Dipublikasikan oleh Karinta Ariani dan Diperbarui oleh Annisa Hapsari
Apr 14, 2025
6 menit membaca
Daftar Isi
Penipuan sewa properti secara online kini marak terjadi dan makin meresahkan. Masyarakat yang sedang dalam situasi mendesak dan mencari hunian murah menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan digital. Mereka menawarkan rumah sewa fiktif dengan harga miring dan janji proses instan, membuat banyak orang terjebak. Untuk membantu Anda lebih waspada, artikel ini akan mengulas berbagai ciri iklan sewa rumah yang mencurigakan agar tidak terperangkap dalam penipuan.
Seiring berkembangnya teknologi, transaksi sewa rumah kini semakin banyak dilakukan secara online. Meskipun hal ini memudahkan pencarian hunian, sayangnya juga membuka celah bagi praktik penipuan.
Tidak semua platform atau situs iklan menyediakan sistem verifikasi yang ketat terhadap pengiklan, sehingga siapa pun bisa dengan mudah mengunggah iklan palsu.
Lebih parahnya lagi, masih banyak calon penyewa yang belum mendapatkan edukasi memadai tentang cara bertransaksi secara aman di dunia digital. Kurangnya pengetahuan inilah yang sering dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk menjalankan aksinya.
Agar lebih mudah mengenalinya, berikut ciri-ciri iklan rumah sewa yang patut diwaspadai.
Salah satu tanda paling mencolok dari iklan rumah sewa yang mencurigakan adalah harga yang terlalu murah dibandingkan harga pasaran di lokasi tersebut.
Jika Anda menemukan rumah dengan fasilitas lengkap di kawasan strategis namun ditawarkan dengan harga jauh di bawah standar, itu patut diwaspadai.
Penipu biasanya tidak benar-benar menjual properti, melainkan menjual harapan—menggoda calon penyewa dengan penawaran yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan agar cepat tergiur dan mentransfer uang. Dalam banyak kasus, harga murah ini hanyalah umpan untuk mempercepat proses penipuan.
Sebagai contoh, Anda menemukan iklan sewa rumah murah di Jakarta Selatan 20 juta per bulannya dengan lokasi cukup strategis, Kemang misalnya. Padahal, rata-rata harga pasaran ada di angka 40 juta per bulannya. Nah, iklan semacam ini tentu patut dicurigai ya.
Waspadai iklan sewa rumah yang menampilkan foto-foto terlalu sempurna atau terasa seperti hasil studio. Banyak penipu menggunakan gambar yang diambil dari internet atau properti luar negeri yang tidak sesuai dengan kondisi dan lokasi sebenarnya.
Jika Anda menanyakan video properti atau mengajukan permintaan untuk survei langsung namun penjual terus menghindar dengan berbagai alasan, itu tanda bahaya.
Iklan yang sah umumnya bisa menunjukkan properti secara langsung, baik lewat kunjungan fisik maupun video call, agar penyewa merasa yakin sebelum bertransaksi.
Salah satu modus umum dalam penipuan rumah sewa adalah ketika “pemilik” mengaku tidak bisa ditemui langsung dengan alasan sedang berada di luar kota, luar negeri, atau terlalu sibuk.
Mereka hanya bersedia berkomunikasi lewat pesan instan seperti WhatsApp, tanpa memberikan kesempatan untuk tatap muka atau verifikasi identitas yang jelas. Situasi ini seharusnya menjadi tanda peringatan bagi calon penyewa.
Pemilik atau agen properti yang sah umumnya terbuka untuk bertemu langsung atau setidaknya menyediakan kontak resmi dan dokumen yang bisa dipertanggungjawabkan. Jika komunikasi terasa sepihak dan penuh alasan, sebaiknya segera waspada.
Penipu sering menggunakan tekanan psikologis untuk membuat calon penyewa bertindak impulsif. Salah satu caranya adalah dengan mendesak agar segera mentransfer uang muka atau booking fee, menggunakan kalimat seperti, “kalau nggak sekarang, nanti keburu diambil orang lain.”
Tekanan semacam ini dimaksudkan agar Anda tidak sempat berpikir panjang atau melakukan pengecekan lebih lanjut. Yang lebih berbahaya, mereka meminta DP tanpa mengizinkan survei langsung ke lokasi properti.
