Ruang Edukasi Agen

Trivia

Ayo Mulai Investasi Properti untuk Jangka Panjang

Ditulis oleh Rizko Fatra ∙ 3 August 2021 ∙ 4 menit membaca

Properti menjadi salah satu instrumen properti yang paling menjanjikan dalam jangka panjang. Harga properti yang terus naik setiap tahun akan menguntungkan pemilik sebuah hunian. Per tahun 2019, kenaikan properti year-on-year (YoY) adalah 12-16%. Maksudnya, harga properti akan naik dalam jangka waktu per tahun. Apabila Anda membeli properti dengan harga Rp350 juta, bisa saja satu atau dua tahun selanjutnya harga properti milikmu bisa mencapai angka Rp390-400 juta.

Pinhome – Namun, apakah menjalani bisnis properti bisa sekaligus melakukan investasi properti? Berikut kita simak bersama penjelasan lengkapnya!

Baca Juga: Ingin Sukses Bisnis Properti? Bacalah 5 Buku Belajar Investasi Ini!

Kenali profil risiko untuk menentukan instrumen investasi yang tepat

(Glints)

Sebelum menentukan instrumen investasi, Anda harus mengetahui profil risiko investasi. Profil risiko investasi merupakan toleransi Anda terhadap risiko sebuah instrumen investasi. Profil risiko investasi seseorang dibagi menjadi tiga yaitu konservatif, moderat dan agresif. 

Baca Juga: Rekomendasi 5 Film Tentang Agen Properti Dan Bisnis Khusus Untuk Anda!

  • Konservatif mempunyai kecenderungan untuk menghindari risiko besar dalam berinvestasi. Umumnya orang-orang dengan profil konservatif akan memilih instrumen yang minim risiko seperti reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, emas dan juga deposito.
  • Moderat mempunyai toleransi lebih tinggi terhadap risiko investasi dibandingkan profil konservatif. Artinya investor yang masuk golongan moderat masih bisa toleransi terhadap kerugian namun tetap berhati-hati dalam investasi. Instrumen yang cocok untuk moderat adalah reksadana saham, properti dan saham.
  • Agresif mempunyai kecenderungan tidak takut dengan risiko, dan mendambakan keuntungan yang melimpah. Investor dengan golongan agresif umumnya akan dengan senang hati berinvestasi pada instrumen seperti properti dan saham.

Setelah Anda memahami profil risiko investasi, barulah Anda bisa menentukan instrumen investasi yang sesuai dengan pribadi masing-masing.  

Jenis-jenis investasi

(Avrist.com)

Jenis-jenis investasi bisa dibagi berdasarkan tujuan seperti tujuang jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan investasi tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya kamu ingin berinvestasi untuk mendukung penyediaan dana pendidikan anak, maka ini yang disebut investasi jangka panjang. Apabila kamu ingin menyiapkan dana DP untuk membeli rumah, ini adalah contoh investasi jangka pendek.

Investasi jangka panjang

(Ekonomi Bisnis)

Anda yang melakukan investasi jangka panjang biasanya mempunyai tujuan jangka panjang pula. Harapannya adalah, Anda akan mendapatkan keuntungan berlipat saat akan menggunakan dana investasi tersebut. Biasanya investasi yang cocok untuk jangka panjang adalah sebagai berikut,

Saham

Apabila Anda ingin mendapatkan keuntungan jangka panjang, Anda bisa memilih emiten-emiten untuk jangka panjang seperti saham Bank dan FMCG. 

Properti

Anda bisa membeli properti untuk investasi jangka panjang. Hal ini berkaitan dengan harga properti yang terus meningkat setiap tahunnya, sehingga cocok untuk menjadi instrumen investasi jangka panjang. 

Emas

Harga emas pun selalu naik setiap tahun. Emas juga terbukti menjadi instrumen investasi yang stabil. Anda bisa memanfaatkan emas sebagai instrumen investasi untuk jangka panjang. Utamakan membeli emas batangan atau kepingan. Hindari investasi dalam bentuk perhiasan, karena harga perhiasan cenderung menurun.

Reksadana

Apabila Anda adalah investor pemula, maka reksadana bisa menjadi pilihan tepat melakukan investasi. Sebelum Anda terjun ke investasi saham, ada baiknya melakukan investasi pada reksadana dulu.

Investasi jangka pendek

(Pay Ok)

Selain jangka panjang, ada juga investasi jangka pendek yang bisa kamu lakukan. Melakukan investasi jangka pendek biasanya mempunyai tujuan jangka pendek yang ingin kamu capai misalnya untuk membayar DP rumah. 

Deposito

Bunga deposito bisa menjadi salah satu instrumen investasi jangka pendek yang bisa kamu coba. Berbagai bank menawarkan jumlah bunga yang beragam. Kamu hanya perlu menentukan bank mana yang cocok untuk kamu gunakan agar hasil investasi maksimal. 

Surat utang negara (obligasi)

Surat utang negara atau obligasi juga bisa menjadi instrumen investasi jangka pendek. Biasanya bank atau platform investasi seperti Bareksa dan Ajaib akan membuka akses kepada masyarakat untuk membeli obligasi. 

Pendanaan pada peer to peer lending (P2P)

Salah satu alternatif lain untuk mendapatkan untung dari investasi jangka pendek adalah melalui layanan peer to peer lending (P2P). Perusahaan P2P biasanya akan menjadi jembatan antara investor dan penerima pinjaman. Penerima pinjaman ini mempunyai status yang beragam, mulai dari pengusaha mikro hingga besar. Keuntungan dari hasil usaha tersebut akan menjadi keuntungan yang diterima oleh investor dalam jangka pendek.

Nah, itu saja Pins informasi mengenai pentingnya investasi untuk jangka panjang. Semoga bermanfaat ya!


Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Tags :

Bagikan Artikel