Dipublikasikan oleh Julia Anggraini dan Diperbarui oleh Markus Yohannes
Jul 5, 2023
8 menit membaca
Daftar Isi
Contoh Daftar Pustaka: Penulisan daftar pustaka biasanya akan dimasukkan dalam materi pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Apalagi jika kita sudah menjadi mahasiswa tingkat akhir dan tengah mengerjakan skripsi atau Tugas Akhir, maka penulisan daftar pustaka ini harus benar-benar diperhatikan dan dipastikan telah ditulis dengan benar.Daftar pustaka menjadi bagian penting dari makalah, penelitian ilmiah serta buku yang ditulis seseorang.
Daftar pustaka adalah tulisan yang disusun dan terdapat di bagian akhir dari karya tulisan. Daftar ini akan memuat nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, serta tahun terbit yang akan dijadikan rujukan ataupun sumber dari tulisan yang dibuat.
Karya tulis yang dimaksud di sini adalah karya tulis ilmiah, termasuk di antaranya adalah buku, skripsi, artikel, makalah dan lain-lain. Menurut kaidah penulisannya, jika kita mengambil kutipan dari sebuah sumber bacaan tertentu sebanyak beberapa kalimat atau bahkan paragraf maupun referensi lain dalam penulisan karya tulis tersebut, maka kita wajib memberikan sumbernya.
Jenis bacaan yang dijadikan sumber ini sendiri bisa bermacam-macam, misalnya surat kabar, majalah, jurnal buletin, hasil penelitian, ensiklopedi, terbita berkala dan lain-lain. Masing-masing sumber bacaan itu tentu amat dekat dengan karya ilmiah yang dibuat. Pada karya ilmiah, daftar pustaka akan diletakkan setelah isi karangan dan ditulis dalam satu halaman tersendiri.
Penulisan daftar pustaka ini tak lepas dari fungsinya. Setidaknya ada empat fungsi dari dituliskannya daftar pustaka dalam sebuah karya ilmiah.
Selain itu, terdapat pula cara baku namun tak mengikat dalam penulisan Daftar Pustaka. Pertama, daftar pustaka akan dirangkai sesuai urutan abjad secara urut mulai dari A hingga Z. Kedua. Format tidak menggunakna urutan huruf ataupun angka. Ketiga, jarak penyusunan dari satu sumber ke sumber berikutnya akan menggunakan jarak spasi.
Tujuan dari dituliskannya daftar pustaka ini adalah
Terdapat beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka. Mulai dari hal-hal yang harus ada dalam daftar pustaka, di antaranya adalah
Daftar pustaka juga takkan ditulis secara sembarangan karena kita harus memenuhi beberapa aturan dalam penulisannya. Pertama adalah aturan terkait penulisan nama penulis dari karya atau buku yang kita kutip.
Nama penulis yang terdiri dari dua kata atau lebih, maka tata cara penulisannya adalah dibalik dan diberi tanda koma. Sebagai contoh adalah jika nama penulisnya Muhammad Ali, maka penulisannya pada daftar pustaka akan menjadi Ali, Muhammad.
Jika penulis terdiri dari dua orang, maka cukup nama penulis pertama saja yang dibalik. Kemudian, antara nama penulis pertama dan kedua ditulis kata dan. Jika penulis ada tiga orang atau lebih, maka cukup tuliskan nama penulis pertama dengan tetap dibalik dan dibarengi kata dkk (dan kawan-kawan).
Sebagai contoh adalah apabila satu buku ditulis oleh empat orang, yaitu Muhammad Ali, Fauzi Akbar, Dian Mahesa dan Rojali Ahmad, maka cukup tuliskan Ali, Muhammad dkk.
Penulisan daftar pustaka juga tak perlu disertai gelar dari penulis tersebut, baik gelar akademis, gelar keagamaan ataupun gelar kebangsawanan. Sebagai contoh adalah nama penulis H. Muhammad Ali, M.Pd maka cukup tulis Ali, Muhammad tanpa mencantumkan gelar Haji serta Masternya.
