkata,”Aku memelihara seekor kuda dan aku telah berinya banyak makanan, dengan mengendarainya aku akan membunuhmu di kemudian hari.”

Mendengar ucapan tersebut, Rasulullah SAW berkata kepadanya,“Insya Allah, akulah yang akan membunuhmu.”

Lantas, saat perang Uhud, Ubay mencari Rasulullah sembari berkata dengan lantang,”Apabila hari ini Muhammad lolos dariku, maka akulah yang akan celaka.”

Setelah mengucapkan kalimat tersebut ia pun bersikeras mencari Rasulullah untuk membunuhnya. Setelah melihatnya, Ubay langsung menuju Rasulullah untuk menyerang. 

Melihat kejadian tersebut, para sahabat nabi lantas ingin menombak Ubay bin Khalaf dari jauh. Namun Rasulullah SAW justru mencegahnya sembari berkata,“Biarkan ia mendekat.”

Setelah Ubay bin Khalaf mendekat, Rasulullah mengambil tombak dari sahabat lalu melemparkannya kepada Ubay. Hal tersebut lantas membuat leher Ubay bin Khalaf tergores. Ia pun lalu jatuh dari kudanya. 

Melihat bahwa Muhammad akan menang dan berhasil melukainya, Ubay lalu berlari ke pasukannya sambil berteriak, “Demi tuhan, Muhammad telah membunuhku.”

Baca Juga: Yuk Simak Dan Sebutkan Sifat-Sifat Yang Dimiliki Abu Bakar As Siddiq

Namun, kawan-kawannya menenangkannya dan mengatakan bahwa itu hanyalah goresan kecil. Karena terlanjur marah dan takut, Ubay pun berkata, “Muhammad pernah berkata bahwa ia akan membunuhku. Demi tuhan, seandainya ia hanya meludahiku saja, maka aku akan mati.”

Disebutkan bahwa teriakan Ubay bin Khalaf bagaikan teriakan kerbau jantan. Mendengar hal tersebut, Abu Sufyan yang saat itu menjadi panglima perang lalu berkata dengan nada mengejek, “Dengan sedikit goresan saja engkau berteriak-teriak.”

Namun karena Ubay sudah terlanjur takut, ia pun tetap tak tenang dan berkata,  “Apakah engkau tidak mengetahui, siapa yang melemparku ini? Ini adalah lemparan Muhammad. Aku sangat takut.”

Ia juga mengatakan hal lain yang menunjukkan ketakutan dan kegelisahannya. 

“Demi Latta dan Uzza, jika penderitaanku ini dibagikan kepada seluruh penduduk Hijaz, niscaya mereka akan binasa. Muhammad pernah berkata bahwa ia akan membunuhku.”

Dengan sangat ketakutan, Ubay mengatakan semua yang ada dipikirannya atas serangan kecil yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.  

“Ketika itu aku yakin akan mati di tangannya dan tidak lolos darinya. Seandainya ia meludahiku sedikit saja setelah berkata demikian, pastilah aku akan binasa,”” tambah Ubay saat itu.

Setelah kejadian tersebut Ubay dinyatakan meninggal dunia sehari setelah tiba di Mekah. Tepatnya di sebuah tempat bernama Saraf. 

Dari cerita di atas, agaknya Pins bisa mengambil kesimpulan bahwa mukjizat dan kekuatan Nabi Muhammad SAW itu benar adanya. 

Bahkan, dalam surah Al-Furqan ayat 77 disebutkan bahwa seseorang yang bersama Rasulullah SAW akan senantiasa selamat. Jika tidak mereka akan menyesal di kemudian hari. Berikut bacaan dari ayat tersebut. 

وَيَوۡمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيۡهِ يَقُوۡلُ يٰلَيۡتَنِى اتَّخَذۡتُ مَعَ الرَّسُوۡلِ سَبِيۡلًا‏

Arab latin: Wa Yawma ya’adduz zaalimu ‘alaa yadaihi yaqoolu yaa laitanit takhaztu ma’ar Rasooli sabeelaa. 

Artinya: Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul.

Demikian kisah Ubay bin Khalaf yang bisa menjadi refleksi untuk Pins. Semoga bermanfaat, ya!

---

Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Kontributor: Lea

Editor: Annisa