Kamus Istilah Properti

Lump Sum

istilah properti

Lump Sum

Lump sum adalah jumlah uang yang dibayarkan sekaligus, tidak dengan diangsur.

Apa Itu Lump Sum? 

Lump sum

Ketika Pins melakukan transaksi dalam jumlah besar, lump sum adalah salah satu metode pembayaran yang paling memungkinkan untuk digunakan karena kemudahannya. Istilah lump sum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah uang yang dibayarkan sekaligus untuk semua biaya (transpor, uang makan, dan sebagainya).

Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan lump sum adalah jumlah uang yang dibayarkan sekaligus, tidak dengan diangsur.

Umumnya, metode pembayaran lunas ini dilakukan berdasarkan kontrak tertentu yang dilakukan karena nominal transaksinya yang terbilang besar. Kemudian pihak-pihak terlibat di dalamnya juga memiliki kemampuan finansial tinggi.

Hal ini membuat beban biaya dapat ditimpakan secara total ke salah satu pihak untuk sementara waktu.

Baca Juga: Apa Itu Bahasa Program?

Jenis Kontrak Lump Sum

Kontrak lump sum memiliki beberapa jenis tertentu yang mengatur transaksinya, yaitu:

1. Unit Pricing Contract

Unit pricing contract adalah kontrak paling fleksibel dan aman dilakukan. Dalam kontrak ini, biasanya penerima dana melaksanakan proyek dulu dengan biaya pribadi, setelah itu menetapkan harga jual per unit kepada pemesannya.

Kontrak satu ini sering digunakan dalam pembangunan komplek perumahan. Biasanya kontraktor membangunkan rumah terlebih dahulu dengan dananya sendiri. 

Lalu kontraktor tersebut akan menawarkan kepada orang-orang yang memesan dengan harga tertentu.

2. Fixed Price

Lump sum fixed price adalah kontrak pembayaran total berdasarkan jumlah semua biaya tanpa terkecuali. Biaya ini meliputi biaya bahan, biaya manusia, biaya administrasi, sampai biaya-biaya lain yang dikhawatirkan akan muncul (denda, kerusakan, dan sebagainya).

Apabila transaksi dalam jumlah besar dan dilakukan antar pihak beda bidang (misalnya pemerintah dan perusahaan konstruksi), lump sum fixed price adalah cara pembayaran paling umum dilakukan. 

Namun, transaksi pembayaran jenis ini berpotensi dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab, karena jumlahnya dapat dengan mudah di-markup.

3. Cost Plus Contract

Cost plus contract adalah teknik pembayaran total dengan menjumlahkan biaya produksi dan imbal jasa kepada orang yang memproduksi. Selain metode fixed price, cost plus contract juga sering dipakai di dunia konstruksi bangunan.

Jika menggunakan metode pembayaran ini, jumlah biaya langsung dan biaya tidak langsungnya wajib jelas. Pihak penerima pembayaran tidak boleh menambahkan biaya risiko di atas bahan atau tenaga kerja. Selain itu, biasanya dalam pembayaran cost plus contract, biaya tenaga kerjanya lebih tinggi, karena tidak dimasukkan ke dalam hitungan total biaya, tapi ke kontrak.

4. Time and Materials Contract

Jenis selanjutnya kontrak lumsum adalah time and materials contract. Kontrak ini sangat cocok jika Anda punya proyek kecil dengan dana terbatas. Dalam kontrak jenis ini, biasanya pemilik dan penerima dana menyepakati proyek selesai dengan waktu dan bahan-bahan tertentu. Jika proyek tidak selesai dengan waktu dan bahan yang disepakati, maka penerima dana wajib menerima konsekuensinya.

Oleh karena itu, jika Pins menerima dana proyek dengan kontrak waktu dan bahan, pastikan estimasi akurat dan realistis.

Contoh Pembayaran Lump Sum

Disadari atau tidak, metode pembayaran lump sum sudah sering Pins lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, berikut ini contoh penerapan metode pembayaran lump sum: 

  • Pada industri konstruksi dan pembangunan lump sum digunakan ketika kontraktor menyepakati biaya terlebih dahulu dengan pemilik, termasuk siapa yang akan jadi pendana proyek pertama. Umumnya, memakai kontrak fixed price atau unit pricing.
  • Dalam industri teknologi dalam hal ini proyek instansi pemerintah, metode lump sum digunkan untuk pembuatan vaksin, senjata, dan riset luar negeri. Jenis kontraknya biasanya cost plus contract atau time and materials.
  • Dalam perbankan ada banyak produk dunia perbankan seperti saat proses klaim asuransi 

Kelebihan dan Kekurangan Pembayaran Lump Sum

Lump sum

Metode pembayaran lumpsum memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang tak dimiliki oleh jenis pembayaran lainnya. 

Yuk, Pins simak penjelasannya berikut ini:

Kelebihan Lumpsum

Berikut keunggulan metode pembayaran lump sum: 

  • Memberikan ketenangan bagi pihak yang mengerjakan. 
  • Orang yang menerima pembayaran menggunakan metode lumpsum lebih produktif dibandingkan pembayaran angsuran sehingga termotivasi dan lebih fokus untuk menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. 
  • Pembayar tak perlu lagi mencemaskan biaya atau pengeluaran lanjutan. Pasalnya, seluruh biaya maupun upah sudah dibayar di muka. 
  • Sangat praktis karena pihak pembayar hanya perlu mengurus pengeluaran sekali saja. Begitu juga dengan penerima yang dapat mencairkan dana kapan saja ketika dibutuhkan. Lantaran seluruh kewajiban telah terpenuhi, tidak ada lagi keberlanjutan komitmen antara kedua belah pihak.

Kekurangan Lumpsum

Walaupun praktis dan mudah, bukan berarti metode ini tidak memiliki kekurangan. Berikut ini sejumlah kekurangan metode lump sum:

  • Mengingat jumlah pembayarannya yang fantastis, pembayaran lumpsum lebih rawan penyelewengan.  
  • Menerima uang dalam jumlah besar dalam satu waktu dapat menyebabkan penerimanya lebih boros sehingga jika manajemen keuangan tidak baik, pengeluaran akan sulit dikontrol. 

Nah, itulah informasi mengenai metode pembayaran lump sum. Semoga informasi ini dapat bermanfaat ya, Pins. 


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.