Urutan menulis dari samping kanan yaitu nama penulis (dibalik dan diakhiri tanda titik), tahun terbit (jika memang tidak ada tahun terbitnya, maka tuliskan Tanpa Tahun dan diakhiri tanda titik), nama kota tempat terbit (diakhiri tanda titik dua) dan nama penerbit (diakhiri tanda titik). Judul karya ilmiah akan ditulis Italic atau miring. Format penulisannya adalah secara berurutan mulai dari A hingga Z yang disesuaikan huruf awal dari nama pengarang karya tulis atau buku yang dijadikan referensi tersebut. Jika huruf depan sama-sama A, misalnya, maka diambil berdasarkan urutan huruf keduanya. Begitu seterusnya agar menjadi urut dan rapi.
Penulisan daftar pustaka dari buku diawali dengan nama penulis, tahun terbit, judul buku, tempat terbit serta nama penerbit. Contohnya adalah:
Ali, Muhammad. 1989. Tata Bahasa Baku. Jakarta: Balai Pustaka.
Penulisan daftar pustaka yang sumbernya ditulis oleh dua atau tiga orang adalah:
Ali, Muhammad dan Putra Ahmad. 1990. Metode Pembelajaran Guru Olahraga. Jakarta: Balai Pustaka.
Jika sumber bacaan tidak memiliki nama penulis, maka tuliskan sebagai berikut:
Divisi SDM. 2006. Community Service. Jakarta: Citra Titipan Kilat.
Selalu ingat untuk gunakan tulisan miring atau Italic dalam penulisan daftar pustaka.
Jika sumber bacaan berasal dari buku terjemahan, maka yang kita tuliskan adalah nama penerjemahnya dengan disertai keterangan. Contohnya adalah:
Prakoso, Hilman (Penterjemah). 1990. Analisa Pasar. Jakarta: Penerbit Manajemen.
Jika kita mengutip dua buku berbeda dari penulis atau penerjemah yang sama, maka saat menuliskan sumber kedua, tidak perlu cantumkan kembali nama penerjemah. Cukup tuliskan tanda _.
Apabila sumber bacaan berasal dari majalah, maka sertakan juga edisi terbitnya. Contoh:
Pramesto, Wijaya. 2002. Menuju Kebangkitan Asia. Jakarta: Majalah Bisnis, No. 4 Thn. 04. (12 Februari 20 Maret 2004).
Sementara untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari koran, sertakan pula judul artikel serta halamannya. Contoh:
Putri, Maharani (2005). Gaya Busana Terkini. Majalah Femina, Oktober-Desember, 2006, pp. 21-22.
Saat mengikuti tata cara penulisan daftar pustaka yang sumbernya berasal dari buku, jangan lupa untuk memperhatikan urutan serta tanda baca yang digunakan dalam menulis daftar pustaka. Format penulisan daftar pustaka yang sumbernya dari buku adalah Nama pengarang. Tahun terbit. Judul buku. Tempat terbit: Nama penerbit. Berikut beberapa contoh daftar pustaka dari buku yang bisa Anda jadikan pedoman saat menulis daftar pustaka dari buku:
1.1 Satu Orang Penulis
Jika sumber buku hanya memiliki satu orang nama penulis maka nama penulis ditulis dengan terbalik seperti penjelasan sebelumnya. Format penulisannya sama. Berikut ada beberapa contoh daftar pustaka dengan satu orang penulis. Contoh:
1.2 Dua atau Tiga Penulis
Biasanya sumber buku memiliki 2 atau lebih dari 2 pengarang. Untuk membuat daftar pustaka bisa mencantumkan semua pengarang ataupun tidak. Berikut beberapa contoh daftar pustaka dengan 2 atau 3 penulis.
1.3 Tanpa Penulis
Beberapa buku juga ada yang tidak ada nama penulisnya. Bagaimana cara menuliskan nama penulis di daftar pustaka? Jika tidak ada penulisnya yang tercantum dalam sumber maka ditulis dengan nama lembaga penerbit atau dengan “anonim”. Berikut beberapa contoh daftar pustaka tanpa nama penulis.
1.4 Buku Teks Terjemahan
Sumber daftar pustaka tak jarang bukan hanya dari buku lokal saja. Ada pula beberapa buku yang diterbitkan di luar negeri. Tak jarang juga terdapat buku luar negeri yang telah diterjemahkan dalam bahasa. Berikut beberapa contoh daftar pustaka dengan buku terjemahan.
