Ruang Edukasi Agen

Marketing

Membahas Permainan Psikologi Harga, Beda Persepsi Penggunaan Angka 9

Ditulis oleh Komarudin Subekti ∙ 2 May 2022 ∙ 4 menit membaca

Pada saat berbelanja, pastinya ada berbagai macam hal yang Anda perhatikan. Pertama mungkin adalah kualitas barang, kemasan barangnya, dan paling penting harga. Harga merupakan poin utama yang pasti diperhatikan. Terkait harga, apakah Anda sudah tahu mengenai psikologi harga?

Pinhome – Ketika kita berbelanja dan memperhatikan harga sebagian besar barang, sadarkah Anda jika kebanyakan toko menjual barangnya dengan harga yang berakhiran dengan angka 9? Contohnya, sebuah lemari es dibanderol dengan harga Rp2.999.000 atau harga bahan makanan yang ditulis Rp99.900. Nah, penulisan angka harga yang demikian ternyata ada maksudnya dan ini termasuk ke dalam psikologi harga.

Mengenal Permainan Psikologi Harga

(Roomme)

Di dalam dunia marketing, penggunaan ilmu psikologi amat sangat disarankan, utamanya dalam hal strategi persaingan harga. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Anda tentu sudah tidak asing dengan harga yang berakhiran dengan angka 9 yang terkesan “nanggung” dan sering bertanya-tanya, apakah maksudnya? Mengapa tidak dibulatkan ke atas saja?

Belum ada yang mengetahui secara pasti, kapan dan di mana teknik pemasaran seperti ini dilakukan. Ada yang bilang sejak abad ke-19, tetapi ada pula yang menyebutkan jika diawali dari penerbitan koran di Chicago yang saling bersaing sehingga memberlakukan harga berbeda dengan lebih murah satu sen. 

Penetapan harga memang memiliki efek yang sangat kuat untuk memancing para pembeli. Selain disebut dengan psikologi harga, teknik ini juga bisa disebut dengan nama charm pricing atau harga ganjil genap. Penetapan harga, meskipun hanya berbeda 1 hingga 2 sen saja, bisa meningkatkan penjualan antara 21% sampai 34%, tentunya ini merupakan jumlah yang besar, bukan?

Permainan psikologi harga untuk konsumen ini memang sangat menarik perhatian para pelanggan. Meskipun harga yang tertera Rp2.999.000, pasti pembeli akan membayarkan uang Rp3.000.000. Apakah pembeli menerima kembalian Rp1.000? Kebanyakan tidak, karena rata-rata pembeli akan mengabaikan sisa uang kembalian yang berhak mereka dapatkan.

Harga dengan akhiran angka 9 ini memang sebuah strategi pemasaran untuk membuat konsumen tertarik. Mengapa? Karena meskipun berakhiran dengan angka 9, tetapi angka awal pada harga lebih sedikit sehingga mereka berpikir jika harga tersebut masih murah. Misalnya, harga Rp2.999.000 masih masuk di angka 2 jutaan, belum masuk harga 3 juta. Kenyataannya, kita juga tetap membayar Rp3 juta. Di sinilah keuntungan psikologi harga didapatkan.

Keuntungan Penerapan Psikologi Harga

(Freepik)

Psikologi harga tentunya memiliki banyak keuntungan, di antaranya, seperti :

Harga Terlihat Lebih Murah

Harga barang pastinya akan terlihat lebih murah dibanding harga lain di pasaran. Ini karena pengurangan angka yang tidak bulat. Dengan begitu, produsen atau pedagang dapat menerapkan harga yang seolah-olah lebih murah, meskipun perbedaan nominalnya sedikit.

Menarik Perhatian Pembeli

Harga yang lebih murah tentunya akan menarik perhatian para pembeli. Mereka tentu akan lebih memilih barang dengan harga murah meskipun selisih harganya sangat tipis. Ini adalah sebuah bukti betapa psikologi harga sangat berpengaruh terhadap perilaku pembeli.

Menjaring Lebih Banyak Pembeli

Dengan memainkan psikologi harga yang lebih murah, pedagang dapat menjaring lebih banyak pembeli dengan area yang lebih luas. Harga menarik yang ditawarkan memungkinkan para pembeli menjadi pelanggan tetap dan melakukan transaksi berulang.

Membuat Pembeli Lebih Banyak Belanja

Terakhir, keuntungan psikologi harga tentu akan membuat para pembeli lebih banyak berbelanja. Merasa harga barang yang murah, membuat mereka bisa membeli lebih dari satu produk. Selain itu, angka harga yang tidak bulat juga bisa menjadi kendala para pembeli dalam menghitung nominal harga barang yang dibeli.

Mengapa Angka 9?

(Marketingmind)

Menurut Mary Potter Kenyon, seorang penulis buku finansial ternama, kebanyakan orang cenderung melihat angka harga Rp99.900 sebagai harga 90 ribuan, bukan 100 ribu. Sebaliknya, ketika Anda melihat label harga tertulis Rp100 ribu, maka Anda menganggap harga ini lebih mahal dari Rp99.900. Padahal, hanya berbeda 100 rupiah saja. Penggunaan angka 9 ini juga memberikan ilusi jika produk yang dibeli masih berada di harga puluhan ribu, sebenarnya sudah masuk di range harga ratusan ribu.

Harga dengan akhiran angka 9 ini memiliki efek psikologis yang istimewa karena dapat memengaruhi pembeli dengan kuat. Maka dari itu, sistem pemberian harga seperti ini masih marak dan terus dilakukan. Para konsumen juga tidak merasa dirugikan dengan hal ini. Sebaliknya, pedagang akan sangat diuntungkan.

Setelah mengetahui psikologi harga di atas, apakah Anda akan tetap tertarik membeli barang dengan harga yang unik dengan akhiran 9?

Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.

Tags :

Bagikan Artikel