Daftar Isi
Pada pembahasan kali ini kami akan menyampaikan beberapa penjelasan mengenai 12+ tarian tradisional Bali lengkap dengan jenis tarian dan juga gambarnya. Siapa si yang tidak tahu pulau Bali?, tentu saja semua orang hampir mengetahui pulau yang terkenal akan pariwisatanya ini bukan.
Ternyata selain tempat wisatanya yang sangat terkenal, pulau Bali juga mempunyai puluhan tarian klasik yang juga tidak kalah indah dengan tempat wisatanya. Selain itu, tarian tersebut juga sudah menjadi budaya lokal masyarakat setempat sejak dahulu kala.
Hampir di setiap acara, penduduk Bali menampilkan tarian – tarian yang berbeda – beda dan tentu saja tarian tersebut sangatlah indah. Meskipun tarian klasik dari Bali sudah sangat bagus, namun untuk terus melestarikan tarian tradisional Bali ini perlu dilakukan modernisasi.
Hal tersebut tentu saja untuk menyesuaikan dengan kondisi pada saat ini dan yang terpenting dalam melakukan modernisasi tidak mengurangi nilai – nilai yang terkandung dalam tarian itu sendiri.
Seperti yang telah kami sampaikan di atas, tarian tradisional Bali juga dapat dijadikan sebagai objek wisata untuk para wisatawan yang selalu silih berganti berdatangan ke pulau Bali. Tentu saja hal tersebut bisa menambah pemasukan pulau Bali khususnya dalam bidang ekonomi.
Tarian tradisional dari pulau Bali ini merupakan salah satu budaya warisan dari para leluhur. Oleh karena itu, sebagai masyarakat Indonesia khususnya Bali sudah seharusnya melestarikan tarian tersebut.
Salah satu cara melestarikannya yaitu mengajarkan tarian Bali di dunia pendidikan. Dan jangan sampai pelajaran tersebut dihilangkan atau dijauhkan dari dunia pendidikan. Jika hal tersebut terjadi, maka nantinya secara perlahan banyak masyarakat Bali akan meninggalkan tarian tersebut.
Memang pada saat ini kita tidak dapat menghindar akan budaya asing yang terus menerus menggempur budaya Indonesia. Terus menerus masuk dan memengaruhi banyak orang khususnya remaja – remaja di Indonesia.
Padahal kita semua sudah mengetahui bahwa semua budaya asing yang masuk ke Indonesia belum tentu lebih baik dibandingkan dengan budaya kita sendiri. Hanya saja di era globalisasi seperti saat ini kita tidak bisa mencegah budaya yang masuk ke Indonesia.
Sebagai orang yang bijak, yang bisa kita lakukan yaitu dengan cara memperkuat imunitas budaya nusantara supaya tetap digemari oleh masyarakat Indonesia dan tetap lestari.
Baca Juga : Tarian Tradisional Indonesia
Langsung saja tidak usah berlama – lama lagi, langsung saja kita ulas satu per satu mengenai tarian tradisional Bali lengkap dengan jenis tarian dan juga gambarnya dan beberapa fakta yang harus diketahui oleh semua orang.
Tarian tradisional Bali yang pertama yaitu tari Kecak, tentu saja kalian semua sudah tidak asing lagi bukan dengan tarian kecak khas Bali ini. Tari Kecak sendiri meruakan tarian tradisional yang berasal dari Bali. Dalam tari Kecak ini menggabungkan unsur seni tari dan kisah drama, terutama kisah Ramayana.
Dalam tari Kecak ini, semua penari di dominasi oleh laki – laki kecuali Dewi Sita dan juga beberapa pengiring perempuannya. Tari Kecak khas Bali ini diciptakan dan juga dipopulerkan oleh salah satu budayawan Bali yaitu Wayan Limbak bersama seorang pelukis yaitu Jerman Walter Spies pada sekitar tahun 1930.
Dalam pertunjukan tari Kecak, terdapat banyak penari laki – laki yang duduk berbaris membentuk lingkaran dan mengangkat kedua tangannya serta menyerukan kata “cak”. Selain itu, terdapat juga penari utama yang menjadi lakon atau pemeran dalam kisah Ramayana.
