BlogLifestyleEdukasiSejarah Singkat Kerajaan Mataram Kuno
0
0

Sejarah Singkat Kerajaan Mataram Kuno

Dipublikasikan oleh Voni Wijayanti dan Diperbarui oleh Voni Wijayanti

Apr 13, 2023

11 menit membaca

Copied to clipboard
kerajaan mataram kunotop-right-banner

Kerajaan Mataram kuno terletak di daerah Yogyakarta dan di kelilingi oleh pegunungan. Pegunungan yang mengelilingi wilayah kerajaan Mataram kuno antara lain adalah gunung Tangkuban Perahu, Gunung Sindoro, gunung Sumbing, Gunung Merapi-Merbabu, pegunungan Sewu dan yang terakhir adalah Pegunungan Sewu. Karena di kelilingi oleh banyak pegunungan, kerjaan Mataram kuno pun menjadi sangat terkenal akan kesuburan tanahnya.

Selain itu di daerah kerajaan Mataram juga terdapat sungai banyak sungai yang tidak pernah kering seperti Seperti sungai Bogowonto, sungai Progo, sungai Elo dan sungai Bengawan Solo, hal inilah yang menyebabkan kerajaan Mataram juga tidak pernah mengalami krisis air. Karena dekat dengan pegunungan aktif menyebabkan Mataram Kuno menjadi sempat berpindah-pindah tempat karena adanya bencana alam yang melanda.

Akan tetapi, banyak orang awan yang berpendapat bahwa Mataram Kuno sering rancu atau tercampur aduk dengan dengan sejarah kerajaan Mataram Islam. Padahal jarak dari kedua kerajaan tersebut terpaut hingga ratusan tahun. Pada awalnya kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan yang disebut sebagai kerajaan Medang yang memiliki pusat pemerintahan di daerah Jawa Tengah dan pada suatu hari berpindah ke Jawa Timur. Kerajaan tersebut awalan memeluk agama Hindu Syiwa dan kemudian berganti menganut agama Budha Mahayana.

Baca juga:

Awal Berdirinya Kerjaan Mataram Kuno

Source : VOI

Nama Rajya Medang I Bhumi Mataram merupakan salah satu bukti bahwa pada dahulu kala terdapat kerajaan di bumi Mataram. Dipercaya oleh kerajaan Medang sebagi pusat dari kerajaannya. Hal itulah yang membuat nama kerajaan Medang lebih terkenal atau populer dengan nama kerajaan Mataram atau kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan Mataram kuna sendiri berdiri di atas prasasti yang diberi nama dengan prasasti mantyasih .di atas prasasti tersebut terdapat tulisan angka 907.

Di dalam prasasti tersebut juga memberikan informasi tentang nama raja pertama kerjaan Medang atau Mataram Kuno tersebut adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Meskipun terdapat nama ratu di dalamnya namun bukan berarti penguasa tersebut adalah seorang perempuan. Nama seperti Ratu, Rakai, dan juga Bhre adalah istilah yang diberikan untuk menyebut seorang penguasa. Terlebih lagi pada jaman itu belum terdapat perbedaan makna dari penggunaan kata ratu dan raja, itulah mengapa nama Rakai Mataram Sang Ratu Senjaya menggunakan gelar ratu.

Rakai Mataram Sang Ratu Senjaya memiliki ibu yang bernama Sannaha dan memiliki saudara yang bernama Anna. Ibu dan udara Ratu Sanjaya juga memiliki sebuah kerajaan tanpa nama, akan tetapi kerajaan tersebut gagal karena kerajaan tersebut memiliki pemerintahan yang kacau. Hingga pada akhirnya sang Ratu Sanjaya membantu ibu dan saudaranya itu untuk membereskan kekacauan yang ada di kerajaannya.

