Dipublikasikan oleh Maria Talitakumi dan Diperbarui oleh Maria Talitakumi
Apr 5, 2023
6 menit membaca
Sebelum Pins mencoba untuk mengajukan KPR, tentunya Pins akan diminta untuk membuat laporan keuangannya. Tidak perlu bingung, sebab Pinhome akan menyajikan contoh laporan keuangan untuk pengajuan KPR pada artikel ini.
Namun sebelum itu, marilah membahas tahapan proses Kredit Pemilikan Rumah yang harus kamu penuhi untuk bisa klaim kredit tersebut. Cek rincian lengkapnya berikut ini.
Baca juga: Contoh Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Saat Bangun Rumah
Membeli rumah secara kredit akan sangat memudahkan nasabah untuk segera memiliki properti untuk mereka tinggali. Namun, terdapat enam (6) langkah yang harus nasabah ikuti secara runtut agar kredit ini dapat segera disetujui.
Langkah-langkah tersebut akan Pins ketahui secara rinci berikut ini. Simak baik-baik, ya!
Sebelum membeli rumah, sudah sewajarnya apabila kamu mencari tahu mengenai developer-nya, bukan? Namun, menemukan developer yang tepat pun tidak cukup, kamu juga harus mencari tahu bank mana yang memiliki jalinan kerja sama dengan mereka.
Setelah Pins mengetahui bank yang bekerja dengan developer tersebut, pastikan juga Pins akan mencari tahu soal tingkat suku bunga yang mereka tawarkan. Selain itu, biaya KPR, kemudahan layanan, dan produk yang bank tawarkan, juga harus Pins perhatikan.
Sebab, dengan mengetahui empat hal tersebut, Pins juga dapat membandingkannya dengan bank-bank yang lain. Dengan begitu, kamu juga dapat memilih bank mana yang dapat memberikan keuntungan berlebih.
Tahapan proses KPR berikutnya adalah Pins wajib menyiapkan beberapa dokumen persyaratan pengajuan KPR. Dokumen tersebut terbagi menjadi dua kelompok, yaitu dokumen pribadi dan dokumen jaminan.
Terdapat perbedaan syarat dokumen bagi karyawan, pengusaha, dan juga profesional. Pastikan Pins melengkapi syarat dokumen sesuai dengan jenis pekerjaan Pins.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Biaya Restrukturisasi Kredit?
Analisa dari bank merupakan tahapan proses KPR yang esensial, yaitu saat dimana bank akan mengecek semua dokumen yang kamu berikan secara administratif. Terlepas dari pemeriksaan dokumen secara administratif, bank juga akan mengecek kualitas kredit kamu.
Kualitas kredit akan dicek secara menyeluruh dengan BI Checking. BI Checking ini juga amat berpengaruh terhadap pengajuan KPR Pins, sebab, apabila kualitas kredit kamu buruk, bank tidak akan menyetujui pengajuan KPR kamu.
Setelah kamu dinyatakan lolos proses BI Checking, kamu akan melalui tahapan proses analisa KPR, dimana bank akan menghubungi kamu untuk verifikasi. Beberapa informasi wajib kamu berikan, seperti besaran gaji dan biaya hidup per bulan.
Selain itu, lokasi tempat bekerja, lama bekerja, dan juga hal-hal lain yang bank anggap penting akan mereka tanyakan, sehingga harapannya kamu dapat menjawab seluruh pertanyaan sejujur-jujurnya.
Pada tahap analisa KPR ini pula, bank akan meminta alamat untuk berkunjung ke lokasi rumah yang akan Pins beli. Dengan begitu, pihak bank akan dapat melakukan appraisal pada properti yang akan kamu beli.
Proses appraisal pada rumah baru biasanya telah dilakukan di awal ketika bank melakukan proses perjanjian kerja dengan developer. Namun apabila rumah yang hendak Pins beli merupakan rumah second, maka appraisal dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik.
Dan ketahui pula, bahwa biaya appraisal hanya akan bank bebankan apabila bank belum memproses perjanjian kerja sama dengan pihak developer. Kecuali jika kamu memilih kredit pemilikan rumah dari bank syariah.