Dalam transaksi yang sehat, pembayaran apa pun seharusnya dilakukan setelah Anda yakin terhadap keberadaan fisik properti dan identitas pihak yang menyewakan.
Waspadai iklan sewa rumah yang tidak menyediakan perjanjian atau bukti transaksi yang sah. Penipu biasanya menghindari pemberian surat perjanjian sewa, kuitansi pembayaran, atau dokumen legal lainnya yang bisa digunakan sebagai bukti.
Semua proses dilakukan secara informal, hanya lewat chat, tanpa tanda tangan kontrak atau jaminan hukum. Ini sangat berisiko bagi penyewa, karena tanpa dokumen resmi, Anda tidak memiliki dasar hukum jika terjadi masalah di kemudian hari.
Dalam transaksi sewa yang benar, seharusnya ada kejelasan mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak yang dituangkan secara tertulis.
Berikut ini beberapa cara pencegahan yang bisa Anda lakukan untuk terhindar dari iklan sewa rumah yang berpotensi penipuan.
Sebelum tergiur dengan harga murah, pastikan Anda membandingkan harga sewa rumah di lokasi yang sama. Jika harga yang ditawarkan jauh di bawah standar, besar kemungkinan itu adalah jebakan. Gunakan situs properti atau bertanya kepada agen lokal untuk mengetahui kisaran harga realistis.
Pilih platform properti terpercaya yang memiliki sistem verifikasi identitas pengiklan dan menawarkan fitur escrow, di mana uang disimpan pihak ketiga hingga transaksi dipastikan aman. Ini bisa memberikan perlindungan lebih dibanding transaksi langsung tanpa perantara.
Jangan pernah menyewa rumah tanpa melihat kondisinya secara langsung. Jika tidak bisa datang sendiri, mintalah video call secara lansgsung atau minta bantuan kerabat yang bisa survei ke lokasi. Penipu biasanya akan menghindar jika diminta memperlihatkan properti secara langsung.
Hindari mentransfer uang, terutama dalam jumlah besar ke rekening pribadi sebelum ada kejelasan dokumen, identitas, dan perjanjian sewa. Perjanjian hitam di atas putih adalah syarat mutlak dalam transaksi properti.
Selalu dokumentasikan seluruh proses komunikasi, mulai dari chat, email, hingga bukti transfer. Bukti-bukti ini sangat penting jika Anda perlu melaporkan kasus atau menyelesaikan sengketa di kemudian hari.
Dalam dunia sewa properti online, sistem escrow menjadi solusi penting untuk menghindari penipuan. Escrow adalah mekanisme di mana dana ditahan sementara oleh pihak ketiga yang netral, dan baru akan diteruskan ke pemilik properti setelah seluruh syarat transaksi dipenuhi.
Bagi penyewa, sistem ini memberikan rasa aman karena uang tidak langsung berpindah ke tangan pemilik sebelum properti benar-benar tersedia dan sesuai dengan kesepakatan.
Beberapa platform properti modern seperti Pinhome sudah menyediakan fitur escrow yang dirancang untuk melindungi kedua belah pihak. Dengan fitur ini, penyewa bisa merasa tenang saat melakukan pembayaran, dan pemilik pun mendapat kepastian bahwa dana akan cair setelah proses verifikasi selesai.
Proses verifikasi ini dilakukan untuk memastikan dana sewa hanya diterima oleh pihak yang sah dan berhak atas pembayaran properti tersebut. Selain itu, Pinhome juga memberikan jaminan pengembalian dana hingga 100% jika terjadi hal tak terduga.
Jika Anda sedang mencari rumah sewa, pertimbangkan untuk menggunakan Pinhome sebagai platform pilihan. Melalui transaksi yang difasilitasi langsung oleh Pinhome, proses sewa menjadi lebih mudah, aman, dan transparan.
Proses transaksinya pun mudah hanya dengan 4 langkah.
Bagaimana, mudah bukan? Dengan berbagai tips yang telah diberikan, semoga Anda terhindar dari penipuan rumah sewa yang sedang marak, ya!
© www.pinhome.id