Hingga pada tahun 732 Masehi, Sang Ratu Sanjaya membuat sebuah prasasti di mana ia mengumumkan bahwa Sang Ratu Sanjaya telah resmi menjabat sebagai seorang raja. Diketahui bahwa Anna memiliki beberapa nama lain di antaranya adalah Senna dan Bratasenawa. Setelah mengabdi di kerajaan Galuh sejak 706-716 Masehi Senna akhirnya turun dari tahtanya karena terjadinya sebuah pemberontakan yang sudah tidak dapat diredam. Tujuan dari pemberontakan tersebut adalah untuk melakukan kudeta terhadap raja Senna yang di dalangi oleh Purbasotra yang merupakan paman dari Sanjaya.

Setelah terpaksa turun dari tahtanya, raja Senna masih merasa bahwa ia masih memiliki hak di untuk menduduki kembali tahtanya itu. Oleh karena itu ia pergi untuk menemui sahabatnya yang merupakan seorang raja Sunda yang bernama Tarusbawa. Kerjaan Galuh dan Kerajaan Sunda memang memiliki ikatan yang erat bahkan lebih erat dari sebuah persahabatan, karena kedua kerajaan tersebut adalah bagian dari serah Kerajaan Tarumanegara yang sudah terpecah dan menjadi 2 kerajaan.

Setelah meminta bantuan ke sahabatnya yaitu raja Tarusbawa , Senna menjadi sangat simpatik terhadap raja Tarusbawa. Pasalnya kerajaan Galuh sangat memperhatikan keluarganya dengan sangat baik, terlebih lagi setiap langkah yang diambil oleh keluarga Senna juga sangat diperhatikan oleh raja Tarusbawa. Oleh karena itu akhirnya Senna memutuskan untuk menikahkan putrinya dengan Sanjaya yang merupakan anak dari Sannaha yang merupakan adik kandung dari Senna.

Setelah menikah dengan putri dari Senna, Sanjaya secara otomatis mendapatkan hak yang lebih besar, sehingga ia bisa dengan leluasa bermain politik di dalam kerajaan. Karena ia memiliki maksud untuk melakukan balas dendam dengan keluarga Purbasora atas apa yang telah dilakukannya. Setelah itu Sanjaya pun menyampaikan maksud dan tujuannya kepada mertuanya itu bahwa ia akan melakukan rencana perang untuk balas dendam dan merebut kembali haknya itu. Selain memberitahukan rencananya terhadap mertuanya, ia juga meminta doa restu dan juga bantuan kepada mertuanya.

Setelah di ijinkan, strategi pembalasanpun dimulai, pertama-tama Sanjaya diangkat menjadi raja di kerajaan Sunda. Akan tetapi Sanjaya tidak menggunakan nama besarnya untuk memerintah melainkan menjalankan perintah kerajaan untuk menggantikan raja yang terdahulu yaitu mertuanya yang sudah mulai tua. Tahta tersebut harusnya diberikan kepada istri Sanjaya yang merupakan anak kandung sang raja terdahulu, akan tetapi karena istrinya itu kurang cakap dalam menjalankan perintah kerajaan akhirnya Sanjaya lah yang dipercaya untuk mengisi tahta tersebut dan menjalankan perintah kerjaan.

Pada akhirnya Sanjaya menjadi penguasa di tiga kerajaan sekaligus. Kerena kecakapan yang dimiliki Sanjaya dalam memerintah kerajaan Sunda yang termasuk ke dalam wilayah Jawa Timur. Sanjaya juga ikut terlibat dalam mengukir sejarah kerajaan Kalingga. Karena ia menggantikan sang ratu Sia yang sangat terkenal dengan keadilannya pada saat masih memimpin dan pemerintah kerajaan Kalingga. Lalu pada abad ke 7, Sanjaya membagi kerajaannya tersebut menjadi dua bagian dan kemudian membagikannya kepada putranya.

Setelah memberikan kerajaannya kepada sang putra, ia pun pergi menuju Mataram untuk mewujudkan maksudnya untuk mengambil alih kekuasaan Mataram dan kemudian mengambil alih tahta kerajaan Mataram. Setelah ia berhasil merebut kerajaan Mataram, ia pun memulainya kembali dari awal sehingga Sanjaya dikenal sebagi pendiri Wangsa Sanjaya yang berhasil menguasai kerajaan Mataram Kuno.

