Contoh Abstrak Skripsi, Makalah, Paper Serta Cara Membuatnya

Selama mengenyam pendidikan, pasti anda sering mendapat tugas dari pembimbing atau guru.Nah dari sekian banyak tugas yang diberikan, tugas-tugas yang berbentuk karya tulis dengan isi yang membutuhkan pemikiran hebat seperti skripsi, makalah serta paper tak jarang menjadi momok bagi sebagian besar peserta didik.

Terlebih lagi bagi anda yang merupakan mahasiswa semester akhir, dimana ada satu tugas akhir yang akan dijadikan sebagai patokan kelulusan yaitu skripsi. Sebuah karya yang akan menentukan nasib belajar selama kurang lebih 3-4 tahun atau lebih ini memang cukup menakutkan.

Apa Itu Tulisan Abstrak ?

Nah untuk memudahkan pembuatan skripsi, makalah ataupun paper, ada salah satu cara yang dapat anda lakukan yaitu dengan menulis abstrak skripsi, makalah atau paper. Dimana penulisan abstrak ini akan memberikan manfaat yang cukup besar untuk anda.

Ya, karena dengan adanya tulisan abstrak skripsi, makalah ataupun paper, andaakan lebih mudah dalam menentukan tema, isi serta point penting yang akan disampaikan dalam karya anda tersebut.

Tak hanya itu, tulisan abstrak skripsi, makalah serta paper juga akan membantu para pembaca. Karena dalam tulisan abstrak tersebut biasanya akan berisikan tentang point penting yang akan disampaikan dalam karya tulis tersebut. Serta berisikan kesimpulannya. Sehingga dengan membaca tulisan abstrak tersebut, pembaca dapat membayangkan apa isi karya tulis yang anda buat.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa manfaat dengan membuat tulisan abstrak skripsi, makalah dan paper.

1. Dapat memberikan kemudahan pada pembaca dengan cara memanjakan pembaca kepada poin atau info yang dia sukai. Sehingga pembaca bisa langsung membaca pada bagian tersebut tanpa harus membaca seluruh isi skripsi, makalah ataupun paper.
2. Karena bisa langsung ke poin yang dituju, secara otomatis dengan adanya tulisan abstrak ini maka waktu yang dibutuhkan oleh pembaca akan jauh lebih singkat.
3. Biasanya, tulisan abstrak akan menggambarkan isi karya tulis tersebut secara menyeluruh namun dalam bentuk yang ringkas. Nah dengan begitu, maka tulisan abstrak pun bisa dijadikan sebagai patokan apakah karya tulis tersebut layak untuk dilanjutkan membacanya atau harus terlebih dahulu direvisi.
4. Sering kali yang membuat anda geram adalah setelah susah-susah membuat karya tulis sendiri, tak lama kemudian ada duplikat atau karya serupa. Pasti rasa kesal dan kecewa bercampur jadi satu. Nah dengan adanya tulisan abstrak, dapat meminimalisir adanya duplikasi tulisan.
5. Di dalam tulisan abstrak biasanya akan ada KW(key word) atau kata kunci, dimana kata kunci ini akan berfungsi untuk mempermudah penyimpanan secara elekronis.
6. Isi dari tulisan abstrak secara umum yaitu mengenai motivasi, perumusan masalah, maksud dari penulisan dan pemecahan masalah, cara atau pendekatan serta hasil yang diinginkan dari penyelesaian permasalahan tersebut.
7. Karena memang berbentuk seperti ringkasan, tulisan abstrak ini memang tak diperkenankan dibuat dalam bentuk yang panjang, yaitu maksimal 300 kata saja. Dan tulisan abstrak pun tak bisa bertuliskan rujukan yang kemudian diikuti dengan kata kunci.

Nah dari berbagai manfaat penulisan abstrak skripsi, makalah dan paper tersebut, bukankah karya tulis singkat ini sangat membantu? Lalu bagaimana cara membuat tulisan abstrak ini? Bagaimana bentuk dan susunannya?Berikut ini bentuk dari penulisan abstrak.

1. Judul Tulisan Abstrak

Pada bagian paling atas dari sebuah karya tulis pasti judul. Karena posisinya yang memang berada di bagian paling atas, maka judulnya pun harus dibuat semenarik mungkin sehingga pembaca memiliki minat untuk membaca lanjut hasil karya tulis anda.

Selain harus dengan susunan kata yang menarik, penulisan judul juga biasanya berisikan tentang “apa” yang dibahas dalam isi tulisan abstrak tersebut.Selain itu, juga bisa berbentuk kalimat tanya yang memancing rasa penasaran dari calon pembaca.

2. Latar belakang Tulisan  Abstrak

Setelah membuat judul yang menarik, berlanjut ke latar belakang dibuatnya karya tulis. Kata kunci dari pembuatan latar belakang agar penjelasan dapat sinkron dengan penjelasan yang ingin didapatkan oleh pembaca adalah dengan menggunakan”mengapa”.

