Munculnya Kerajaan Kediri

Dipublikasikan oleh Eka Mandala dan Diperbarui oleh Voni Wijayanti ∙ January 25, 2023 ∙ 4 menit membaca

Munculnya Kerajaan KediriKerajaan Kediri muncul setelah adanya pembagian kekuasaan yang dilakukan oleh Raja Airlangga. Tujuannya agar Mapanji Garasakan (putra kedua Airlangga) dan Samarawijaya (putra Dharmawangsa) tidak terus-menerus berseteru.

Pembagian kekuasaan dilakukan oleh Empu Bharada. Baca kembali: Raja-raja Mataram setelah Dyah Balitung

Kerajaan Jenggala dan Panjalu

Kerajaan pun menjadi dua, yaitu Kerajaan Jenggala dan Panjalu. Kerajaan Panjalu kemudian memindahkan pusat kekuasaannya dari Daha ke Kediri. Kerajaan Panjalu kemudian lebih dikenal sebagai kerajaan Kediri.

Pada masa kekuasaan Raja Samarawijaya yang mulai memerintah sejak tahun 1041 M, Kerajaan Jenggala dan Panjalu (Kediri) tidak pernah hidup berdampingan secara damai. Perebutan kekuasaan terus berlangsung, hingga tahun 1052 M Mapanji Garasakan (Raja Jenggala) dapat mengalahkan Samarawijaya.

Namun, Mapanji Garasakan tidak lama memimpin kerajaan. Tampuk pemerintahan lalu jatuh pada Mapanji Alanjung Ahyes, kemudian kepada Samarothasa. Setelah Samarothasa berkuasa, perebutan kekuasaan di antara Jenggala dan Panjalu kembali berlangsung.

Peta wilayah Kerajaan Kediri
Kerajaan Janggala dan Panjalu (Kediri), kemudian bersatu menjadi Kerajaan Kediri

Jayabaya Menjadi Raja Kediri

Dalam peperangan ini, tidak diketahui pihak mana yang memenangkan persaingan. Selanjutnya, pada tanggal 1116 M Kerajaan Kediri dipegang oleh Bameswara. Pengganti raja Bameswara adalah Jayabaya (1135-1157 M).

Ketika Jayabaya berkuasa, pertentangan dengan Jenggala masih berlangsung. Jayabaya akhirnya dapat mengalahkan Jenggala. Sebagai penghormatan atas kemenengan tersebut Empu Kanwa dan Empu Panuluh mengubah Syair Bharatayudha.

Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Jayabaya (1135-1157 M). Ketika Jayabaya berkuasa pertentangan dengan Jenggala berakhir setelah ia dapat menguasai kerajaan tersebut.

Kediri Setelah Jayabaya Moksha

Menurut cerita sejarah, Sang Prabu Jayabaya meninggalkan dunia dengan cara moksha. Dalam agama Hindu, Moksha artinya meninggal dunia tanpa meninggalkan jasad.

Di Mamenang Kediri terdapat petilasan beliau yang telah kami kunjungi dan kami ulas dalam artikel: Wisata Sejarah Pamuksan Sri Aji Joyoboyo. Bagi anda para pecinta sejarah, bisa membuktikannya langsung ke sana.

Namun, harap diketahui, menurut masyarakat sekitar, petilasan tersebut banyak di kunjungi wisatawan Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Sepeninggal Jayabaya, kerajaan kediri berturut-turut dipimpin oleh Sarweswara, Aryeswara, Koncaryyadipa, Kameswara, dan Kertajaya. Versi lain tentang siap saja yang pernah memerintah Kediri silahkan dibaca di :

Kertajaya adalah raja terakhir Kerajaan Kediri. Pada masa pemerintahannya, terjadi pertentangan antara dirinya dengan para brahmana. Penyebab pertentangan tersebut Kertajaya dianggap telah melanggar adat dan memaksa para brahmana menyembahnya sebagai dewa.

Para Brahmana kemudian meminta perlindungan kepada Ken Arok. Pada tahun 1222 M pecahlah pertempuran antara pasukan Ken Arok dengan prajurit Kertajaya di Banter. Dalam peperangan ini, Ken Arok dapat mengalahkan Kertajaya, sehingga runtuhlah Kerajaan Kediri.

Sejak saat itu, muncul kerajaan baru, yaitu Singasari. Secara lengkap silahkan baca: Runtuhnya kerajaan Kediri

Baca juga: Sejarah Singkat Kerajaan Mataram Kuno

Kebudayaan Kerajaan Kediri

Zaman Kerajaan Kediri terkenal karena hasil seni sastranya. Suatu hal yang menarik dalam zamn ini adalah bahwa sekitar tahun1200 M unsur kebudayaan asli muncul kembali.

