Kamus Istilah Properti

Flipper

istilah properti

Flipper

Flipper merupakan istilah yang digunakan dalam bisnis properti. Ia bertugas untuk membeli properti lalu merenovasinya kemudian menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi.

Asal Usul Flipper

Flipper adalah istilah yang berasal dari bahasa inggris yakni flip dengan makna membalikkan. Maksudnya profesi ini membalik transaksi dari semula seorang pembeli properti berubah menjadi penjual dalam rentang waktu tertentu.

Orang yang melakukan transaksi ini disebut dengan flipper sementara prosesnya dikenal dengan flipping. Profesi ini sebenarnya sudah umum di luar negeri khususnya Amerika Serikat.

Sistem Kerja Flipper

(Shutterstock)

Dalam pekerjaannya, keuntungan seorang flipper adalah mendapatkan keuntungan dari selisih properti yang dibeli dengan hasil penjualannya. Dalam menjalankan bisnisnya, ia membutuhkan modal yang besar.

Walaupun demikian, ia bisa tetap menjalankan bisnisnya dengan modal kecil asal mampu bernegosiasi dengan pemilik properti. Umumnya pemilik properti akan meminta uang muka sebagai bukti jadi pembelian.

Jumah uang muka tergantung dengan kesepakatan antara pihak properti dengan flipper. Selain uang muka dibutuhkan pula modal untuk biaya pembuatan surat perjanjian dihadapan notaris maupun biaya materai.

Salah satu cara kerja flipper adalah memanfaatkan Perjanjian Perikatan Jual Beli (PPJB). Dokumen ini dapat dibuat dibawah tangan atau berupa notarial akta. Dalam surat PPJB berisi subjek, objek dan pasal yang disepakati bersama.

Pasal-pasal tersebut memuat besaran uang muka, batasan waktu pelunasan properti dan harga properti itu sendiri. Umumnya jangka waktu pelunasan kurang lebih 3 bulan. PPJB juga memuat sanksi-sanksi yang terkait dengan wanprestasi.

Apabila flipper tidak dapat melakukan pelunasan dalam jangka waktu yang ditentukan maka uang muka yang dibayarkan akan hangus. Flipper tidak berhak menagihnya ke pihak pemilik properti.

Apabila pihak pemilik properti membatalkan flipping secara sepihak maka ia harus mengembalikan biasanya dua kali lipat uang muka yang telah dibayarkan. Besaran sanksi ini sebenarnya tergantung kesepakatan antara flipper dan pemilik properti.

Baca Juga:

Perbedaan Flipper dengan Investor

(Shutterstock)

Bila dilihat dari sistem kerjanya, flipper memang sekilas serupa dengan investor properti. Meskipun begitu sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya. Perbedaan yang pertama adalah flipper memiliki modal terbatas.

Sementara investor menjalankan bisnisnya dengan ketersediaan modal yang besar. Investor melakukan analisa mendalam. Ia melihat perkembangan infrastruktur di masa depan dan akses serta prospek pembangunan kawasan komersial.

Perbedaan selanjutnya terlihat dari rentang waktu penjualan. Flipper  cenderung menjual properti untuk investasi jangka pendek. Ia akan menjual properti sekitar 2-4 bulan.

Sedangkan investor membutuhkan rentang waktu yang lama untuk menjual atau membeli properti. Waktu yang dibutuhkan untuk membeli properti biasanya minimal 3 tahun. 

Properti digunakan sebagai aset jangka panjang sehingga butuh waktu lebih lama untuk menjualnya. Investor menilai properti memberikan keuntungan lebih banyak di masa depan daripada dijual dekat dengan rentang waktu pembeliannya.

Flipper membutuhkan penjualan properti dalam waktu singkat karena identik dengan spekulan. Perputaran uang cepat kembali dibutuhkan flipper untuk mengembalikan modal atau pinjaman yang dilakukannya. 

Baca Juga: Hak Guna Bangunan

Ciri-ciri Properti yang Bisa di-Flip

(Shutterstock)

Flipper adalah profesi yang bermain dalam bidang properti yang mana menjual kembali properti yang dibelinya. Ia membeli properti untuk mendapatkan capital gain yakni selisih antara pembelian dan penjualan.

Berdasarkan penelitian transaksi besar dalam bisnis ini, flipping terjadi minimal satu kali dalam seminggu di seluruh dunia. Ini artinya flipper cukup diminati sebagai profesi yang menjanjikan di bidang properti.

Ada beberapa ciri properti yang bisa di-flip. Berikut ciri-ciri yang dimaksud bisa disimak dibawah ini :

  1. Pembelian properti dilakukan dengan sistem hard cash
  2. Harga properti berada dibawah harga pasar sehingga ketika menjualnya lagi tidak terlalu tinggi. Harga yang terlalu tinggi akan sulit dijual dalam waktu singkat. 

Untuk mengetahui harga pasar properti bisa menanyakan ke agen properti dan notaris setempat

  1. Pemilik properti bersedia menjual lagi unit yang dimilikinya kepada orang lain. Tentunya diikuti dengan jaminan pembayaran yang harus dilunasi sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati dalam perjanjian. 

Kepentingan dari pemilik properti disini hanya mendapatkan pelunasan tepat waktu tanpa memperdulikan siapa yang melunasinya. Pemilik properti tidak akan mendapatkan capital gain.

Baca Juga: Akad

Strategi Melakukan Flip Properti

Dalam melakukan flipping tentu membutuhkan strategi khusus. Selain mengetahui properti mana saja yang bisa di-flip. Adapun strategi dalam flipping diantaranya adalah sebagai berikut :

Listing

Langkah awalnya adalah melakukan listing properti baik melalui media online maupun offline. Flipper dapat memakai media sosial atau situs jual beli properti yang disediakan. Pilih properti yang menawarkan diskon dan uang muka ringan.

Selling

Flipper perlu menganalisis properti yang akan dijualnya. Apakah perlu melakukan renovasi untuk meningkatkan harga jualnya atau tidak. 

Negosiasi

Dalam bisnis flipping diperlukan negosiasi untuk meminimalisir modal usaha. Besaran uang muka tergantung dari bagaimana flipper bernegosiasi. Hal ini berlaku pula ketika bernegosiasi dengan pembeli.

Hard Cash 

Opsi pembelian umumnya hanya tunai penuh. Sistem ini paling aman dan cepat untuk memutar uang dalam bisnis flipping. 

Walaupun demikian ada pula flipper yang mengambil KPR untuk pembelian kredit. Tujuannya agar pelunasan biaya properti bisa tepat waktu.

Itulah beberapa informasi terkait flipper beserta sistem kerjanya. Flipper memiliki relasi yang luas khususnya dengan agen properti.

Baca Juga: Abutment


Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.