7 Kebiasaan Elon Musk Orang Terkaya di Dunia yang Bisa Ditiru Agen Properti

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Elon Musk. Elon Musk kini berhasil menduduki tahta sebagai orang terkaya nomor 1 di dunia. Berdasarkan daftar orang kaya dunia versi Forbes secara real time, pendiri Tesla dan SpaceX ini berhasil menggeser Jeff Bezos, pendiri Amazon, sebagai orang terkaya di dunia. Kebiasaan Elon Musk sebagai orang terkaya juga banyak yang mengikutinya.

Pinhome – Kesuksesan dan kekayaan yang diperoleh Elon Musk ini tidak datang dalam semalam. Diketahui Elon Musk memiliki kebiasaan dan prinsip dalam hidup yang membuatnya berbeda dengan orang pada umumnya. Kebiasaan Elon Musk ini yang perlahan membawanya ke kesuksesan.

Seorang rekan dekat menggambarkan Elon Musk sebagai sosok yang jenius dan gila kerja serta memusatkan perhatian pada detail terkecil. Ia juga disebut sebagai ‘pemimpin visioner’ yang bisa tertidur di bawah meja bahkan di lantai pabrik.

Siapa Elon Musk?

Elon Musk merupakan tokoh penting yang sering menjadi perbincangan masyarakat dunia. Elon Reeve Musk atau yang lebih dikenal sebagai Elon Musk lahir di Pretoria, Afrika Selatan pada 28 Juni 1971.

Elon Musk merupakan pebisnis, penemu, dan industrialis Amerika Serikat. Musk pernah menempuh pendidikan di Pretoria Boys High School. Kemudian pindah ke Kanada saat berusia 17 tahun untuk menghindari wajib militer di Afrika Selatan.

Di tahun 1992, selepas belajar selama dua tahun di Queen’s University, Kingston, Ontario, Elon Musk pindah Wharton School di University of Pennsylvania dan mendapatkan gelar di bidang ekonomi dan di bidang fisika. Setelah itu, ia pindah ke California untuk mengejar gelar Ph.D dalam bidang fisika terapan di Stanford, namun akhirnya keluar.

Keputusannya keluar dari Stanford, karena ingin mengejar mimpinya untuk berbisnis di sektor internet, energi terbarukan, dan luar angkasa.

Apa Saja Bisnis Elon Musk?

Elon Musk kini dikenal sebagai pebisnis sukses dengan berbagai usaha yang mendunia. Adapun beberapa perusahaan milik Elon Musk, sebagai berikut:

Zip2

Di awal karirnya sebagai pengusaha, Elon Musk mendirikan Zip2 yang merupakan perusahaan perangkat lunak atau software. Perusahaan ini ia dirikan bersama adiknya, Kimbal Musk.

Perusahaan ini mengembangkan dan memasarkan “panduan kota” internet untuk industri penerbitan surat kabar. Musk memperoleh kontrak dengan New York Times dan Chicago Tribun.

Compaq kemudian mengakuisisi Zip2 dengan nilai US$ 307 juta secara tunai dan dalam bentuk opsi saham sebesar US$ 34 pada tahun 1999. Dari penjualan ini, Musk mendapatkan 7% atau sekitar US$ 22 juta.

X.com dan PayPal

Hasil penjualan dari Zip2, kemudian digunakan untuk mendirikan perusahaan layanan keuangan bernama X.com pada Maret 1999. Musk merekrut eksekutif bisnis John Story dan Bill Harris sebagai investor.

Haris juga menjabat sebagai Presiden dan CEO perusahaan tersebut. Peran Musk di perusahaan ini adalah sebagai Chairman dan menerima penyertaan modal sebesar US$ 25 juta dari Sequoia Capital.

Perusahaan ini kemudian mulai mengeluarkan layanannya pada Desember 1999, yang menyediakan rekening dan kartu tunai internet. Beberapa bulan setelahnya X.com mengakuisisi Confinity, perusahaan yang mengoperasikan layanan transfer uang bernama PayPal.