Baca juga: Prasasti Mataram Hindu

Masa Kejayaan Mataram Kuno

Source : Selasar

Kerajaan Mataram Kuno memiliki masa kejayaannya beberapa kali. Berikut ini kami akan membahas masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno:

Wangsa Sanjaya

Jiwa kepemimpinan Sanjaya sangatlah hebat sehingga ia memang layang dijadikan sebagai raja. Selain itu Sanjaya juga sangat memahami kitab suci yang dianutnya karena Sanjaya merupakan pengikut Hindu Syiwa yang sangat taat. Pada saat ia menjabat sebagai raja kerajaan Mataram kuno, ia menjadikan pertanian berupa olahan padi sebagai pemenuh kebutuhan hidup masyarakat baik di dalam atau di luar kerajaan. Ia juga membangun pura yang digunakan untuk beribadah agama hindu tanpa menunggu perintah dari para brahmana.

Meskipun Sanjaya seorang pengikut hindu yang taat dan sangat mendukung adanya perkembangan agama hindu, namun ia tetap menjadi raja yang sangat bijak. Hal tersebut bisa dilihat dari sejarah kerajaan Majapahit yang berhasil menggunakan semboyan bineka tunggal ika sesuai dengan kitab negarakertagama. Ia juga ikut andil dalam menjembatani penduduk yang memiliki agama lain yang berbeda dengannya. Dan pada saat itu hanya terdapat dua agama saja di daerah tersebut yaitu agama hindu dan Budha.

Rakai Panangkaran

Raka Panangkaran merupakan orang yang menggantikan tahta Sanjaya dalam menjalankan kerajaan Mataram Kuno, ia dikenal sebagai orang yang sangat pemberani dan juga mencolok. Di masa pemerintahannya ia berhasil menguasai kerajaan-kerajaan kecil. Raka Panangkaran merupakan seseorang yang sangat percaya bahwa iman akan menjadi semakin kuat jika kita sering bergaul dengan orang yang memiliki Agam a yang sama,

Sehingga ia mengelompokkan tempat masyarakat berdasarkan agama. Terlepas dengan urusan agama, penduduk Mataram kuno tetap saling menjalin hubungan satu sama lain dengan baik. Setelah itu Rakai Panangkaran merubah agamanya yang tadinya hindu menjadi Budha. Setelah saat ayu ia juga mendirikan sebuah wangsa atau dinasti dengan nama Syailendra dan secara otomatis wangsa tersebut merupakan wangsa kedua yang menguasai Mataram Kuno.

Pada jaman kekuasaannya kedua agama yang ada yaitu hindu dan Budha hidup rukun dan berdampingan, selain itu mereka juga hidup dengan aman dan juga nama. Hingga sampai sampai mereka juga membuat candi seperti Dieng dan Godong Songo yang merupakan candi peninggalan hidu sedangkan cantik Prambanan dan Borobudur adalah candi peninggalan Budha.

Karena terdapat dua Wangsa dalam kerjaan Mataram kuno, sehingga sempat terjadi pertikaian di mana permasalahan yang ributkan tak jauh dari urusan kekuasaan. Namun dengan keberanian Rakai Panangkaran yang merupakan seorang hindu dengan menikahi Pramodhawardhani yang merupakan putri dari Samarattungga yang beragama Budha. Dan dari sinilah kedua wangsa tersebut dapat hidup berdampingan kembali. Kekuasaan kerajaan Mataram kuno terus berkembang hingga kerajaan tersebut jatuh di taman Dyah Balitung. Dialah raja yang mampu mempersatukan pulau Jawa dalam satu naungan kerajaan, dan bahkan yang dimilikinya mampu hingga sampai ke pulau bali.

Letak Kerajaan Kota Mataram

letak kerajaan mataram kuno
Source : Valdosta.edu

Kerajaan Mataram kuno terletak di Jawa Tengah dengan pusatnya disebut dengan bumi Mataram. Daerah ini sangatlah subur karena di kelilingi oleh banyak pegunungan dan juga banyak sungai seperti yang sudah di jelaskan di atas. Akan tetapi kerajaan Mataram kuno juga rawan teken erupsi gunung berapi dan juga gempa karena letaknya yang dikelilingi oleh pegunungan.

