Blog›Lifestyle›Edukasi›Kerajaan Pajang: Asal usul, masa kejayaan, dan keruntuhannya
0
0

Kerajaan Pajang: Asal usul, masa kejayaan, dan keruntuhannya

Dipublikasikan oleh Eka Mandala dan Diperbarui oleh Voni Wijayanti

Apr 14, 2023

4 menit membaca

Copied to clipboard
kerajaan pajangtop-right-banner

Kesultanan atau kerajaan Pajang adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Tengah sebagai penerus Kesultanan Demak. Saat ini bekas keratonnya tinggal berupa batas-batas pondasinya saja yang berada di perbatasan Kelurahan Pajang – Kota Surakarta dan Desa Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.

Pinhome – Inilah sekilas informasi lengkap mengenai kerjaan Pajang termasuk asal usul, letak, masa kejayaan, dan keruntuhannya. Tentunya, sangat penting untuk kita ketahui!

Source : YouTube: Jingglang Channel

Baca Juga:

Asal usul

Nama Pajang ternyata sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit. Dalam Kitab Nagarakretagama yang ditulis Mpu Sutasoma tahun 1365, saat itu adik perempuan Hayam Wuruk yang bernama asli Dyah Nertaja menjabat sebagai penguasa Pajang, bergelar Bhatara I Pajang, yang kemudian disingkat Bhre Pajang. Dyah Nertaja adalah ibu dari Wikramawardhana.

Menurut berbagai naskah babad, Pengging disebut sebagai cikal bakal Pajang. Menurut legenda rakyat menyebutkan bahwa Pengging sebagai kerajaan kuno yang pernah dipimpin Prabu Anglingdriya, musuh bebuyutan Prabu Baka raja Prambanan. Kisah ini dilanjutkan dengan dongeng berdirinya Candi Prambanan.

Ketika raja Brawijaya (raja terakhir versi naskah babad), nama Pengging muncul kembali. Dikisahkan bahwa putri Brawijaya yang bernama Retno Ayu Pembayun diculik Menak Daliputih raja Blambangan putra Menak Jingga. Muncul seorang pahlawan bernama Jaka Sengara yang berhasil merebut sang putri dan membunuh penculiknya.

Atas jasanya tersebut, kemudian Jaka Sengara diangkat oleh Brawijaya sebagai bupati Pengging dan dinikahkan dengan Retno Ayu Pembayun. Jaka Sengara kemudian bergelar Andayaningrat. (Wikipedia)

Baca Juga:

Referensi lainnya

Ketika peristiwa perselisihan antara Hadiwijaya alias Jaka Tingkir dan Arya Penangsang, kondisi Kesultanan Demak menjadi tidak stabil. Perselisihan tersebut terjadi sekitar tahun 1546 sesaat setelah Sultan Demak wafat.

Dari perang tersebut Jaka Tingkir menjadi pemenang, kemudian memindahkan pusat pemerintahan Demak ke daerah Pajang. Konon sebelum kerajaan resmi berdiri, Hadiwijaya telah menjadi pemimpin Wilayah Pajang pada masa pemerintahan Sultan Trenggono.

Letak Geografis

Kerajaan Pajang terletak di Jawa Tengah lebih tepatnya di wilayah Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah. Wilayahnya tidak begitu luas, meliputi wilayah Jawa Tengah. Setelah Sultan Trenggono wafat, banyak wilayah di Jawa Timur yang melepaskan diri.

Meskipun Demak semakin melemah, Sultan Hadiwijaya tak tinggal diam. Tahun 1586 Sultan Hadiwijaya melakukan pertemuan dengan para petinggi atau adipati di Jawa Timur.

Dari pertemuan tersebut membuahkan hasil para petinggi Jawa Timur bersedia mengakui Kedaulatan Kerajaan Pajang atas wilayahnya.

Baca Juga:

Masa Kajayaan

Source : Asaldansejarah45

Kerajaan Pajang di bawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya mengalami kemajuan meski wilayahnya tidak seluas Kerajaan Demak semasa diperintah Sultan Trenggono.

Hal ini terjadi karena wilayah Banten dan Cirebon memisahkan diri, ketika di Demak sedang kacau akibat perebutan kekuasaan.

Kerajaan Pajang menjadi kerajaan yang makmur karena rakyatnya hidup melalui aspek aspek pertanian. Kondisi alamnya yang subur karena lokasinya yang diapit oleh dua sungai membuat perekonomiannya maju.

Bahkan pada abad ke 16 hingga 17 masehi kerajaan ini menjadi salah satu lokasi produksi padi yang mampu mengekspor hasil berasnya ke luar wilayah Pajang.

Runtuhnya Kerajaan Pajang

Sepeninggal Sultan Hadiwijaya, Pajang diperintah oleh Pangeran Benowo putra Sultan Hadiwijaya (1575 – 1586). Pada saat pemerintahan Pangeran Benowo terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Arya Pangiri, anak Sunan Prawoto.

Berkat bantuan Sutawijaya, anak Ki Ageng Pemanahan juga putra angkat Sultan Hadiwijaya, pemberontakan Arya Pangiri dapat di padamkan.

Pemerintahan Pangeran Benowo tidak berlangsung lama, karena diserahkan kepada Sutawijaya. Oleh Sitawijaya, pemerintahan Pajang dipindahkan ke Mataram.

Peninggalan

Tidak seperti kerajaan besar lainnya, peninggalan kesultanan ini berupa seperti berikut:

  1. Bandar Kabanaran
  2. Pasar Laweyan
  3. Masjid Laweyan

Baca Juga:

Featured Image Source: Kompas.com

Editor: Voni Sri Wijayanti


Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Copied to clipboard
bottom-sidebar-banner
left footer bannerright footer banner
left footer bannerright footer banner

Properti Rekomendasi

    Rp 550,8 Juta - Rp 1,5 Miliar
    Angsuran mulai dari Rp3,8 Juta/bln
      Rp 181 Juta
      Angsuran mulai dari Rp1,2 Juta/bln
        Rp 357,1 Juta - Rp 780 Juta
        Angsuran mulai dari Rp2,5 Juta/bln

        Properti Eksklusif: Green Paradise City

        Parung Panjang, Kab. Bogor
          Rp 1 Miliar - Rp 1,1 Miliar
          Angsuran mulai dari Rp7,2 Juta/bln

          Properti Eksklusif: The Agathis

          Pancoran Mas, Kota Depok
          sticky banner
          sticky banner
          Pinhome App

          Coba Aplikasi Pinhome

          Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
          Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

          iOS PCA DownloadAndroid PCA Download