3. Gambaran Tulisan  Abstrak

Untuk gambaran sendiri bisa terbilang sangat luas, biasanya tergantung dengan apa yang akan dibahas pada isi karya tulis. Namun secara umum, pada bagian ini anda baiknya menggunakan kata kunci, “Kapan?Dimana?Berapa?Bagaimana”.

Karena kata tanya tersebut secara tidak langsung menuntut anda untuk menjelaskan secara singkat namun menyeluruh dan tentu saja sesuai dengan apa yang seharusnya disampaikan.

4. Kesimpulan Tulisan  Abstrak

Pada bagian terakhir ini, tak hanya berisikan tentang ringkasan dari isi karya tulis. Namun justru lebih ke bagaimana solusi dari permasalahan yang dibahas, atau bisa juga sebagai bahan pembelajaran dari apa yang telah dibahas pada bagian isi (gambaran).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tulisan abstrak akan dianggap baik ketika mengikuti asas jurnalistik yang mengandung “5 W 1 H”. yaitu

• Who = Siapa?
• What = Apa?
• Why = Mengapa?
• When = Kapan?
• Where = Di Mana?
• How = Bagaimana?
• ditambah “1 H” lagi: How many = Berapa?

Sedangkan untuk sisi pengaturan penulisannya sendiri adalah singkat dan indah.Ya, seperti yang sudah dijelaskan di atas jika tulisan abstrak tidak boleh lebih dari 300 kata atau bisa dibilang harus sesingkat mungkin.

Dan meskipun singkat, namun tetap harus memperhatikan sisi keindahannya.Keindahan tulisan abstrak sendiri dapat berdasarkan pemilihan bahasa yang digunakan hingga penataan serta penggunaan tanda baca.

Lalu untuk patokan tulisan abstrak yang bagus pada bagian isi adalah harus bersih (jelas), komplet (lengkap), konsisten (singkat) dan kohesi (logis/saling sesuai).

Jika tulisan abstrak yang anda buat bisa memenuhi 4 aspek tersebut, maka besar kemungkinan hasil karya tulis anda bagus dan layak untuk diteruskan.

Untuk lebih jelasnya, berikut contoh abstrak skripsi

ABSTRAK “PERBEDAAN PENGARUH NEUROMUSCULER ELECTRICAL STIMULATION (NMES) DENGAN METODE GRUP OTOT DAN METODE NERVE TRUNK TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT TRICEPS ADA ATLET PENCAK SILAT’’

DICKY ADI NUGROHO / J110070044, PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA, SKRIPSI, MARET 2012 6 Bab, 58 Halaman, 11 Tabel, 4 Gambar

(Dibimbing oleh: Totok Budi Santoso, SSt.FT,S.Pd,M.P.H dan Wahyuni, SST. Ft, M. Kes)

Kemampuan otot yaitu satu diantara aspek utama dalam pencak silat untuk tingkatkan prestasi.Sangat banyak langkah untuk tingkatkan kemampuan otot, umpamanya bisa dikerjakan dengan memakai Neuromuscular Electrical
Stimulation (NMES).NMES memakai arus listrik yang mengakibatkan satu atau grup otot spesifik berkontraksi.Kontraksi otot dengan menggunakan elektrik stimulasi ini bisa tingkatkan kemampuan otot.Neuromuskuler
Electrical Stimulation dengan durasi 100 serta intensitas 50 Hz sepanjang 10menit, tiga kali dalam satu minggu sepanjang empat minggu.

Riset ini mempunyai tujuan untuk tahu ketidaksamaan dampak antara NMES pada cara group otot dengan cara nerve trunk pada penambahan otot triceps pada atlet pencak silat Riset ini adalah riset uji coba semu.

Sampel penelitian ini di ambil berdasar pada teknik keseluruhan populasi yang dikerjakan di padepokan pencak silat kartasura serta PPLP JATENG, dengan memakai NMES cara group otot serta nerve trunk semasing grup 12 orang. Design penelitian ini yaitu Pre and Post Test with two Grup Design dengan analisa data memakai uji statistik Parametrik.

Hasil Riset : Berdasar pada pengujian statistik diperoleh hasil yang penting pada grup group otot di PPLP dengan nilai P = 0, 000 jadi ada dampak NMES pada cara group otot serta pada grup nerve trunk nilai P = 0, 000 jadi ada penambahan otot triceps pada atlet pencak silat. Serta dari nilai mean dilihat grup group otot tambah baik dengan penambahan sebesar 14, 47 % Rangkuman yang didapat dalam riset ini yakni ada ketidaksamaan pengaruh pada NMES pada cara group otot dengan cara nerve trunk terhadap penambahan otot Tricpes pada atlet pencak silat.

Kata Kunci : kekuatan otot, NMES