Dipublikasikan oleh Achlisia Putri dan Diperbarui oleh Achlisia Putri
Apr 7, 2023
5 menit membaca
Daftar Isi
Indonesia yang kaya akan adat dan budaya dari masing-masing daerahnya. Rumah adat menjadi salah satu ikon penting bagi percontohan budaya Indonesia yang paling populer. Setiap rumah adat yang ada di Indonesia dibangun sesuai dengan filosofi dari adat istiadat daerahnya masing-masing.
Pinhome – Biasanya rumah adat di Indonesia memiliki bentuk yang khas dan berukuran besar yang bertujuan sebagai tempat tinggal, tempat berkumpulnya keluarga, dan juga sebagai tempat untuk berbagai kegiatan atau upacara adat.
Rumah adat yang akan dibahas pada artikel kali adalah rumah adat limas. Rumah adat limas berasal dari provinsi Sumatera Selatan, tepatnya dari kota asal makanan pempek yaitu Palembang.
Selain ukuran rumahnya yang besar, seperti rumah gadang asal Sumatera Barat, rumah limas juga berbentuk layaknya limas seperti namanya. Yuk, mari simak informasi mengenai keunikan rumah adat asal Palembang, Sumatera Selatan berikut ini.
Sama seperti namanya, rumah limas berasal dari Palembang yang dibangun seperti rumah panggung dengan bentuk seperti limas. Rumah limas dibangun secara bertingkat, di mana setiap tingkatan pada rumah tersebut memiliki arti dan makna yang berbeda-beda.
Tingkatan pada bangunan khas Palembang ini biasa disebut oleh masyarakat dengan nama Bengkalis. Bangunan rumah limas memiliki luas tanah sebesar 400 meter sampai 1000 meter persegi. Dengan bangunan rumah seluas ini, wajar bagi rumah limas sering kali difungsikan sebagai tempat upacara adat.
Keunikan yang cukup menonjol dari rumah limas ini adalah hampir seluruh bangunannya dibangun dari bahan kayu. Terlebih lagi, kayu yang digunakan untuk membangun rumah adat ini bukanlah kayu sembarangan, melainkan kayu khusus yang biasa hanya tumbuh di daerah kota Palembang. Kayu-kayu yang digunakan untuk membangun rumah ini terbilang kayu yang sangat bagus dan juga langka.
Pertama dari bagian pondasi rumah yang menggunakan kayu unglen. Kayu unglen ini merupakan kayu yang bersifat kuat dan tahan air. Lalu kerangka rumah limas biasa menggunakan kayu seru yang dikenal cukup langka.
Menurut kepercayaan masyarakat Palembang, kayu seru tidak boleh diinjak ataupun dilangkahi. Oleh karena itu, tidak ada kayu seru yang digunakan sebagai kayu penyangga bagian bawah rumah. Selanjutnya, pada bagian dinding, lantai, jendela, dan pintu menggunakan bahan dari kayu tembesu yang memiliki nilai ekonomi dan ekologi yang tinggi.
Terdapat dengan jelas pada dinding, pintu atau atap rumah suatu ukiran-ukiran indah yang menggambarkan tentang nilai kebudayaan masyarakat Palembang. Berikut dibawah ini beberapa keunikan lain yang dimiliki oleh rumah limas secara lebih rinci.
Berbeda dengan bangunan rumah pada umumnya yang pasti menggunakan paku, rumah adat limas dibangun tidak menggunakan paku. Tepatnya rumah limas berasal dari Palembang ini pertama milik Pangeran Syarif Abdurrahman Al-Habsyi dibangun pada tahun 1836. Rumah ini hanya dibangun dengan pasak supaya dapat dibongkar ulang dengan mudah.
Pada rumah adat limas yang berasal dari Palembang ini, terdapat suatu ruangan pada bagian bawah rumah yang biasa disebut kolong rumah. Kolong rumah ini biasa digunakan oleh masyarakat Palembang untuk menyimpan barang layaknya gudang.
Gaya rumah seperti ini sudah banyak digunakan oleh rumah-rumah di negeri barat dan eropa yang berfungsi sebagai penyimpanan barang dan juga sebagai tempat berlindung ketika terjadi bencana alam seperti Tornado.
Rumah adat ini sengaja dibangun dengan hanya menghadap ke dua arah mata angin, yaitu timur dan barat. Matoari Edop adalah sebutan untuk bagian rumah yang menghadap ke arah timur. Untuk bagian rumah yang menghadap ke arah barat disebut juga dengan Matoari Mati.
Bukan tanpa arti, kedua bagian rumah yang menghadap ke arah yang berbeda tersebut memiliki makna. Arah timur yang berarti matahari terbit dari timur melambangkan awal mula kehidupan manusia. Sedangkan arti dari bagian rumah yang menghadap ke barat ialah matahari terbenam yang mengartikan akhir dari kehidupan manusia.
Di balik dari bentuk rumah limas yang kokoh ini terdapat tiang-tiang tinggi yang berfungsi sebagai penyangga pondasi rumah. Tiang-tiang yang ditanam hingga ke dalam tanah ini memiliki panjang sekitar 1,5 meter sampai 2 meter dari permukaan tanah.
Tujuan dari rumah limas berstruktur panggung ini adalah agar air tidak mudah masuk ke rumah dan mengalir lewat bawah. Hal tersebut dikarenakan banyak daerah di Sumatera Selatan yang terletak berdekatan dengan sungai dan rawa.
Pada rumah limas berasal dari Palembang ini, terdapat banyak ukiran-ukiran yang dapat Anda temukan salah satunya di dinding kayu rumah. Ukiran yang terletak di sepanjang bangunan rumah limas ini melambangkan kedudukan dan garis keturunan si pemilik rumah limas.
Simbol ukiran yang biasa terdapat pada rumah limas bermotif naga, guci, dan kulit kerang. Ternyata lambang tersebut menunjukkan pembauran pengaruh budaya Tiongkok di Sumatera Selatan.
Itulah beberapa informasi mengenai keunikan dan ciri khas dari rumah adat limas berasal dari daerah Palembang, Sumatera Selatan. Semoga dari informasi ini bisa tetap mengingatkan kita untuk terus menjaga dan melestarikan adat dan budaya dari negeri kita yang kaya ini.
Baca Juga: Nama Rumah Adat Papua Beserta Penjelasannya
Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti Kamu di Jual Properti Pinhome. Bergabunglah bersama Kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk Anda Agen properti independen atau Agen kantor properti. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan Anda kemudahan membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
Kontributor: Aileen
Editor: Achlisia
© www.pinhome.id