Dipublikasikan oleh Pandu Pamungkas dan Diperbarui oleh Pandu Pamungkas
Sep 11, 2024
5 menit membaca
Daftar Isi
Pernah dengar istilah “Sandwich Generation“? Ya, ini bukan tentang makanan, tapi tentang generasi yang terjepit di antara dua generasi lainnya—merawat orang tua dan anak-anak sekaligus. Kebayang dong, gimana beratnya tanggung jawab ini?
Selain harus memikirkan biaya hidup sehari-hari, mereka juga harus mikirin gimana caranya bisa punya rumah sendiri di tengah kebutuhan yang nggak ada habisnya. Faktanya, banyak dari mereka yang kesulitan untuk bisa beli rumah. Terus, apa yang harus dilakukan?
Jadi, apa sih yang bikin generasi sandwich susah banget buat punya rumah sendiri? Ada beberapa alasan utama, nih.
Pertama-tama, beban finansial ganda menjadi salah satu alasan utama kenapa generasi ini sulit punya rumah. Bayangin aja, kamu harus mengalokasikan sebagian besar penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari, membayar sekolah anak. Kamu juga harus merawat orang tua yang udah nggak produktif lagi.
Biaya hidup yang meningkat dari tahun ke tahun, ditambah lagi dengan mahalnya biaya pendidikan dan perawatan kesehatan. Pastinya ini bikin kita makin susah untuk menyisihkan uang buat DP rumah.
Gak dapat dipungkiri kalau menabung adalah salah satu cara paling efektif untuk punya rumah. Tapi, gimana mau menabung kalau pengeluaran sehari-hari aja udah tinggi?
Sering kali, kita terpaksa ngorbanin tabungan demi kebutuhan mendesak, kayak biaya sekolah anak atau pengobatan orang tua. Belum lagi, kalo ada kejadian tak terduga yang butuh biaya ekstra. Alhasil, keinginan untuk punya rumah makin terasa jauh.
Harga properti yang makin naik tiap tahun juga jadi masalah besar. Dulu, mungkin kamu masih bisa mimpi punya rumah dengan harga terjangkau, tapi sekarang? Duh, rasanya mustahil banget!
Kesenjangan antara pendapatan dan harga rumah bikin kita harus berpikir ulang untuk bisa beli rumah. Bahkan, dengan kenaikan gaji yang ada pun, rasanya tetep nggak cukup buat ngejar kenaikan harga properti yang lebih cepat.
Meskipun tantangannya besar, bukan berarti nggak ada solusi, kok! Ada beberapa strategi yang bisa kamu coba supaya tetap bisa punya rumah, meskipun dengan segala beban yang ada.
Mulai dari sekarang, belajar investasi. Investasi bisa jadi solusi jangka panjang untuk nambahin pundi-pundi buat beli rumah. Nggak harus langsung besar, kamu bisa mulai dari yang kecil dulu, seperti investasi reksa dana, saham, atau bahkan crypto. Yang penting, pahami dulu risiko dan keuntungannya biar nggak salah langkah.
Menabung emang klise, tapi masih jadi cara paling aman untuk bisa punya rumah. Coba mulai disiplin menabung dengan memisahkan sebagian penghasilan setiap bulan, berapa pun nominalnya.
Mungkin kamu bisa coba metode menabung otomatis.Jadi, kamu nggak perlu repot mikirin setiap bulan harus nyisihin uang berapa. Perlahan-lahan, tabungan kamu bakal cukup buat DP rumah.
Selain menabung, coba juga untuk cari penghasilann tambahan. Misalnya, kamu bisa ambil pekerjaan sampingan atau freelance yang sesuai dengan skill kamu.
Nambah penghasilan bisa jadi jalan pintas buat nambah tabungan lebih cepat. Ada banyak platform yang bisa kamu coba, kayak Upwork atau Fiverr, buat dapet job sampingan.
Satu lagi opsi buat kamu yang pengen punya rumah tapi penghasilan terbatas: KPR alias Kredit Pemilikan Rumah. Ini adalah solusi yang bisa kamu pertimbangkan. Dengan KPR, kamu nggak perlu bayar lunas rumah secara langsung. Kamu cukup bayar DP, dan sisanya dicicil setiap bulan.
