Daftar Isi
Dalam kehidupan sehari-hari, pasti kamu sudah tidak asing dengan apa yang dimaksud dengan harga. Harga merupakan sejumlah uang atau alat tukar lain yang harus kamu bayarkan untuk mendapatkan suatu barang ataupun jasa.
Harga juga biasanya tidak selalu stabil, kadang harga dari suatu barang atau jasa bisa naik ataupun turun. Nah, jika setiap perubahan harga dari suatu barang di catat kemudian dan kemudian dicarikan rata-ratanya maka hal tersebut dinamakan dengan indeks harga.
Tapi kamu tahu tidak sih apa tujuan dari penggunaan indeks harga? lalu apakah kamu tahu metode apa yang digunakan untuk menghitung indeks harga? maka dari itu bagi kamu yang belum tahu dan ingin tahu lebih dalam tentang indeks harga, kamu bisa membaca ulasan di bawah ini tentang, Indeks Harga: Pengertian, Tujuan, Ciri, Macam, Penyusunan, dan Metode yang digunakan.
Seperti yang sudah di jelaskan di atas tadi, indeks harga merupakan sebuah statistik yang berasal dari hasil pencatatan perubahan harga dari suatu barang untuk mengetahui perubahan harga yang akan terjadi lagi dari waktu ke waktu.
Tujuan dari dilakukannya perhitungan indeks harga adalah sebagai berikut :
Baca Juga : Pengertian Industri
Indeks harga juga memiliki beberapa macam di antaranya adalah :
Indeks Harga Konsumen atau IHK merupakan sebuah indeks harga yang diambil pada saat terjadi perubahan harga yang berhubungan dengan suatu barang atau jasa dari masa ke masa. Pada jenis Indeks harga yang satu ini data yang diambil berasal dari harga makanan, harga perumahan, harga suatu barang, dan juga harga jasa.
Indeks inilah yang digunakan oleh Badan Pusat Statistika dari setiap daerah sebagai sebuah indikator inflasi yang terdapat di Indonesia.
Indeks harga produsen adalah satu indeks yang menggambarkan perubahan yang terjadi dalam harga dari pembelian suatu barang oleh para produsen atau pedagang besar. Pada indeks yang satu ini, indeks harga yang digunakan oleh para produsen adalah berdasarkan kuantitas atau borongan yang telah ditetapkan, seperti : hasil dari pertambangan, pertanian, industri, dan juga ekspor impor.
Indeks harga yang satu merupakan sebuah indeks harga yang harus dibayarkan oleh para petani untuk kebutuhan biaya hidup dan juga biaya dalam melakukan produksi yang meliputi biaya hipotek, pajak, dan juga upah. Dalam melakukan indeks harga ini haruslah terdapat rasio antara harga yang harus dibayarkan dan juga harga yang diterima dalam periode tertentu.
Indeks harga implisit adalah suatu cara yang digunakan uruk membandingkan pertumbuhan ekonomi yang riil dengan pertumbuhan ekonomi nominal. Dalam metode ini harus melibatkan seluruh barang yang telah di produksi. Indeks harga implisit telah digunakan untuk dijadikan sebuah ukuran inflasi yang terjadi pada suatu masa di mana harga dasar untuk perhitungan GNP riil masih dipakai hingga GNP yang sekarang.
Ada beberapa ciri-ciri yang terdapat di dalam indeks harga, antara lain :
Dalam menyusun angka dari suatu indeks, maka kamu harus memperhatikan beberapa hal yaitu harus menggunakan data yang benar dan juga harus dapat dipertanggung jawabkan. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan indeks harga :
Perumusan tujuan ini sangat berguna untuk menghitung segala perubahan yang terjadi dan juga dapat digunakan uruk membandingkan perubahan yang terjadi antara variabel sosial dan variabel ekonomi. Dan perumusan tujuan yang digunakan untuk menyusun angka indeks adalah :
Pada saat menyusun suatu indeks harga maka kita juga membutuhkan suatu data dalam kurun waktu tertentu. Data yang digunakan dapat berupa jumlah produksi atau harga dari suatu barang yang berhubungan dari masa ke masa. Pada saat menghitung angka indeks kamu juga harus dapat menentukan jenis barang yang nantinya akan kamu hitung.
