- Home
- Berawalan P
- Passive Design
Passive Design
istilah properti
Passive Design
Daftar Isi
Passive design adalah desain atau rancangan konstruksi yang sesuai dengan cuaca lokal untuk memberikan suhu yang nyaman pada bangunan.
Apa Itu Passive Design?
Berada dalam sebuah bangunan dengan suhu udara yang sejuk dan nyaman dapat membuat kita betah untuk berada di dalamnya berlama-lama.
Maka dari itu, cukup penting untuk memperhatikan kondisi cuaca lokal dan menyesuaikannya dengan konstruksi yang dibangun. Salah satu cara yang bisa dipakai untuk solusi atas permasalah tersebut adalah penerapan passive design.
Passive design adalah desain atau rancangan konstruksi yang sesuai dengan cuaca lokal untuk memberikan suhu yang nyaman pada bangunan.
Desain pasif dikategorikan baik akan membuat sebuah bangunan tidak bergantung pada mesin atau alat untuk mengatur suhu ruangan seperti air conditioner, water heater, bahkan kipas angin.
Desain pasif akan membuat bangunan memiliki suhu yang nyaman dalam jangka waktu yang panjang tanpa bergantung pada mesin pengatur suhu. Maka dari itu, bangunan dengan desain pasif akan memiliki tagihan listrik lebih rendah dan menghasilkan gas emisi yang lebih kecil.
Bangunan dengan desain pasif akan memaksimalkan energi-energi alam untuk menyejukkan dan menghangatkan ruangan. Sinar matahari dan angin merupakan energi yang umum dimanfaatkan sebagai energi pasif.
Keduanya dapat menjadi sumber energi alam untuk menghangatkan atau menyejukkan ruangan pada bangunan. Waktu paling baik untuk menerapkan desain pasif pada bangunan adalah di awal pembangunan konstruksi.
Namun, kita juga dapat menerapkan prinsip ini pada fase renovasi atau perbaikan. Ada beberapa fitur bangunan yang dapat kita tambahkan untuk mendukung penerapan prinsip desain ini pada bangunan.
Baca juga:
Fitur Passive Design yang Dapat Diterapkan Pada Bangunan
Ada beberapa fitur yang dapat diterapkan untuk mendukung pengaplikasian passive design pada bangunan. Fitur-fitur tersebut antara lain penempatan rumah, penghangatan pasif, pendingan pasif, massa termal, shading, ventilasi, kaca es, jendela atap, insulasi, dan kondensasi.
Penempatan bangunan
Ketika masih ada di fase awal konstruksi, ada baiknya melakukan perencanaan orientasi penempatan bangunan. Pastikan agar bangunan mendapatkan paparan sinar matahari dan angin yang cukup.
Dengan orientasi penempatan bangunan yang tepat, nantinya ruangan yang ada di dalam akan mendapatkan suhu yang nyaman.
Penghangatan pasif
Apabila lokasi pembangunan konstruksi ada di daerah tinggi atau daerah yang bersuhu dingin, maka ada baiknya memanfaatkan energi dari panas sinar matahari.
Agar fitur ini bisa berjalan maksimal, bangunan harus memiliki desain tertentu dan menggunakan material tertentu. Misalnya, menerapkan warna gelap pada bagian atap.
Pendinginan pasif
Pendinginan pasif akan membuat bangunan dan orang yang ada di dalamnya merasakan suhu yang sejuk. Kita bisa memanfaatkan energi alam seperti angin dengan memasang jendela yang lebar. Kita juga bisa menerapkan pendinginan evaporatif dan massa termal.
Massa termal
Massa termal merupakan kemampuan sebuah material untuk menyerap dan menyimpan energi panas. Dengan menggunakan material yang memiliki kemampuan ini, kita dapat memangkas dana untuk mesin pengatur suhu ruangan.
Contoh material yang baik untuk menghangatkan ruangan dan membuat sejuk ruangan adalah material-material berbahan dasar tanah liat.
Shading
Penerapan shading atau naungan dapat membuat suhu ruangan terjaga dengan baik ketika terik matahari menyentuh badan bangunan.
Beberapa pengaplikasian shading yang dapat dilakukan adalah konstruksi atap naungan, pemasangan kerai, serta penanaman tumbuhan yang bisa menghalangi atau mengurangi panas matahari.
Ventilasi
Pemasangan ventilasi merupakan cara yang terbilang efisien untuk membawa udara segar masuk ke dalam bangunan. Selain dapat membuat ruangan lebih sejuk, pemasangan ventilasi dapat memperlancar sirkulasi udara pada bangunan.
Kaca es atau glazing
Jendela atau pintu kaca yang menggunakan kaca es atau glazing akan memberikan efek baik pada suhu ruangan.
Panas dari sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan isa dikunrangi hingga 40 sampai 80 persen. Sangat cocok untuk diterapkan pada rumah yang berada di daerah bercuaca panas.
Jendela atap
Penerapan jendela di bagian atap juga bisa menjadi pengontrol suhu yang baik pada bangunan. Pilihan bentuk dan penempatan yang tepat akan memperkecil efek silau dari sinar matahari yang masuk, begitu juga dengan efek panasnya.
Insulasi
Mengaplikasikan insulasi pada ruangan akan membuat ruangan tetap hangat walau suhu di luar ruangan dingin. Ketika suhu di luar ruangan panas, insulasi ruangan juga akan membuat ruangan tetap sejuk.
Beberapa penerapan sederhana insulasi ruangan adalah memasang karpet dengan ketebalan tertentu pada bagian dinding-dinding ruangan.
Kondensasi
Mengaplikasikan ruangan yang memiliki tingkat kondensasi yang baik juga akan memberikan efek sejuk. Mengingat kondensasi akan menyebabkan ruangan lembab, maka perlu untuk memasang pula ventilasi atau jendela yang dapat dibuka setiap saat.
Nantinya ventilasi atau jendela tersebut akan menjadi jalan dari udara lembab yang ada dalam ruangan.
Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis. Jadi tantangan untuk membuat bangunan pasif desain cenderung lebih mudah daripada negara-negara yang memiliki empat musim.
Meskipun begitu, perencanaan dan pengaplikasian desain ini perlu perhitungan yang tepat dan akurat. Jika tidak, maka bangunan akan tetap bergantung pada mesin-mesin tertentu untuk mengatur suhu ruangan.
Baca juga:
Editor: Syahya Rembulan
Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.
Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