Pada saat itu sistem PayPal masih berusia beberapa bulan, namun Musk merasa PayPal memiliki masa depan yang menjanjikan. Pada Oktober 2022, Musk memutuskan X.com akan menghentikan operasi perbankan internet dan fokus pada layanan uang PayPal. X.com kemudian berganti nama menjadi PayPal dan berekspansi cepat pada tahun 2001 karena digunakan oleh eBay.

SpaceX

Perusahaan ketiga yang didirikan oleh Elon Musk yaitu Space Exploration Technologies Corporation atau SpaceX, yang merupakan perusahaan teknologi dirgantara asal Amerika Serikat (AS).

Perusahaan didirikan pada 6 Mei 2002. Kisah sukses perusahaan ini diawali dari pengembangan Falcon 1 pada 2008. Roket dengan bahan bakar cair pertama yang berhasil dibuat untuk keperluan komersial.

Musk memiliki ide mendirikan SpaceX agar manusia bisa pergi ke planet Mars dan mendirikan koloni di sana. Ide tersebut hanya mungkin terjadi apabila Musk bisa menurunkan biaya untuk pergi ke luar angkasa.

Maka dari itu, proyek SpaceX berfokus pada penciptaan roket yang bisa digunakan berkali-kali, seperti pesawat terbang.

Tesla Inc.

Tesla Inc merupakan salah satu perusahaan produsen mobil listrik. Elon Musk kini menjadi pendiri sekaligus CEO Tesla. Elon Musk diketahui mempunyai 21% saham perusahaan dan kekayaan bertambah seiring dengan naiknya nilai saham Tesla.

Perjuangan Singkat Elon Musk di Dunia Bisnis

Kesukaan Elon pada teknologi sudah terlihat sedari kecil. Ia sudah mahir menggunakan komputer di umur 10 tahun. Ia mampu membuat game sederhana pertamanya di umur 12 tahun. Ibunya membantu Elon menjual game itu pada sebuah majalah untuk dikomersilkan.

Bakatnya dalam teknologi memang sudah tidak dipungkiri lagi. Namun, saat itu ibunya belum tahu anaknya ini akan cenderung ke mana karena bakatnya itu terpendam dan tidak banyak yang tahu.

Elon Musk tidak begitu betah tinggal di Afrika Selatan semenjak kedua orang tuanya berpisah. Ia pun memutuskan pindah ke Amerika Serikat dengan bantuan ibunya yang merupakan warga negara Kanada.

Elon melanjutkan kuliahnya di Queen’s University, Kanada, sebelum akhirnya pindah ke Pennsylvania, Amerika Serikat untuk masuk ke jurusan ekonomi. Ia memang senang belajar. Setelah lulus menjadi sarjana ekonomi, ia mendaftar strata 1 lagi untuk jurusan fisika.

Sebenarnya Elon sempat bersekolah Ph.d di Stanford University. Namun, hanya sebentar karena ia fokus mengembangkan bisnisnya. Kisah sukses Elon pun mulai terasah dari sini.

Tahun 1995 Elon memulai usaha pertamanya, yaitu Zip2 bersama dengan adiknya yang sama-sama tertarik berbisnis. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan Zip2 berhasil meraih dana dari investor besar, yaitu Knight Rider sampai ke The New York Times.

Kemudian, Elon mendirikan layanan keuangan online yang diberi nama X.com. Perusahaan itu kemudian diakuisisi oleh Confinity dan akhirnya berubah nama menjadi PayPal. Kisah sukses Elon semakin terlihat di sini karena PayPal menjadi sangat besar.

Keberhasilan Elon menjadi pengusaha sukses, tidak lepas dari dirinya yang senang bekerja keras. Ia bisa bekerja sepanjang waktu tanpa berhenti. Dari kerja kerasnya, ia menghasilkan banyak terobosan terbaru. Kisah inspiratif Elon memang diawali dengan perjalanan yang panjang.