Para penari yang duduk melingkar akan menggunakan kain poleng atau kain dengan motif kotak – kotak hitam putih layaknya papan catur yang akan dipakai melingkar di pinggang mereka.
Tokoh – tokoh yang diperankan dalam tari Kecak ini yaitu tokoh – tokoh dalam kisah Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan juga Sugriwa. Biasanya, tari Kecak akan menceritakan kisah Ramayana pada saat Rama dibantu oleh Anoman dan barisan kera untuk melawan Rahwana.
Jika dalam budaya China kita sering melihat pertunjukan Barongsai, maka di pulau Bali juga mempunyai tarian khas serupa yang diberi nama dengan tari Barong. Kata Barong tersebut sebenarnya berasal dari kata “Bahruang” yang memiliki arti beruang.
Tari Barong ini diperkirakan sudah ada sebelum agama Hindu muncul di Nusantara. Oleh karena itu, tari Barong ini menjadi salah satu tarian sakral yang hanya akan dipentaskan pada saat acara maupun ritual tertentu saja.
Tari Barong ini dimainkan oleh dua orang laki – laki yang menggunakan topeng Barong, sehingga akan terlihat seperti binatang berkaki empat. Terdapat berbagai macam tari Barong tentu saja dengan fungsi yang berbeda – beda.
Beberapa jenis tari Barong tersebut yaitu Barong Macan, Barong Gajah, Barong Asu, Barong Bangkal, Barong Landung, Barong Ket (Keket), Barong Blasblasan. Namun pada saat ini tari Barong yang sering ditampilkan yaitu tari Barong Ket.
Hal tersebut karena jenis tari Barong Ket ini mempunyai kostum dan juga gerak tari yang lengkap. Selain itu, bentuknya juga merupakan gabungan dari binatang Macan, Singa, Sapi dan juga Boma.
Baca Juga: Tarian Daerah Bali.
Selain tari Barong, tari Topeng juga menjadi salah satu tarian tradisional khas Bali yang sangat sakral untuk masyarakat Bali. Apabila kita berbicara mengenai tari Topeng yang ada di Indonesia, maka di Indonesia mempunyai beberapa jenis tari Topeng dari beberapa daerah.
Tari topeng tersebut diantara lain yaitu tari Topeng Cirebon dari Jawa barat, tari Topeng Malang, tari Topeng Reog, tari Topeng Ireng, dan masih banyak lainnya.Seperti yang telah kita ketahui bahwa Topeng sudah ada sejak jaman prasejarah.
Aksesoris yang dipakai di wajah ini juga sering dimanfaatkan pada pertunjukan – pertunjukan seni drama dan juga seni tari. Untuk masyarakat Bali yang beragama Hindu, keberadaan topeng memiliki kaitan yang sangat erat dengan ritual keagamaan.
Tari Topeng Bali merupakan salah satu tradisi yang kental dengan nuansa ritual yang magis. Pada umumnya yang ditampilkan di tengah – tengah masyarakat merupakan seni yang telah di sakralkan. masyarakat Bali memercayai bahwa tuah pada topeng merepresentasikan dewa – dewa yang dipercaya bisa memberikan ketentraman dan juga keselamatan.
Tari Puspanjali ini adalah tarian yang sering digunakan untuk penyambutan para tamu kehormatan. Tari Puspanjali diciptakan pada tahun 1989 oleh N.LN Swasthi Wijaya yang merupakan seorang penata tari dan I Nyoman Windha yang merupakan penata tabuh pengiring.
Biasanya tari Puspanjali ini akan ditampilkan oleh para penari perempuan dengan jumlah penari antara 5 – 7 penari.Pada tari Puspanjali ini para penari akan membawa bokoran atau piring tradisional Bali yang berisikan dengan aneka jenis bunga yang harum.
Tari Puspanjali ini akan menampilkan gerakan – gerakan yang lemah lembut dan gemulai yang dipadukan dengan gerakan ritmis yang dinamis.Tari Puspanjali berasal dari kata Puspa yang berarti Bunga dan Anjali yang memiliki arti Sambutan Penghormatan.
Tari Puspanjali ini banyak terinspirasi dari gerakan pada tarian Rejang. Tari Puspanjali menggambarkan beberapa gadis dengan penuh rasa hormat menyambut kedatangan para tamu yang datang ke pulau yang mereka tempati.