Raja-Raja Kerajaan Mataram Kuno

Source : iNEWS

Ada salah satu teori yang mengemukakan tentang raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan Mataram kuno, teori tersebut berasal dari Slamet Muljana. Berikut ini adalah raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan Mataram kuno:

  • Sanjaya, (seseorang yang mendirikan kerajaan Medang)
  • Rakai Panangkaran, (pemimpin awal Wangsa Syailendra)
  • Rakai Panunggalan atau Dharanindra
  • Rakai Warak atau Samaragrawira
  • Rakai Garung atau Samaratungga
  • Rakai Pikatan, (suami Pramodawardhani dan juga awal kebangkitan Wangsa Sanjaya)
  • Rakai Kayuwangi atau Dyah Lokapala
  • Rakai Watuhumalang
  • Rakai Watukura Dyah Balitung
  • Mpu Daksa
  • Rakai Layang Dyah Tulodong
  • Rakai Sumba Dyah Wawa
  • Mpu Sindok, (pendiri Wangsa Isna)
  • Sri Lokapala (suami dari Sri Isanatunggawijaya)
  • Makuthawangsawardhana
  • Dharmawangsa Teguh, (pemimpin terakhir Kerajaan Medang)

Dari daftar nama-nama raja yang pernah berkuasa di kerajaan Mataram yang menggunakan gelar ratu adalah Sanjaya saja sedangkan raja-raja berikutnya sudah menggunakan gelas Sri Maharaja.

Masa Runtuhnya Kerajaan Mataram

Source : Okezone

Ada beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Mataram seperti berikut ini:

  • Pada saat gunung Merapi meletus, gunung tersebut menyemburkan lahar dan yang pastinya menimbun candi-candi yang dimiliki oleh kerajaan Mataram sehingga menjadi rusak.
  • Terjadinya krisis politik pada tahun 972-929 masehi.
  • Perpindahan lokasi akibat tanah di daerah Jawa tengah kurang subur.

Baca juga: Prasasti Peninggalan Sejarah di Indonesia

Sumber Sejarah Kerajaan Mataram

Source : Kompas.com

Sumber sejarah yang didapatkan untuk mengetahui sejarah kerajaan Mataram kuno ada 2 yang masih bisa kita jumpai hingga saat ini yaitu candi di daerah jawa dan prasasti. Berikut ini adalah beberapa prasasti peninggalan kerajaan Mataram kuno:

Prasasti Canggal

Prasasti ini ditemukan di halaman Candi Guning Wukir yang terletak di desa janggal dan di atas prasasti tersebut juga terdapat tulisan tahun 732 masehi, yang bererti pembuatan prasasti tersebut pada tahun 732 masehi. Prasasti ini menggunakan bahasa Sanskerta dan menggunakan huruf pallawa. Dalam prasasti ini bercerita tentang berdirinya kerajaan Lingga dengan menggunakan lambang Syiwa di desa Kunjarakunja yang didirikan oleh raja Sanjaya. Menceritakan juga bahwa raja yang sebelumnya adalah Anna yang kemudian digantikan oleh Sanjaya.

Prasasti Kalasan

Prasasti Kalasan di temukan di desa alasan Yogyakarta dengan tulisan angka tahun 778 masehi. Dalam penulisannya prasasti yang satu ini menggunakan bahasa pranagari(India Utara)dan juga bahasa Sanskerta. Dalam prasasti ini menceritakan tentang pembangunan suci untuk dewi Tara dan juga pembangunan biara untuk para pendeta oleh raja Pangkaran atas permintaan dari keluarga Syaelendra. Panangkarang yang memeberikan sebuah hadiah berupa desa untuk tempat tinggal para sangga atau umat Budha.