1.5 Satu Penulis untuk Beberapa Judul Buku yang Berbeda
Beberapa buku yang jenisnya sama memiliki beberapa judul yang berbeda tetapi ditulis oleh pengarang yang sama. Jika penulisnya sama, cukup diberi garis bawah sebanyak 10 ketukan. Berikut ada beberapa contoh daftar pustaka yang nama penulisnya sama tetapi judul bukunya yang berbeda.
Bagaimana jika daftar pustaka berasal dari jurnal? Untuk referensi bacaan dari skripsi, tesis atau disertasi, penulisannya adalah sebagai berikut:
Mustofa, Dimas. 2010. Sudut Pandang Ilmu Kanji. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Sementara untuk daftar pustaka yang sumbernya dari jurnal internet, tuliskan bersama dengan link jurnal tersebut di internet serta tanggal kita mengakses jurnal. Contohnya:
Gates, Harry. 2002. Advancing Quality. Chronicle. Vol. 2 number 20, January 3. Diambil dari: http://www.saferkidsandhomes.com. (21 Desember 2007).
Mengingat tanggal akses jurnal harus disertakan, maka pastikan kita mengingat kapan kita mengakses jurnal tersebut.
Daftar pustaka tak jarang akan didapat pula dari kamus. Penulisannya harus menyertakan nama kamus dan halaman kamus tempat kita mengutip referensinya. Contoh:
Logan, David. 2005. Geographic Science. The New Encyclopedia Britannica. Encyclopedia Britannica 300: 605-610.
Sementara untuk daftar pustaka yang berasal dari makalah, dapat ditulis dengan contoh sebagai berikut:
Indriyati, W. 1998. Javanese People. Makalah dipresentasikan pada The Interntional Conference of Paleoanthropology, November 14-15, Beijing.
Daftar pustaka yang berasal dari koran akan ditulis sebagai berikut:
Purba, Onno. 2004. Kemajuan Bulutangkis Indonesia. Jakarta: Berita Olahraga. (25 Mei 2005).
Ada pula yang menuliskannya dengan menyertakan halaman surat kabar.
Menulis daftar pustaka dari internet hampir sama seperti penulisan daftar pustaka untuk jurnal online. Kita harus sematkan pula alamat website tempat mendapatkan artikel serta tanggal akses artikel tersebut. Contohnya:
Rahmat, Budi. 2001. Pentingnya Peran Aktif Orangtua Dalam Pendidikan Keagamaan Anak. Diambil dari: http://agribisnis.org/2001/12/5-pentignya-peran-aktif-orangtua.html. (13 Desember 2002).
Dapat juga ditulis sebagai berikut:
Ilham, Agung. 2015. Contoh Rumusah Masalah. www.anakkampus.com. Diakses pada 20 November 2017.
Kedua cara penulisan di atas adalah benar dan bisa dipakai.
Cara penulisan daftar pustaka yang berasal dari skripsi tak jauh beda seperti penulisan daftar pustaka dari buku. Hanya saja, nama penerbit diganti nama universitas. Contoh:
[su_quote]Maria, Anna. 2011. Rasisme Dalam Film 12 Years of Slave. Jakarta: Universitas Indonesia. [/su_quote]
Daftar pustaka yang sumbernya dari koran atau majalah juga tidak jauh berbeda dengan sistematika daftar pustaka pada umumnya. Nama penulis, tahun terbit, judul artikel, kota terbit dan nama penerbit juga perlu dicantumkan. Disini judul tidak ditulis miring atau italic tetapi ditulis dengan tetap tegak lurus dan diberi tanda kutip pembuka dan penutup.