Setelah tahap diatas telah kamu lakukan, kamu harus melakukan kalkulasi terhadap penawaran kredit yang bank berikan. Hal-hal seperti suku bunga, syarat dan ketentuan, beserta rincian biaya KPR, semua harus kamu periksa secara teliti.
Pins juga harus mempertanyakan hal-hal esensial terkait KPR pada pihak bank. Hal-hal tersebut adalah tingkat suku bunga saat ini, biaya provisi, dan juga biaya-biaya esensial lainnya.
Kemudian, ingatlah untuk memahami syarat dan ketentuan dari bank lebih dulu sebelum memutuskan untuk akad kredit. Perhatikan setiap detail pada perjanjian tertulis, agar kamu tidak menyesal di kemudian hari.
Setelah pengajuan KPR kamu telah bank setujui, kamu wajib menyiapkan dokumen-dokumen yang telah disebutkan sebelumnya.
Kemudian, terdapat tahapan proses KPR dimana pihak asuransi jiwa akan mewawancarai kamu. Pengecekan atas kondisi kesehatan kamu akan mereka periksa dengan seksama, sehingga pastikan kamu mengatakan secara jujur.
Apabila proses ini telah selesai, Pins hanya perlu menunggu kabar dari pihak bank untuk jadwal tanda tangan akad kredit.
Tahap terakhir dari pengajuan Kredit Pemilikan Rumah adalah akad kredit. Akad kredit perlu kamu tanda tangani dalam waktu 1-2 minggu setelah kamu mendapat informasi persetujuan kredit dari bank.
Sementara itu, pihak yang harus hadir adalah pihak pembeli, wakil dari bank, pihak penjual, dan juga notaris. Semua pihak tersebut harus datang, sebab mereka harus menunjukkan identitas aslinya kepada notaris.
Baca juga: Kenali 5 Jenis-Jenis Suku Bunga dalam Keuangan
Setelah mengetahui langkah untuk pengajuan KPR, marilah sekarang membahas mengenai contoh laporan keuangan untuk mengajukan kredit. Laporan keuangan harus mencakup beberapa bagian penting. Bagian penting tersebut akan kamu ketahui berikut ini.
Data permintaan merupakan kolom yang berisi tanggal pengajuan, nama debitur, alamat debitur, nomor KTP, NPWP, dan juga kode pos. Karena laporan ini hanya ditujukan untuk Bank Indonesia, kamu dapat mempercayai kerahasiaan akan tetap terjaga.
Pada bagian ini, kamu wajib mengisikan data mengenai nama, tempat/tanggal lahir, nomor KTP, NPWP, dan juga nomor paspor. Setelah itu, alamat lengkap dengan nama kelurahan, kecamatan, kode pos, dan negara, akan dijelaskan setelahnya.
Jangan lupa untuk mencantumkan data pekerjaan yang kamu jalani. Jenis pekerjaan, tempat bekerja, dan juga bidang usaha harus kamu isi sebenar-benarnya. Pins juga wajib mengisi nomor telepon yang masih aktif di bawah kolom pekerjaan.
Pada kolom penyediaan dana, kamu wajib menyertakan nomor rekening pelapor, nilai valuta dan plafon, tunggakan pokok beserta bunga, penggunaan dana, dan juga jangka akad awal serta jatuh tempo.
Nantinya, akan ada data kolektibilitas yang menunjukkan apakah Pins memiliki riwayat terlambat membayar tunggakan atau tidak. Hal ini perlu pihak bank ketahui untuk memutuskan apakah Pins layak mendapatkan KPR atau tidak.
Untuk kolom terakhir ini, nasabah harus memasukkan kondisi agunan pada bulan data yang dilaporkan. Informasi persentase fasilitas yang dijamin juga harus diisi lengkap, berdasarkan persentase nilai yang menjadi tanggungan penjamin terhadap nilai penyediaan dana.
Kamu juga dapat secara langsung mengisi data tersebut secara lengkap di laman OJK. Cukup telusuri Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) pada situs web OJK, dan kamu akan dapat mengajukan permohonan informasi debitur.
Baca juga: 4 Opsi Kredit Pemilikan Tanah Terbaik
Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami Almeria Premiere Cimanggis dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.
Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.
© www.pinhome.id