Stasiun Rangkasbitung merupakan salah satu stasiun kereta api yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Diresmikan pada 1 Oktober 1899 bersamaan dengan pembukaan lintas Duri-Rangkasbitung, stasiun ini menjadi bagian penting dalam perjalanan kereta api di wilayah Banten.
Stasiun Rangkasbitung, sering disebut sebagai stasiun Rangkas, tergolong dalam kelas besar bertipe A dan menjadi stasiun persinggahan utama di daerah tersebut.
Deskripsi
Lokasi stasiun ini sangat strategis karena terletak berdekatan dengan pasar dan pertokoan Rangkasbitung. Pengunjung yang hendak pulang atau berangkat dapat dengan mudah mengakses fasilitas belanja di sekitar stasiun. Terletak di Muara Ciujung Tim, Kec. Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten 42314.
Stasiun ini memiliki bangunan yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen dan dijadikan sebagai aset cagar budaya. Keberadaan bangunan bersejarah ini memberikan nilai tambah bagi Stasiun Rangkasbitung.
Stasiun Rangkasbitung memiliki empat jalur aktif, jalur 1 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda dari arah Jakarta. Sedangkan jalur 2 merupakan sepur lurus jalur ganda ke arah Jakarta dan jalur tunggal dari dan ke arah Merak.
Stasiun Rangkasbitung memiliki dua pintu masuk yang berbeda untuk penumpang KRL dan KA Lokal. Bagi penumpang KA lokal, disarankan untuk menggunakan aplikasi KAI Access agar dapat membeli tiket dengan mudah tanpa perlu antri panjang dan khawatir kehabisan tiket.
Detail Properti
Nama Properti
Stasiun Rangkas Belitung
Developer
-
Tipe Properti
Sarana Umum
Harga Jual per Meter persegi
-
Harga Sewa per Meter persegi
-
Fasilitas
Fasilitas stasiun ini juga meliputi depo lokomotif, depo kereta dan gerbong, serta Pengawas Urusan Kereta (PUK) yang digunakan untuk menyimpan rangkaian KRL. Di area stasiun terdapat juga bekas bangunan menara air yang dahulu digunakan untuk lokomotif uap.
Sarana dan Prasarana
Kenyamanan penumpang merupakan salah satu fokus utama dari Stasiun Rangkasbitung. Di dalam stasiun, terdapat minimarket, Roti O, dan CFC yang memudahkan penumpang untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman. Terutama makan dan minum selama menunggu kereta selanjutnya.
Jika ingin mencari jajanan di luar stasiun, tersedia beragam pilihan di sekitarnya, sehingga penumpang tidak perlu bingung saat merasa lapar. Petugas di stasiun ini juga terkenal ramah dan siap menjawab berbagai pertanyaan dari penumpang.
Fasilitas di stasiun ini juga lengkap, seperti adanya musala, toilet, dan fasilitas standar lainnya. Kebersihan stasiun, terutama toilet, menjadi perhatian utama, dan pihak stasiun rutin menjaga kebersihan dengan baik. Selain itu, keunikan Stasiun Rangkasbitung adalah adanya kursi pijat yang tersedia untuk pengguna stasiun, memberikan pengalaman yang unik.
Rencana Pembangunan
Salah satu rencana pembangunan yang menarik adalah peningkatan jumlah jalur kereta di Stasiun Rangkasbitung. Saat ini, terdapat rencana untuk membangun sembilan jalur kereta di stasiun ini, termasuk jalur untuk KRL, kereta lokal, stabling, dan depo. Hal ini akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam operasional stasiun dan meningkatkan kapasitas pelayanan kepada penumpang.
Selain itu, Stasiun Rangkasbitung juga akan terhubung dengan Terminal Sunan Kalijaga. Hal ini akan memudahkan para penumpang untuk beralih dari moda transportasi kereta api ke moda transportasi bus atau sebaliknya. Terhubungnya stasiun dengan terminal ini juga akan meningkatkan konektivitas transportasi di wilayah tersebut dan memberikan kemudahan bagi para pengguna jasa transportasi.
Selanjutnya, jalur kereta Rangkasbitung Pandeglang juga akan diaktifkan kembali. Hal ini akan membuka akses transportasi kereta api menuju Pandeglang, memperluas jangkauan pelayanan Stasiun Rangkasbitung, dan mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah tersebut.
Transportasi
Akses transportasi dari stasiun ini juga sangat mudah. Terdapat banyak angkutan kota (angkot) di sekitar stasiun, sehingga penumpang dapat dengan mudah mencapai berbagai tujuan setelah turun dari kereta.
Daya Tarik
Berikut beberapa daya tarik dari Stasiun Rangkasbitung:
- Cagar Budaya: Keberadaan stasiun ini sebagai cagar budaya juga menambah nilai historis yang menarik. Bagi siapa pun yang berkunjung ke Rangkasbitung, Stasiun Rangkasbitung adalah tempat yang tidak boleh dilewatkan.
- Terkoneksi Commuter Line: Dengan sudah terkoneksi dengan jaringan commuter line JaBoDeTabek, penumpang dapat dengan mudah melakukan perjalanan. Apalagi perjalanan dari dan ke Stasiun Rangkasbitung menggunakan kereta commuterline. Terdapat kereta commuterline yang tujuannya adalah Rangkasbitung ke Tanah Abang dan sebaliknya.
- Biaya Murah: Stasiun ini juga menyediakan KA Lokal yang melayani perjalanan antara Rangkasbitung dan Merak, dengan jadwal keberangkatan sekitar setiap dua jam. Harga tiket KA Lokal ini terjangkau, hanya Rp 3000.
- Hunian Bernilai Stabil: Di sekitar Stasiun Rangkasbitung tersedia 4 hunian yang dapat Pinhome rekomendasikan. Hunian ini memiliki kenaikan harga yang stabil karena berada dekat saranan publik. Hunian dijual dari harga Rp165 juta sampai Rp696,3 juta.
Meskipun terdapat beberapa tantangan dalam hal pelayanan, seperti proses check-in yang masih dilakukan secara manual dan antrian yang padat. Stasiun Rangkasbitung terus berupaya meningkatkan pengalaman penumpang.