Kemudian dilanjutkan dengan mencantumkan penulisan sumber yang memuat artikel tersebut. Penulisan nama koran disini harus dicetak miring atau italic. Tambahkan juga halaman yang memuat artikel. Beri tanda kurung pada halaman yang memuat artikel tersebut. Berikut akan ditampilkan beberapa contoh daftar pustaka yang sumbernya berasal dari koran atau majalah. Berikut contoh penulisan daftar pustaka dari korean atau majalah
Wawancara juga dapat menjadi sumber daftar pustaka karya tulis. Bagaimana cara penulisan daftar pustaka jika sumbernya berupa hasil wawancara? Daftar pustaka yang sumbernya dari hasil wawancara sebenarnya juga tak jauh beda dengan daftar pustaka umumnya. Tuliskan terlebih dahulu nama pembicara. Nama pembicara harus diletakkan di awal kalimat daftar pustaka.
Cantumkan juga nama acara atau momen dimana wawancara berlangsung. Jangan lupa cantumkan kembali tahun wawancara dilakukan. Tempat wawancara juga perlu dicantumkan agar informasi yang didapat lebih lengkap dan informatif.
Wawancara sering disiarkan dan dipublikasikan oleh media tertentu dan ada pula yang tidak. Perlu diperhatikan jika wawancara disiarkan oleh suatu media maka harus mencantumkan juga nama media yang menyiarkan. Hal ini dilakukan karena wawancara tersebut merupakan hak siar media yang disebutkan.
Lalu bagaimana penulisan daftar pustaka yang sumbernya dari hasil wawancara? Berikut ini ada beberapa contoh yang dapat menjadi referensi daftar pustaka.
Untuk membuat pustaka yang didapatkan dari mengikuti seminar bisa menulisnya dengan format berikut. Penulis. Tahun. Judul materi (diberi tanda petik dua). Nama konferensi. Kota. Contoh:
– Bentliff, G and O’Donovan. 1999. “Diffusion Artefact of Scanning Tunnelling Electron Microscopy”. Fifth International Workshop of Electron Microscopic Techniques. Canada.
Ingat, dibeberapa seminar dilarang mengutip materi seminar tanpa izin pemateri. Maka sebelumnya menggunakan untuk pustaka Anda sebaiknya meminta ijin pada penulis.
Setelah mengetahui cara-cara penulisan daftar pustaka dari aneka sumber di atas, tentu kita akan semakin paham bagaimana caranya menulis daftar pustaka dengan baik dan benar.
Mengingat pentingnya daftar pustaka pada sebuah karya ilmiah, maka hal ini harus benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan tulis yang menyebabkan revisi berulang kali. Terutama pada penulisan skripsi di mana semua bab termasuk daftar pustaka harus ditulis secara benar.
Kita bisa menemukan contoh daftar pustaka di halaman terakhir sebuah karya ilmiah ataupun buku. Perhatikan bagaimana cara penulisannya agar kita bisa menirunya untuk karya ilmiah sendiri. Bukan tidak mungkin skripsi yang dibuat harus kembali direvisi jika daftar pustakanya masih salah.
Adanya daftar pustaka juga penting untuk menjamin orisinalitas karya dan memastikan kita mencantumkan sumber referensi bacaan. Jika tidak, maka karya kita bisa tersandung kasus plagiasi. Tentu kita tak ingin terlibat masalah di kemudian hari yang dikarenakan tak adanya daftar pustaka pada karya ilmiah yang ditulis. Daftar pustaka sekaligus sebagai bentuk penghargaan kita pada penulis yang kita kutip sebagian hasil pemikirannya dalam karya tulis yang dibuat.
Pentingnya daftar pustaka membuat kita tak bisa menyepelekan bagian ini dalam karya ilmiah walaupun letaknya ada di paling belakang dari karya tulis dan seringkali akan dilewatkan untuk dibaca apabila tidak benar-benar perlu. Kita juga perlu untuk paham benar tentang bagaimana cara penulisan agar tak salah tulis dan berujung pada revisi. Karya tulis yang tidak dilengkapi daftar pustaka ini tentu tak bisa disebut sebagai karya tulis ilmiah karena tidak lengkap aspek-aspek di dalamnya.
Demikian uraian lengkap seputar pengertian, fungsi, cara menulis hingga contoh penulisan dari daftar pustaka. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan kita terkait penulisan karya ilmiah, terutama bagian daftar pustaka di akhir karya tulis ilmiah.
Baca juga artikel dibawah ini
Temukan pilihan rumah terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.
Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!
Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.