Dipublikasikan oleh Pinhome dan Diperbarui oleh Nabila Azmi
Nov 12, 2024
3 menit membaca
Daftar Isi
Menghitung jumlah kebutuhan besi dan beton pada balok sloof bisa jadi hal yang membingungkan, terutama bagi yang belum familiar dengan konstruksi. Di Indonesia, pembangunan rumah sederhana hingga gedung bertingkat sering menggunakan balok sloof sebagai elemen struktural yang penting untuk memperkuat pondasi bangunan.
Jadi, mengetahui cara menghitung kebutuhan besi dan beton dengan benar sangatlah krusial untuk memastikan konstruksi yang kuat dan aman. Terlebih lagi, mengingat kondisi tanah di banyak daerah yang cenderung rawan gempa. Cek caranya di bawah ini!
Fungsi sloof untuk meratakan beban yang diterima dari kolom baja maupun kolom praktis menuju pondasi. mengingat pentingnya bagian bangunan ini maka perlu direncanakan dan dilaksanakan dengan baik untuk mendapatkan bangunan terkuat tapi tidak menghabiskan biaya yang mahal.
Sebelum memperhitungkan jumlah kebutuhan besi dan beton pada balok sloof sebaiknya kenali jenisnya terlebih dulu. Ada tiga jenis sloof yang bisa digunakan sebagai penahan beban maupun penghubung antara tiang-tiang bangunan diantaranya adalah:
Baca juga: Struktur Ukuran Sloof Rumah 2 Lantai
Gambar yang sebelah kiri adalah denah, sedangkan yang sebelah kanan merupakan detail sloof ukuran 15 cm x 20 cm yang menggunakan besi tulangan pokok diameter 10 mm dan besi sengkang diameter 8 mm dipasang setiap jarak 200 mm.
Untuk menghitung volume besi dan beton maka perlu kita ketahui terlebih dahulu berapa total panjang sloofnya, dengan melihat gambar denah tersebut maka bisa kita hitung seperti ini: Panjang sloof = 6+6+6+5,3+6+1,5+6= 36,8 m
Selanjutnya bisa kita hitung berapa kebutuhan besi tulangan pokok dan cincin alias sengkangnya. Kalikan jumlah tulangan pokok dengan panjang sloof.
Seperti pada contoh berikut karena sudah diketahui panjang sloof 36,8 m maka perhitungannya adalah: Kalikan empat buah besi berarti total panjangnya = 4 bh x 36,8m = 147,2 m. Jika setiap batang besi panjangnya 12m, maka kebutuhan batangnya = 147,2/12 = 12,27 batang dibulatkan jadi 13 batang.
Besi sengkang adalah cincin atau tulang yang dipakai menahan tegangan geser dan torsi struktur bangunan. Langkah yang perlu kamu lakukan untuk memperhitungkan besi sengkak diameter 8 mm ialah:
Baca juga: Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Sloof Pondasi
Setelah itu perlu dilakukan perhitungan kebutuhan beton sloof. Sloof beton baru dipasang setelah pondasi selesai dikerjakan. Sloof beton bertulang dipasang secara horizontal persis di bagian atas pondasi. Dalam memperhitungkan beton sloof ikuti saja cara yang ada di bawah ini!
Jangan lupa untuk menambahkan angka keamanan guna mengantisipasi potensi kekurangan besi. Beri angka keamanan sekitar 3-5% agar lebih aman.
Kontruksi sloof untuk bangunan tidak bertingkat biasanya jarak antara dinding dengan kolom beton sekitar 3 meter. Umumnya ukuran sloof beton bertulang akan mencapai 20 cm agar bisa dibagi masa bebannya pada tiang pondasi.
Bahan membuat sloof beton terdiri atas semen yang dicampur dengan pasir dan koral. Langkahnya adalah dengan melakukan perbandingan 1:2:2. Pemasangan tiang pemancang besi dilakukan usai proses cor beton usai. Tiang harus melekat erat dengan permukaan pondasi agar ujung besi sloof dapat dibengkokan sebagai pengait.
Saat ini bangunan tidak bisa berdiri sendiri karena membawa fungsi dari setiap elemennya. Hal ini membuat antara satu struktur bangunan juga mempengaruhi bagian lainnya. Itulah kenapa besi dan beton sloof perlu diperhitungkan secara tepat.
Demikian tutorial mengenai cara menghitung jumlah kebutuhan besi dan beton pada balok sloof rumah. Prinsip ini juga berlaku untuk menghitung kolom dan balok. Namun sedikit berbeda dalam perhitungan volume struktur plat lantai, semoga bermanfaat.
Baca juga: 4 Jenis Pondasi untuk Tanah Lunak dan Tips Memilihnya
© www.pinhome.id