Tari Cendrawasih ini diciptakan oleh I Gde Manik dan tari ini pertama kali ditampilkan di subdistrik atau kecamatan Sawan, Buleleng, Bali pada sekitar tahun 1920. Namun tari Cendrawasih yang sering ditampilkan pada saat ini merupakan hasil koreografi dari N.LN Swasthi Wijaya Bandem.
Tari Cendrawasih di aransemen ulang oleh N.LN Swasthi Wijaya Bandem dan ditampilkan untuk pertama kali pada tahun 1988. Seperti namanya, tari Cendrawasih menggambarkan keindahan dari burung Cendrawasih.
Burung yang merupakan ikon dari tanah Papua tersebut disebut dengan Manuk Dewata oleh masyarakat Bali. Tari Cendrawasih ini dipentaskan oleh dua orang wanita yang berperan sebagai burung Cendrawasih jantan dan betina.
Dalam tarian ini, gerakan kedua burung tersebut layaknya sepasang burung yang sedang memadu kasih. Kedua penari tersebut meliuk – likuk layaknya burung Cendrawasih yang sedang menari dan bernyanyi pada saat menjelang perkawinan.
Tari Kebyar Duduk merupakan salah satu tarian tradisional khas bali yang diciptakan oleh salah satu maestro seni yang berasal dari kabupaten Tabanan yaitu I Ketut Mario pada tahun 1925. Tari Kebyar Duduk juga sering disebut dengan tari Kebyar Terompong (jika dimainkan dengan menggunakan instrumen Terompong).
Dinamakan dengan Tari Kebyar Duduk di karenakan sebagian besar gerakan – gerakan tariannya dilakukan dalam posisi duduk dengan kedua kaki menyilang (bersila). Pada tarian ini, gerakan yang tari yang suit yaitu pada saat posisi setengah jongkok dan harus berpindah tempat dengan cepat.
Tari Kebyar Duduk adalah tarian tunggal yang menginterpretasikan nuansa mudik dengan ekspresi wajah dan juga gerakan. Penciptaan dari Tari Kebyar Duduk ini terdiri dari empat bagian yaitu papeson, kebyar, pangandeng, dan pangecet. Tari ini menggambarkan seorang pemuda yang menari dengan lincah mengikuti irama gamelan.
Baca Juga : Tarian Daerah Jawa Tengah
Tari Panji Semirang ini merupakan tarian tradisional dari Bali yang diciptakan oleh salah satu seniman yang berasal dari Bali yaitu I Nyoman Kaler pada tahun 1942. Tari Panji Semirang diciptakan berdasarkan cerita dari petualangan Putri Galuh Candrakirana.
Dalam tari ini diceritakan seorang pengembara perempuan yang menyamar sebagai seorang laki – laki dengan nama Raden Panji setelah ditinggal oleh suaminya. Berdasarkan kisah tersebut, maka tari Panji Semirang ini mempunyai ciri khas seorang wanita yang di dandai menyerupai laki – laki dengan ekspresi tersenyum dengan membelalakkan matanya.
Tari Panji Semirang ini termasuk kedalam jenis tarian untuk pertunjukan atau hiburan, sehingga tarian ini tidak di pentaskan di area Pura.
Tari Margapati adalah tarian tradisional khas Bali yang mempunyai makna yang sangat menyedihkan dan mematikan yaitu karena tarian ini di artikan sebagai tarian menuju kematian. Tari Margapati ini ditampilkan oleh penari wanita dengan gerakan yang lincah layaknya laki – laki yang seakan – akan hendak menyergap.
Hal tersebut tentu saja akan memberikan suasana ketegangan bagi para penontonnya. Meskipun demikian, namun tari Margapati ini masih memiliki daya tarik tersendiri dengan keseruan dan rasa penasaran untuk menontonnya secara langsung.
Tari Wirayuda merupakan tarian tradisional dari Bali yang menggambarkan sebuah peperangan. Tari Wirayuda ini ditampilkan oleh 2 – 4 pasang penari pria. Dalam tari ini, para penari juga dilengkapi dengan aksesoris senjata tombak layaknya prajurit Bali Dwipa.
