Dipublikasikan oleh Afifah Balqis Daniyah dan Diperbarui oleh Voni Wijayanti
Apr 13, 2023
2 menit membaca
Daftar Isi
Mengutip dari GraduateShips.com tentang cara membuat CV yang disukai oleh Tim HRD. Berikut ini adalah tips membuat CV yang baik dan telah dipakai oleh Tim dari Harvard, Stanford, McKinsey hingga Goldman Sachs.
Gunakan email yang profesional, seperti gmail, outlook, atau email personal lainnya. Hindara penggunaan nama email yang alay.
Summary atau tujuan pada CV yang bertele-tele tidak perlu dicantumkan. Tempat ini bisa kamu gunakan untuk menulis informasi lain yang lebih penting.
Baca juga tentang:
Cantumkan semua pengalaman kerja kamu selama bekerja dalam 1 halaman. Jangan lebih dari 1 halaman. Kecuali kamu sudah bekerja selama 20 tahun, kamu bisa tambah jadi 2 halaman.
Ingat! Cantumkan pengalaman kerja yang relevan. Jangan sampai kamu melamar kerja sebagai seorang production engineer tapi pengalaman dan sertifikat yang kamu lampirkan adalah sertifikat mengajar dari Lembaga Primagama.
Tidak perlu cantumkan alamat lengkap hingga RT dan RW. Kamu mau melamar kerja atau pesan barang online? Cukup cantumkan nama kota dan provinsi. Itu sudah cukup.
Alamat lengkap nanti diperlukan ketika kamu sudah diterima bekerja. Dan biasanya setelah diterima kita akan diminta mengisi lembar biodata diri untuk database perusahaan.
Cukup cantumkan nama depan, nama belakang, dan judul CV (lamaran yang dimaksud).
Contoh: Rohmat Syahru QC Manager; Rohmat Syahru Production Engineer, dll.
Tidak perlu ditambahkan kata-kata “Final”, “2018”, dan lain sebagainya, kecuali memang formatnya diminta seperti itu.
Jangan kirim CV dalam bentuk Word. Kita tidak pernah tahu versi Word atau OS apa yang dipakai oleh si HRD. Kalau PDF tentu saja bisa dibuka dimana-mana. Baik itu di Windows atau Macbook.
Coba baca CV kamu selama 10 detik. Informasi apa yang kamu bisa tangkap dari CV tersebut?
Kamu juga bisa coba minta temanmu untuk membaca CV yang telah kamu buat. Minta dia untuk membaca CV milikmu selama 10 detik dan tanyakan apa yang dia tangkap dari selembar kertas tersebut.
HRD punya setumpuk pekerjaan dan CV yang harus dibaca setiap harinya. Tidak mungkin mereka meluangkan waktu hingga 10 menit hanya untuk membaca 1 CV. Kecuali kamu melamar untuk posisi CEO. Membaca CV calon CEO pun tidak akan lama-lama. Yang lama nanti waktu proses wawancaranya.
Contohnya: Saya suka Manchester United. Hal ini tidak penting dan malah bisa membuat HRD illfeel. Barangkali si HRD malah menyukai Persikabo Kabupaten Bolaang Mongondow. Who knows.
Semoga informasi tentang tips membuat CV ini berguna.