Prasasti Matyasih

Prasasti ini ditemukan di Matyasih Kedu, Jawa Tengah, terdapat angka tahun 907 masehi. Dalam penulisan prasasti ini menggunakan bahasa Jawa kuno. Isi dalam prasasti ini adalah silsilah para raja yang pernah berkuasa.

Prasasti Klurak

Pertama kali ditemukan di desa Prambanan dengan angka tahun 782 masehi. Penulisan prasasti ini menggunakan huruf panagari dan bahasa yang digunakan adalah Sanskerta. Isi dalam prasasti ini adalah proses pembuatan Acra Manjusri yang dibuat oleh raja Indra yang memiliki gelar Sri Sanggramadananjaya.

Prasasti Sojomerto

Prasasti ini ditemukan di desa Sojomerto, Kecamatan Reban, kabupaten batang, Jawa Tengah. Prasasti ini merupakan peninggalan Wangsa Syeilendra, dalam penulisan prasasti ini menggunakan bahasa Melayu kuno dan beraksara jawi. Dalam prasasti ini tidak dicantumkan tahun pembuatan namun diperkirakan dibuat pada abad ke-7 sampai ke-8 masehi. Isi dari prasasti ini adalah menceritakan tentang keluarga Dapunta Salendra yang merupakan cikal bakal kerajaan Mataram Kuno.

Prasasti Tri Tepusan

Prasasti Tri Tepusan mengatakan bahwa pada tahun 842 masehi Sri Kahulunnan telah memberikan tanah yang dimilikinya yang berada di desa Tri Tepusan untuk tempat pembuatan dan juga pemeliharaan tempat suci Kamulan I Bhumisambhara. Berkemungkinan besar itu adalah nama dari candi Borobudur di jaman dahulu. Sekarang duplikat dari prasasti ini disimpan di dalam museum candi Borobudur.

Prasasti Ngadoman

Prasasti ini ditemukan di daerah Salatiga tepatnya di desa Ngadoman, deaah Salatiga, Jawa Tengah. Prasasti ini di anggap sangat penting karena prasasti ini merupakan peralihan dari aksara kawi menuju aksara Budha. Selain beberapa prasasti yang telah disebutkan di atas, Mataram kuno juga memiliki peninggalan berupa candi.

Candi yang merupakan peninggalan dari kerajaan Mataram antara lain adalah Candi Kalasan, Candi Prambanan, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Sewu, Candi Pawon, Candi Sambisari, Candi Kedulan, candi Sari, Candi Morangan, candi Ijo, Candi Sojiwan, Candi Barong, dan terakhir adalah canting yang paling banyak di ketahui orang yaitu Candi Borobudur.

Nah itulah ulasan singkat tentang kerajaan Mataram Kuno, semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan kamu dan semoga kamu juga bisa ikut menjaga dan melestarikan peninggalan-peninggalan dari kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia agar anak dan cucu kita nanti juga bisa melihatnya.

Baca juga: Sejarah Kerajaan Dari Tahun 400 sampai 700 Indonesia

Featured image source: Detik Travel


Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Perumahan Eastwell Avenue Jakarta Timur dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.   

Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Copied to clipboard
bottom-sidebar-banner
left footer bannerright footer banner
left footer bannerright footer banner

Properti Rekomendasi

    Rp 550,8 Juta - Rp 1,5 Miliar
    Angsuran mulai dari Rp3,8 Juta/bln
      Rp 181 Juta
      Angsuran mulai dari Rp1,2 Juta/bln
        Rp 357,1 Juta - Rp 780 Juta
        Angsuran mulai dari Rp2,5 Juta/bln

        Properti Eksklusif: Green Paradise City

        Parung Panjang, Kab. Bogor
          Rp 1 Miliar - Rp 1,1 Miliar
          Angsuran mulai dari Rp7,2 Juta/bln

          Properti Eksklusif: The Agathis

          Pancoran Mas, Kota Depok
          sticky banner
          sticky banner

          © lifestyle.pinhome.id

          Pinhome App

          Coba Aplikasi Pinhome

          Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
          Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

          iOS PCA DownloadAndroid PCA Download