Pada umumnya terdapat sebuah kesulitan pada saat menghitung indeks harga. yaitu pada saat memilih komponen yang merupakan kumpulan variabel yang nantinya harus kamu perhitungkan nantinya.
Contohnya :
Pada indeks bahan makanan maka kamu harus dapat memilih jenis makanan yang paling sering dikonsumsi oleh para masyarakat, akan tetapi jenis barang atau makanan yang dipilih haruslah representatif atau dapat mewakili. Hal tersebutlah yang dimaksud dengan Judgment Sampling.
Tahun dasar atau periode dasar (base year) merupakan periode di mana pada tahun tersebut memiliki anda indeks 100 dan pada tahun selanjutnya merupakan tahun tertentu (given uar).
Contohnya :
Diketahui bahwa pada tahun 2000 hingga tahun 2003 terdapat angka indeks sebagai berikut :
Berdasarkan indeks harga yang terdapat di atas, tahun dasarnya terdapat di tahun 2000 karena pada tahun tersebut menunjukkan angka indeks sebesar 100%. Selain itu terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan pada saat memilih tahun dasar, antara lain :
Selain memperhatikan faktor harga pada saat membandingkan barang, tetapi kamu juga harus memperhatikan kuantitasnya juga. Faktor kuantitas dapat dipakai sebagai sebuah timbangan yang dapat digunakan sebagai kualitas suatu barang. Jika barang yang timbang penting maka faktor yang digunakan saat penimbangannya juga lebih penting dan berbanding terbalik dengan barang yang kurang penting.
Baca Juga : Biaya Produksi
Ada beberapa cara atau metode yang dapat kamu gunakan pada saat menghitung indeks harga. maka dari itu kamu harus dapat menghitung menggunakan cara atau metode yang tepat agar mendapatkan hasil yang akurat. Secara umum, terdapat 2 metode yang dapat digunakan pada saat menghitung angka indeks, antara lain.
Angka indeks yang meliputi indeks harga antara lain,
Keterangan :
– IA = Indeks Kuantitas jika ditimbang
– Qn =Kuantitas yang akan dihitung oleh angka indeks
– Qo = Kuantitas yang terdapat pada tahun dasar
Keunggulan yang bisa didapatkan pada saat menggunakan cara ini adalah sangat sederhana, sehingga dapat memudahkan kamu pada saat menghitungnya.
Sedangkan kelemahannya adalah jika kamu menggunakan cara atau metode ini jika terjadi perubahan angka pada suatu kuantitas satuan barang, maka angka dari indeksnya pun juga akan ikut berubah.
Pada saat menggunakan indeks yang satu ini maka kamu dapat menggunakan beberapa metode dalam menghitungnya, antara lain.
Keterangan :
IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angkanya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang.
Contoh soal :
Pada saat menggunakan metode perhitungan ini maka kamu harus memperhatikan berbagai faktor penimbang dan juga kualitas tahun dasar (Qo).
Contohnya adalah :
Kelemahan jika menggunakan cara ini adalah :
Dalam menggunakan metode perhitungan ini maka indeks yang dihitungkan harus memperhatikan beberapa faktor penimbang kuantitas tahun yang dapat dihitung dengan menggunakan angka indeks (Qn).
Contohnya adalah :
Kelemahan menggunakan metode paasche adalah :
Baca Juga : Cara Menentukan Harga Jual Produk
Berikut ini adalah gambar dari perumusan menggunakan metode Drobisch dan Bowley.
Metode ini bisa dibilang sebagai metode yang paling ideal dalam menghitung angka indeks. Karena metode yang satu ini menghitung indeks angka dengan cara mencari rata-rata ukur yang diperoleh dari indeks laspeyres dan indeks paasche. Berikut ini adalah rumusnya :
Cara yang digunakan jika menggunakan metode ini adalah dengan cara menghitung angka indeks dengan ditimbang dan dihitung, lalu digabungkan dengan kuantitas tahun dasar dan juga kuantitas dari tahun n. Dan yang terakhir adalah dikalikan dengan harga di tahun dasar atau di tahun n.
Contohnya adalah:
Nah, jadi itulah beberapa hal yang berhubungan dengan Indeks Harga yang meliputi Pengertian, Tujuan, Ciri, Macam, Penyusunan, dan Metode. Semoga artikel kali ini dapat menambah wawasan kamu dan semoga dapat kamu jadikan sebagai referensi.
© www.pinhome.id