Kerajinan dari Ulat Sutra

Kerajinan dari ulat sutra? Mana bisa seekor hewan dijadikan kerajinan tangan? Bisa dong. Tapi, nggak sembarang orang bisa membuatnya.

Karena karya seni yang satu ini membutuhkan keterampilan dan pengalaman. Tapi buat kamu yang tertarik untuk belajar juga boleh kok. Baca artikel ini sampai habis ya.

Apa Itu Ulat Sutra?

Ulat Sutra merupakan sejenis hewan serangga, namun jenis serangga ini memiliki banyak manfaat salah satunya yakni sebagai bahan untuk membuat kerajinan.

Contoh seperti kerajinan tekstil atau sejenis pakaian dan masih banyak lag, selain itu juga ulat sutera dapat dijadiakan sebagai obat alami

Yang mampu mengobati berbagai penyakit, namun di indonesia sendiri ulat sutra lebih dimanfaatkan untuk diambil benangnya, karena dari benang tersebut dapat disulap menjadi berbagai kerajinan yang unik.

Lantas apa saja yang di dapat dari ulat sutra? Berikut penjelasanya.

Manfaat Ulat Sutra

Mungkin sebagaian dari kita sudah mengetahui apa saja yang dapat di manfaatkan dari ulat sutera. Adapun manfaat-manfaat dari ulat sutera adalah sebagai berikut ini.

1. Menghasilkan Sutra

Alasan paling umum dari budidaya ulat sutera adalah untuk mengekstraksi sutranya. Itulah kenapa ulat sutra disebut sebagai serangga yang sangat penting secara ekonomi.

Karena mereka berperan besar dalam menghasilkan sutra alami.

Kepompong ulat sutera terdiri dari seutas benang sutra yang membentang sepanjang 1.000-3.000 kaki saat terurai.

Satu pon sutra mentah membutuhkan 2.000-3.000 kokon dan produsen sutra dunia memproduksi sekitar 70 juta pon sutra mentah setiap tahun.

2. Studi Ilmiah

Tujuan dari studi ilmiah ulat sutra cukup beragam, beberapa contohnya adalah sebagai berikut:

• Ilmuwan menggunakan ulat sutera untuk mempelajari feromon, hormon, struktur otak dan fisiologi
• Ada juga yang menggunakannya dalam studi tentang genetika dan rekayasa genetika. Beberapa dari penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan ulat sutera yang dapat memakan zat lain selain daun Mulberry.
• Penelitian lain berusaha merekayasa ulat sutera yang menghasilkan protein selain yang ditemukan pada sutra. Protein ini akan digunakan untuk berbagai pengobatan manusia.
• Jenis penelitian lain bertujuan untuk mengetahui bagaimana ulat sutra bisa dijinakkan dan untuk mengurutkan genom cacing.
• Tujuan lainnya adalah agar para ilmuwan bisa mengetahui berapa banyak variasi ulat sutera yang ada saat ini dan agar mereka bisa lebih memahami gen yang menciptakan sifat-sifat tertentu pada ulat sutra. Hal ini bisa membantu ilmuwan untuk mendeteksi mutasi dan membuat ulat sutera lebih bernilai ekonomis.

3. Makanan dan Obat-obatan

Orang Korea membuat makanan ringan dari kepompong dengan merebusnya dalam air lalu diberi bumbu khas Korea.

Camilan ini disebut “Beondegi”. Sedangkan pedagang kaki lima di China suka memanggang kepompong untuk dijadikan obat demam.

Ada juga orang China yang mengeringkan tubuh ulat sutera untuk membuat obat yang bisa meredakan perut kembung, kejang tubuh, dan melarutkan dahak serta meredakan gejala flu.

Baca Juga: Kerajinan Unik dari Serat Kelapa

Contoh dan Teknik Kerajinan Ulat Sutra

Limbah kepompong ulat sutra yang sudah nggak bisa lagi dipintal menjadi benang bisa dijadikan aneka kerajinan tangan seperti:

1. Kerajinan dari Serat Ulat Sutra Bentuk Bunga Mawar

Salah satu produsen yang membuat kerajinan bunga mawar dari ulat sutra mengatakan bahwa, kepompong yang berwarna hitam atau kotor biasanya karena sudah jamuran atau ulat sutera di dalamnya sudah mati dalam waktu yang agak lama, dan teknik terbaik untuk mengolahnya adalah:

• Rendam kepompong di dalam air bersih selama 1 malam agar warnanya kembali putih.
• Keringkan kepompong di bawah panas matahari selama 1 hari.
• Bersihkan bagian dalam kepompong.
• Jika sudah, kamu bisa mulai membentuk kepompong sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
• Sementara untuk menghasilkan warna merah pada bunga mawar, kamu bisa menggunakan pewarna makanan atau jenis lainnya.