Sedangkan kebudayaan Hindu yang merupakan lapisan luarnya mulai luntur. Mungkin hal ini akibat berkurangnya arus pengaruh kebudayaan Hindu dari India.

Pada abad itu pula pengaruh Islam di India telah berkembang sehingga saudagar-saudagar India yang datang ke Indonesia sudah banyak yang beragama Islam. Adapun tanda-tanda munculnya unsur-unsur kebudayaan asli Kediri adalah sebagai berikut:

1. Dalam cerita wayang kulit tampil tokoh-tokoh Punakawan dan lainnya, seperti terdapat dalam cerita Gatotkaca Sraya karangan Empu Panuluh.

2. Punakawan-punakawan itu oleh para sarjana dianggap tokoh-tokoh Indonesia asli. Tubuh mereka istimewa, seperti terlihat pada bentuk tubuh Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong dalam pertunjuakan wayang kulit.

Menurut Prof. C.C. Berg, para punakawan istimewa tersebut merupakan sumber sakti bagi para raja. Maka dalam cerita wayang, jika raja telah tidak mampu menghadapi suatu masalah, akhirnya Semarlah yang dapat menyelesaikannya.

3. Pada zaman Kediri, diketahui pula bahwa nama-nama binatang mulai lazim digunakan untuk nama para ksatriya, misalnya: Lembu Tal, Menjangan, Gajah Kuning, Macan Putih, dan Tikus Putih.

Pemakaian nama-nama demikian berhubungan dengan kepercayaan totemisme, yang menganggap bahwa suatu keluarga seketurunan dengan binatang, pohon atau batu.

Hal itu terlihat pula pada nama 12 raja Mataram seperti Rakai Kayuwangi dan Rakai Watukura.

Tags :

Artikel Pilihan

Berita Pinhome
Berita Pinhome Hadir di Denpasar, Pinhome Home Service Solusi Satu Langkah Mudah Bersih-Bersih Rumah

Jakarta, 9 Juli 2021 – Layanan Pinhome Home Service (PHS), hasil kolaborasi Pinhome dengan PT. Ap

Berita Pinhome
Berita Pinhome Hadir di Bandar Lampung dan Yogyakarta, Pinhome Home Service: Solusi Satu Langkah Mudah Bersih-bersih Rumah

Jakarta – Layanan Pinhome Home Service (PHS), hasil kolaborasi Pinhome dengan PT. Aplikasi 

Berita Pinhome
Berita Pinhome Buka Booth Free Massage di Acara CoHive Pop Up Market, Layanan Pinhome Home Service Diminati Lebih dari 150 Orang

Jakarta, 14 Juli 2022 - Pinhome selaku e-commerce properti, penyedia jasa rumah tangga, dan gaya hi

Berita Pinhome
Berita Pinhome KPR Lewat Pinhome, Agen Properti Bisa Klaim Seluruh Komisi!

Jakarta, 9 Agustus 2021 – Pinhome sebagai e-commerce properti memiliki misi untuk menjadikan prop

Berita Pinhome
Berita Pinhome Mau Bangun Usaha? Berikut Tips Pengecekan Properti untuk Tempat Usaha dari Pinhome

Jakarta, 1 November 2021 – Memahami aspek hukum pada properti merupakan hal yang krusial sebelum

Artikel Terkini

Arsitektur & Desain
Arsitektur & Desain 15 Jenis Pohon di Perumahan untuk Sensasi Sejuk dan Percantik Halaman

Halaman rumah masih terasa kosong? Untuk memberikan suasan hunian yang sejuk dan fresh, kamu bisa m

Properti
Properti 7 Daftar Perumahan di Kota Baru Parahyangan

Kota Baru Parahyangan (KBP) adalah kawasan perumahan terpadu yang berlokasi di Bandung Barat, Jawa

Properti
Properti 4 List Perumahan Baru di Purwokerto

Purwokerto merupakan sebuah kota yang terletak di kaki Gunung Slamet, Jawa tengah. Kota ini tengah

Properti
Properti 14 Daftar Perumahan Baru Menarik di Kawasan BSD

Mencari hunian yang nyaman dan strategis di wilayah BSD? Tidak perlu khawatir! Kini semakin banyak

Finansial
Finansial Cara Investasi Emas yang Menguntungkan Supaya Bisa Beli Hunian Impian

Ingin beli hunian impian dengan cara investasi? Pins bisa memanfaatkan investasi emas sebagai tabun

Ikuti Media Sosial Kami

Pinhome Indonesia