Nah, di sini penting banget buat pilih program KPR yang sesuai sama kebutuhan dan kemampuan finansial kamu. Jangan lupa juga buat bandingin suku bunga, biaya administrasi, dan syarat-syarat lainnya sebelum memilih, biar nggak menyesal di kemudian hari!
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bisa jadi salah satu jalan keluar buat kamu yang pengen punya rumah tapi keuangan masih mepet. Tapi, jangan asal pilih KPR, ya! Pahami dulu jenis-jenis KPR yang sesuai dengan kondisi finansialmu.
Program KPR FLPP adalah salah satu pilihan yang bisa kamu pertimbangkan. FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) adalah program subsidi dari pemerintah yang ditujukan buat masyarakat berpenghasilan rendah. Bunganya rendah dan cicilannya ringan, cocok banget buat kamu yang nggak mau terlalu terbebani.
Selain FLPP, ada juga KPR Subsidi yang bisa jadi opsi. Program ini juga ditujukan buat kamu yang penghasilannya terbatas. Cicilan per bulannya lebih terjangkau, dan syaratnya pun lebih mudah dipenuhi. Tapi, sayangnya, pilihan rumahnya juga terbatas.
Kalau kamu berani ambil risiko, KPR dengan floating rate bisa jadi pilihan. Memang sih, bunganya bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar, tapi kalau kamu pandai memanfaatkannya di saat yang tepat, kamu bisa dapet bunga yang lebih rendah dari KPR lainnya.
Kalau masalahnya adalah DP, sekarang banyak bank yang nawarin KPR dengan DP rendah. Dengan begitu, kamu nggak perlu nunggu terlalu lama buat ngumpulin DP. Pilih bank yang punya program DP rendah dengan bunga yang nggak memberatkan.
Buat kamu yang ingin pembiayaan tanpa riba, KPR syariah bisa jadi alternatif. Prinsipnya adalah jual beli, di mana bank akan membeli rumah dan menjualnya kembali ke kamu dengan margin tertentu. Cicilan tetap selama tenor, jadi kamu nggak perlu khawatir soal kenaikan bunga.
Untuk mengetahui lebih lengkap apa saja kelebihan dan kekurangan KPR Syariah, cari tahu di sini.
Jika kamu sudah mengetahui jenis KPR mana yang tepat untuk kamu, tentu kamu harus memahami detail dan perhitungannya. Akan tetapi, memahami perhitungan dan detail dari KPR kerap kali menjadi tugas yang membingungkan. Fitur kalkulator simulasi KPR dari Pinhome bisa membantu kamu untuk menyederhakan semuanya.
Fitur ini dapat menghitung estimasi cicilan bulanan, total pembayaran bunga, dan jangka waktu pinjaman hanya dengan memasukkan beberapa informasi dasar seperti jumlah pinjaman, suku bunga, dan periode kredit. Kalkulator ini memberikan gambaran jelas tentang bagaimana kondisi keuanganmu akan terpengaruh oleh pinjaman yang diambil, memungkinkanmu untuk merencanakan anggaran dengan lebih efektif dan membuat keputusan yang lebih terinformasi. Dengan bantuan kalkulator simulasi KPR, kamu bisa menghindari kejutan tak terduga dan merencanakan masa depan finansialmu dengan lebih baik.
Sebagai bagian dari generasi sandwich, memang nggak mudah buat bisa punya rumah di tengah segala tanggung jawab yang ada. Tapi dengan strategi yang tepat, mimpi untuk punya rumah bukanlah hal yang mustahil. Ingat, rumah bukan sekadar tempat tinggal, tapi juga investasi jangka panjang yang bisa jadi warisan untuk keluarga. Jadi, jangan ragu untuk mulai merencanakan dari sekarang.
Jangan lupa bagikan artikel ini ke keluarga atau teman-teman yang juga lagi berada di posisi serupa. Siapa tahu, dengan berbagi, kita bisa saling membantu dan mendukung satu sama lain!
Baca juga: Stop Anggap Anak Sebagai Investasi! Tips Keuangan Mandiri untuk Keluarga Bahagia
© www.pinhome.id