2. Hasil Kerajinan dari Ulat Sutra Lainnya

• Vas bunga
• Korsase
• Hiasan tempat pensil
• Aneka hiasan dinding
• Jepit rambut
• kalung dan gelang
• Kap lampu
• Tempat tisu

Menurut sejumlah informasi dari para produsen, mengolah limbah kepompong sebenarnya nggak sulit kok. Kamu hanya perlu mengetahui teknik yang tepat seperti berikut ini:

• Bunuh ulat di dalam kepompong dengan merendamnya di dalam air mendidih sambil terus diaduk.
• Agar kepompong lebih lunak dan mudah dipisahkan dari benang, tambahkan beberapa sendok soda ke dalam air rebusan.
• Setelah kepompong lunak dan kenyal, angkat kepompong dari air dan tiriskan dengan cara menyebar kepompong di atas lantai atau permukaan lain yang luas.
• Jemur kepompong sampai benar-benar kering (karena produk akan mudah rusak kalau pengeringan nggak 100% sempurna).
• Terakhir, hindari menggunakan zat pengawet apapun.

Baca Juga: Ide Kreatif Kerajinan dari Uang Koin

Tips Memilih Kepompong Sutra

Inilah tiga tips sederhana untuk membantu kamu memeriksa apakah limbah kepompong yang kamu beli asli atau palsu:

1. Gosok

Cobalah untuk menggosok limbah kepompong agak lama, dan rasakan apakah panas atau biasa saja.

Kalau kamu merasakan panas, maka kepompong tersebut asli. Kalau rasanya tetap dingin, bisa dipastikan kalau sutra tersebut sintetis.

2. Bakar

Sutra asli akan cepat terbakar, membentuk butiran-butiran kecil, berbau seperti rambut gosong, dan meninggalkan abu hitam berpasir.

Kalau sutra yang kamu bakar palsu, maka baunya seperti kertas terbakar dan abunya akan menjadi bubuk serta berkapur.

3. Larutkan

Tes ini membutuhkan sedikit persiapan dan ketelitian ilmiah, tapi kamu tetap bisa mencobanya kok, dengan cara:

• Siapkan 16g larutan tembaga sulfat (CuSO4) dan air sebanyak 150 cc.
• Campur keduanya dan tambahkan 10g gliserin.
• Lalu masukkan soda api (NaOH), aduk, dan tunggu sampai larutan menjadi jernih.
• Selanjutnya, masukkan sedikit sampel sutra ke dalam larutan dan lihat hasilnya. Sutra yang asli akan melayang di air, sedangkan yang palsu akan tenggelam.

Meski terlihat sederhana atau mungkin aneh untuk sebagian orang, ternyata ulat sutra ada banyak manfaatnya ya.

Tak hanya sebagai obat atau dijadikan objek penelitian dan benang sutra, tapi juga bisa dijadikan beraneka macam kerajinan tangan.

Baca Juga: Cara Update Driver Laptop

Ukuran dan Deskripsi Ulat Sutra

Jenis ulat sutera yang paling umum adalah Bombyx Mori, yang telah dibudidayakan secara besar-besaran selama 2.500 tahun terakhir di seluruh dunia sampai-sampai nggak bisa lagi ditemukan di alam liar.

Bombyx mori disebut juga dengan ngengat sutra domestik atau ulat sutra China, yang merupakan keluarga ngengat Bombycidae dan termasuk kerabat terdekat Bombyx mandarina (ngengat sutra liar).

Saat menetas, hewan kecil berbulu kasar ini memiliki panjang 2-3 mm, dan setelah agak dewasa panjang maksimumnya 75 mm atau sekitar 3 inch.

Ulat istimewa ini hanya mau makan daun segar dari pohon Mulberry atau makanan ulat sutra buatan bernama Silkworm Chow, yang diekstrak dari daun Mulberry.

Saat fase pupa, produsen akan membunuh ulat untuk mengawetkan benang sutera yang telah dihasilkannya.

Karena jika ulat sampai keluar dari kepompong dengan sendirinya, benang akan putus dan sutera nggak bisa dipakai untuk membuat kain.

Biasanya, ulat dibunuh dengan cara merebus kepompong. Cara ini juga akan membuat kepompong lebih mudah terurai.

Ulat sutra yang genomnya telah dimodifikasi secara genetik bisa menghasilkan sutra yang lebih kuat, keras, dan lebih elastis daripada yang dihasilkan oleh ulat sutra di alam liar.

Baca Juga: Kerajinan Tangan dari Kulit Jagung

Tempat Budidaya

Adapun kondisi yang diperlukan untuk memelihara ulat sutera adalah sebagai berikut:

• Banyak pohon Mulberry di sekitar tempat budidaya.
• Suhu yang dibutuhkan sekitar 25 – 28°C.
• Harus punya stok antibiotik, karena hewan yang satu ini mudah banget sakit.
• Ulat harus diberi makan daun Mulberry setiap empat atau lima jam sekali selama sekitar 35 hari.

Baca Juga: Ide Kreatif Kerajinan dari Uang Kertas

Pengertian Kerajinan Tangan Ulat Sutra

Kerajinan dari ulat sutra adalah karya seni yang dibuat dari limbah kepompong ulat sutra, jadi bukan dari sutra bagus yang biasa dijadikan benang dan diolah menjadi kain.

Disebut limbah kepompong karena kepompong-kepompong ini biasanya nggak lolos quality control.

Alasannya sendiri bermacam-macam, bisa karena rusak, nggak sesuai standar, seratnya putus-putus, sudah membusuk, atau karena hal lainnya.

Nah, demikianlah pembahasan kali ini mengenai berbagai hal dari ulat sutra semoga ulasan di atas dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Baca Juga: Unsur Tabel Periodik Kimia

 ————————————— 

Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.