Daftar Isi
Setelah melahirkan, ibu harus tetap memperhatikan nutrisi yang akan masuk ke dalam tubuhnya dan pola makan ibu menyusui. Karena saat itu merupakan waktu bagi ibu untuk menyusui sang buah hati.
Nutrisi yang ibu makan pada masa menyusui akan sangat berpengaruh pada kualitas ASI. Sehingga ada baiknya bagi ibu untuk dapat mencukupi nutrisi bagi keduanya.
Namun ada sebagian ibu yang juga merasa takut gemuk, jika makan banyak. Hal ini dikhawatirkan dapat membuat buah hati justru kekurangan nutrisi. Maka dari itu perlunya pengaturan pola makan ibu menyusui seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Tidak perlu melakukan diet ekstrim untuk mengembalikan bentuk tubuh seperti sedia kala. Seperti sebelum mengandung dan melahirkan, kamu tidak perlu membuat perubahan besar pada apa yang kamu makan dan minum.
Kunci utama diet sehat untuk ibu menyusui adalah dengan mengonsumsi makanan yang bervariasi dan kaya akan protein. Tentunya variasi menu juga bisa dibuat dengan pola makan ibu menyusui dengan baik guna membantu si kecil supaya lebih mudah menjalani proses penyapihan.
Baca juga : Perbedaan Covid 19 Dengan Flu Biasa
Berikut beberapa pertimbangan penting yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan pola makan yang baik bagi ibu menyusui.
Bentuk tubuh setelah melahirkan terkadang menjadi hal yang dikeluhkan para ibu. Setelah melahirkan memang berat badan sering kali naik drastis. Sebenarnya hal itu tergantung bentuk tubuh, pilihan makanan, tingkat aktifitas dan metabolisme masing-masing.
Untuk bisa mendapatkan kembali berat badan yang ideal, ibu harus mencoba menurunkan berat badan secara perlahan. Jangan menurunkan berat badan sebelum dua bulan setelah melahirkan.
Hal tersebut hanya akan menyebabkan ibu kekurangan energi dan penurunan produksi ASI. Untuk dapat menurunkan berat badan ibu hanya perlu menjaga pola makan yang baik dan olahraga secara rutin.
Namun jika ingin segera melakukan diet, ada baiknya terlebih dahulu melakukan konsultasi kepada dokter.
Pada saat menyusui, ibu akan sering merasakan lapar sama seperti saat mengandung. Hal ini wajar, karena ibu harus membagi nutrisinya dengan si buah hati.
Disaat menyusui usahakan untuk makan dengan porsi kecil dan diselingi dengan camilan yang sehat. Lebih baik makan lebih sering ketimbang makan dengan porsi yang banyak. Tujuannya supaya ibu mendapatkan energi yang cukup.
Ikan menjadi lauk yang direkomendasikan karena menyehatkan bagi jantung. Khususnya untuk ibu yang menyusui, beberapa jenis ikan mengandung DHA dan EPA serta OMEGA yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan si buah hati.
Kandungan dari ikan bukan hanya baik bagi buah hati namun juga bagi si ibu. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan dari ikan dapat mengurangi risiko depresi pasca melahirkan.
Jika sang ibu tidak menyukai makanan laut, cobalah untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung omega-3 dan konsultasikan pada dokter.
Untuk menjamin ketersediaan energi dan nutrisi yang cukup. Ibu harus melengkapi kebutuhan keduanya dengan mengonsumsi makanan yang sehat.
Makan dengan gizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan lemak. Hindari makanan yang berkadar gula tinggi. Ganti konsumsi makanan manis dengan camilan sehat, seperti salad buah atau salad sayuran serta susu khusus ibu menyusui.
Baca juga : Gejala dan Penyebab Migrain (Sakit Kepala Sebelah)
Sumber lemak yang baik bisa ibu dapatkan pada alpukat, zaitun, kacang-kacangan dan biji-bijian. Ibu harus mengetahui apakah makanan tersebut mengandung lemak jenuh atau lemak trans yang baik bagi tubuh.
Sebab mengkonsumsi banyak lemak jahat akan membawa dampak buruk bagi kesehatan bayi. Lemak jahat yang kita ketahui dapat mempengaruhi kesehatan jantung, kolesterol jahat dan mengonsumsi dalam jangka panjang dapat menaikkan risiko serangan jantung.
Ibu menyusui membutuhkan kalori yang banyak. Umumnya, memerlukan 500 kkal lebih besar dari kebutuhan normal kalori lainnya yaitu 2000 kkal.
Tidak perlu menghitung kalori, hal ini bergantung pada faktor individual seperti berat badan, olahraga, metabolisme tubuh dan seberapa sering menyusui. Maka dari itu, daripada repot-repot menghitung kalori, lebih baik memperhatikan bagaimana pola makan yang sehat dan baik.
Baca juga : Narsistik atau Narsis Adalah … (dan Mitos Seputarnya)
Saat menyusui, ibu membutuhkan sedikitnya 16 gelas per hari, ibu juga dapat mengkombinasikan dengan konsumsi susu atau jus buah. Cobalah untuk mencukupi kebutuhan harian tersebut.
Minum kapanpun ibu merasa membutuhkannya. Jika warna air seni keruh, tandanya ibu kekurangan cairan tubuh sehingga perlu banyak minum air putih.
Nah, untuk ibu yang gemar minum kopi. Disarankan untuk membatasi konsumsi kafein dan minuman berkarbonasi.
Baca juga : Cara Mengatasi Hot Flashes Pada Menopause
Berikut di bawah ini beberapa ramuan tradisional yang dapat menurunkan berat badan dalam pola makan ibu menyusui yang aman dan tidak berdampak buruk bagi kesehatan ibu maupun bayi.
Lemon merupakan salah stau jenis buah yang dipercaya dapat menurunkan berat badan. perasan lemon biasa digunakan sebagai bahan infusion water yang berkhasiat meningkatkan kesehatan dan juga melancarkan pencernaan serta mengandung vitamin C yang tingi.
Lemon juga memiliki sifat diuretik yang dapat mendetoksifikasi pembakaaran lemak. Konsumsi air lemon setiap hari dan tetap memenuhi asupan kebutuhan nutrisi melalui konsumsi makanan sehat ibu menyusui.
Jamu kunyit asam berkhasiat menjaga kebugaran tubuh, membantu membakar lemak dan bermanfaat untuk masalah kecantikan. Selain itu, jamu kunyit asam mengandung minyak atsiri yang dapat membantu memperlancar ASI.
Baca juga : Cara Merawat Wajah Agar Tidak Kusam
Share juga apa yang menjadi menurut kamu di kolom komentar tentang pola makan ibu menyusui. Bagikan juga di sosial media agar lebih banyak orang yang teredukasi dan mengetahui lebih banyak tentang pola makan ibu menyusui.