Kegiatan bisnisnya ini pun didukung oleh ibu dan adiknya. Setelah bercerai, walaupun sempat tinggal dengan ayahnya, Elon dan saudara-saudaranya tinggal bersama ibu mereka yang bekerja keras untuk hidupnya.

Ibunya pun tidak mengatur-ngatur anaknya. Mempersilakan mereka mengambil karier yang mereka sukai. Akhirnya mereka pun sukses di jalannya sendiri, termasuk Elon Musk.

7 Kebiasaan Elon Musk yang Membawanya ke Kesuksesan

Melihat dedikasi dan etos kerjanya yang tinggi, tentu ada banyak yang bisa dipelajari dari sosok Elon Musk. Berikut 7 kebiasaan Elon Musk yang berhasil membuatnya jadi orang terkaya di dunia.

Suka Membaca

Sekolah mungkin berakhir tetapi belajar adalah hal yang tidak pernah berakhir. Setiap hari adalah sebuah pelajaran, itu lah kebiasaan Elon Musk.

Sejak kecil, ketertarikannya membaca amat lah besar, bahkan ensiklopedia pun seperti buku bacaan dongeng.

Kebiasaan ini terus berlanjut seiring dengan bertambahnya usia Musk. Membaca buku-buku memperluas wawasannya dan memberinya banyak ide baru.

Berani Ambil Risiko

Waktu terbaik untuk menjadi pengusaha adalah ketika masih muda. Menurut Musk, seiring bertambahnya usia, pengambilan risiko juga berdampak pada keluarga dan anak-anak.

Tidak Mengeluh, tapi Mencari Solusi

Kebanyakan orang mengeluh tentang masalah apapun. Itu bukanlah prinsip Elon Musk. Bukan mengeluh tentang masalahnya, Musk justru akan mencari solusi.

Rencanakan untuk Sukses, tapi Siap untuk Gagal

Elon Musk tidak dapat memprediksi bagaimana Tesla Motors akan berubah. Menurutnya, bila kita peduli tentang sesuatu, kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengejar impian.

Pada saat yang sama, bersiaplah jika itu tidak berhasil. Lebih mudah untuk pulih dari kegagalan jika kita sudah memiliki rencana cadangan.

Tidak Mengikuti Tren

Kebiasaan ini cukup banyak dipelajari para pengusaha dari seorang Elon Musk. Salah satunya adalah Jonny Videl, CEO dan pendiri Viral Contest Marketing.

Pendapatnya yaitu, menjadi viral tidak terjadi secara kebetulan. Tampil dengan berfokus pada apa yang membuat diri kita unik daripada mengejar orang lain.

Menerima Kritik

Elon Musk termasuk orang yang ingin mendengarkan umpan balik. Menurutnya, selalu ada ruang untuk perbaikan.

Menurut Musk, sangat penting untuk memiliki umpan balik, karena akan terus-menerus memikirkan apa yang telah dilakukan dan bagaimana bisa melakukannya dengan lebih baik.

Selain itu, jangan takut dengan kritik negatif karena dari situ justru sering mengungkapkan wawasan kunci yang tidak akan pernah kita temukan sendiri.

Selalu Menemukan Kebaikan dari Apa yang Dilakukan

Dalam hal ini, Musk juga berpendapat jika kita tidak harus mengubah dunia sepenuhnya untuk ‘berbuat baik’. Tetapi kita harus selalu berusaha memberikan nilai yang sebenarnya.

Carilah tujuan positif dalam pekerjaan yang dilakukan. Sekecil apapun, itu akan membantu kita lebih termotivasi.

Apakah Anda siap untuk mengikuti kebiasaan Elon Musk di atas? Apapun itu, kesuksesan memang hasil dari usaha dan kerja keras kita sendiri. Selain melakukan kebiasaan baik, jangan lupa untuk selalu bekerja keras demi mendapatkan hasil terbaik.

—

Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Bagikan Artikel

Copied to clipboard