Selain itu, para penari juga menggunakan aksesoris peperangan lainnya seperti hiasan kepala khas Bali atau lebih dikenal dengan udeng – udeng oleh masyarakat Bali. Adapun maksud dari tarian Wirayuda ini yaitu sekelompok prajurit yang telah mempersiapkan diri untuk maju dalam medan pertempuran.
Tarian Wirayuda ini adalah sebuah seni kreasi tari tradisional modern yang diciptakan oleh salah satu seniman dari Bali yaitu I Wayan Dibia pada tahun 1979 pada Sanggar Tari Bali Waturenggong.
Tarian tradisional khas Bali selanjutnya yaitu Tari Condong. Tari Condong ini diperkirakan tercipta sekitar pada abad ke – 19 di lingkungan kraton atau istana kerajaan Bali. Oleh karena itu, sehingga sangat sulit untuk diketahui siapa tokoh pasti yang menciptakan tarian ini.
Namun menurut kepercayaan masyarakat Bali, Tari Condong ini diciptakan dari mimpi seorang pangeran berasal dari Sukawati yang jatuh sakit. Dalam mimpi tersebut, pangeran bertemu dengan dua orang gadis cantik yang sedang menari.
Kedua gadis dalam mimpinya menari dengan sangat lemah gemulai dan juga sangat anggun sehingga membuat pangeran mengagumi keindahannya. Lalu setelah pangeran tersebut sembuh dari sakitnya, tarian tersebut diajarkan kepada para wanita dan terus lestari hingga saat ini.
Tari Codong ini biasanya digunakan sebagai pendahuluan dari tarian Legong. Selain itu, tarian Condong akan ditampilkan dengan iringan gamelan pangulingan.
Tari Janger merupakan tarian tradisional dari Bali yang ada sudah sejak lama yaitu sejak tahun 1930. Pada tari Janger menggambarkan tentang pergaulan anak – anak muda dari bali yang ditampilkan oleh sepasang penari laki – laki dan perempuan dengan jumlah 10 – 16 pasang penari.
Pada tari Janger, para penari akan menyanyikan sebuah lagu dengan judul yang sama serta akan saling bersahut – sahutan antara penari satu dengan penari lainnya. Selain itu, dalam tarian Janger kelompok penari putra dinamakan Kecak. Sedangkan kelompok penari putri dinamakan Janger.
Tari Baris adalah salah satu tarian sakral yang biasanya akan dipertunjukan pada moment – moment tertentu saja di area Pura. Tari Baris ini merupakan sebuah tari perang yang menggambarkan keperkasaan seorang prajurit atau kesatria.
Pada umumnya tari baris ini akan ditampilkan oleh 8 – 40 penari pria lengkap dengan pakaian tradisional para pejuang serta aksesorisnya seperti ornamen kepala, badog, lamak, awir, baju beludru, celana panjang.
Tari Baris ini dilakukan dengan gerakan awal yang sangat hati – hati seperti seorang prajurit yang sedang mencari musuhnya di daerah yang belum mereka kenal.Pada saat para penari telah sampai di tengah – tengah panggung, mereka kemudian mulai berjinjit dan bergerak dengan lebih cepat dan gesit berputar dengan menggunakan satu kaki.
Masyarakat Bali percaya bahwa pertunjukan tari Baris ini pada perayaan tertentu mempunyai kekuatan yang magis para dewa dewi dan juga para leluhur akan turun ke bumi untuk memberikan berkat.
Jadi dengan demikian tarian tersebut bertujuan untuk dipersembahkan kepada para dewa dewi dan juga leluhur sebagai pertunjukan, sambutan, dan juga rasa syukur.
Tarian kecah memiliki makna tentang Kisah Ramayana
Artinya yaitu Beruang, dimana filosofi tarian tersebut.
Pencipta tarian puspanjali adalah N.LN Swasthi Wijaya dan I Nyoman Windha
Jadi demikianlah pembahasan ringkas dari kami mengenai tarian tradisional Bali lengkap dengan jenis dan juga gambarnya yang bisa kalian jumpai pada saat sedang berkunjung ke pulau Bali. Sebagai masyarakat Indonesia, sudah seharusnya kita ikut serta melestarikan budaya Nusantara. Tidak terkecuali tarian – tarian yang ada di Bali. Semoga dapat bermanfaat dan terima kasih.