Kesempatan kali ini Pintarnesia akan membahas apa itu Cerpen? Dan beserta ciri, unsur, struktur sampai fungsinya. Pada dasarnya kalian mendapat materi tentang cerpen dimulai dari SMP dan ditugaskan guru untuk membuat cerita. Nah Cerpen sendiri dari Cerita Pendek namun hanya sampai dari sepuluh ribu kata.
Saat kalian ditugaskan oleh guru membuat cerpen, kalian harus jeli dan harus memperhatikan kosa kata bahasanya karena dalam Bahasa Indonesia yaitu bahasa kita semua, harus memiliki kosa kata yang jelas dan jangan sampai kalian salah menulis atau biasa disebut Typo. Langsung saja kita menuju materi tentang Cerpen.
Pengertian Cerpen atau cerita pendek adalah jenis karya sastra prosa dan bersifat fiktif yang menceritakan kisah suatu tokoh secara ringkas disertai dengan konflik dan penyelesaian masalah,
Cerita Pendek berisi tentang Klimaks atau puncak masalah dimana juga harus ada penyelesaian. Cerpen mengacu pada kesal tunggal atau fokus kepada satu tokoh. Cerpen juga cenderung singkat,padat, dan langsung menuju tujuanya. Dalam penggunaan cerpen memaksimalkan menggunakan sepuluh ribu kata saja.
Cerpen memiliki banyak ciri yang beragam dan berikut ini ciri dari cerpen :
Nah tahukah kalian bahwa Dalam cerpen memiliki 2 unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Berikut penjelasannya :
Unsur Intrinsik adalah unsur bagian dalam cerpen. Ada beberapa unsur intrinsik cerpen, yaitu :
Tema adalah gagasan utama yang menjadi dasar jalannya sebuah cerita pendek.
Tokoh adalah pelaku atau pemain yang berada dalam cerita pendek. Biasanya tokoh memiliki watak yang berbeda – beda.
Setting adalah meliputi tempat, waktu, suasana yang terdapat dalam cerpen.
Alur atau Plot adalah tahap – tahap urutan dari jalannya cerpen mulai dari perkenalan, konflik, klimaks sampai dengan penyelesaian.
Watak adalah sifat yang dimiliki suatu tokoh. Watak memiliki ciri – ciri, yaitu Antagonis, Protagonis dan Tirtagonis.
Penokohan adalah sifat tokoh yang tercermin dari sikap, perilaku, ucapan, pikiran dan pandangan terhadap jalannya suatu cerita. Ada 2 metode dari penokohan:
Sudut pandang adalah cara pandang yang digambarkan oleh pengarang dalam suatu kejadian dalam cerpen yang terjadi dalamnya. Berikut macam – macam sudut pandangnya :
1. Sudut pandang orang pertama: Ada pelaku utama dan sampingan.
2. Sudut pandang orang ketiga: ada serbatahu dan pengamat.
Amanat adalah pesan moral yang ada dalam cerpen dan berisi tentang kesimpulan dari jalannya cerita dari awal hingga akhir yang diungkapkan oleh penulis secara langsung dan tidak langsung agar pembaca menerima pesan moral yang ada dalam cerita tersebut.
Unsur ekstrinsik adalah unsur bagian luar cerpen. Ada beberapa unsur intrinsik cerpen, yaitu :
Latar belakang masyarakat adalah bagian dari unsur ekstrinsik yang dari luar dan mempengaruhi jalannya cerita yang ada dalam cerpen. Latar belakang masyarakat dapat berupa sosial, ekonomi, ideologi, politik sampai ekonomi dalam masyarakat itu sendiri.
Latar belakang pengarang biasanya berisi motivasi, fakta – fakta dan pemahaman untuk pembuatan sebuah cerpen. Isi dari motivasi, fakta – fakta dan pemahaman sebagai berikut :
Biografi berisi tentang riwayat hidup seseorang namun pada fase ini meliputi riwayat hidup sang pengarang atau penulis. Dan juga berpengaruh dalam pembuatan cerpen karena meliputi pengalaman pribadi dari sang pengarang atau penulis tersebut.
Aliran sastra merupakan pengaruh dari penulisan oleh sang pengarang yang dituangkan ke dalam cerpen atau memang bahasa sehari – hari sang pengarang.
Dalam kondisi psikologis ini merupakan bagaimana cara sang pengarang menuangkan segala suasananya dan motivasinya ke dalam cerita. Ini sangat berpengaruh karena keadaan sang pengarang menjadi penentu terjadinya cerita dan juga motivasinya.
Struktur cerpen mirip dengan teks anekdot yang dimana memiliki 6 elemen dan sangat mempengaruhi dalam pembuatan cerpen. Berikut 6 elemen tersebut :
Abstrak merupakan bagian pertama struktur atau elemen cerpen. Abstrak merupakan gambaran yang mengawali pembuatan cerita dan bersifat opsional.
Orientasi merupakan bagian kedua yang berisi tentang waktu, suasana dan tempat dalam cerpen tersebut. Hal ini juga dapat mempengaruhi cerita karena dapat mempernarik sebuah cerita.
Komplikasi berisi gambaran tentang suatu urutan sebuah kejadian yang dihubungkan. Ada sebab dan akibat dengan tokoh dalam cerpen. Watak dan tokoh dapat terlihat dari bagian struktur ketiga ini.
Evaluasi berisi tentang terjadinya konflik dan menuju terhadap klimaks. Pada bagian ini terlihat jelas bagaimana sang tokoh mencari konflik dimana harus menyelesaikan permasalahan dalam cerpen tersebut.
Pada bagian ini pengarang mencari solusi untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang ada dalam cerpen. Dan diberikan kepada tokoh untuk dievaluasi lebih lanjut.
Bagian ini merupakan bagian yang terakhir dan berisi tentang pesan moral yang disampaikan sang pengarang atau penulis agar para pembaca memahami dan mengambil pesan yang ada di dalam cerpen atau cerita tersebut.
Selain itu juga terdapat materi lainya, Dan ternyata Cerpen memiliki 5 fungsi, diantaranya sebagai berikut :
Baca Juga : Contoh Cerpen Persahabatan
Rajin Belajar
Ini merupakan hari senin yang sangat cerah. Sesudah melaksanakan upacara bendera, para siswa memasuki kelas mereka masing-masing dan mendapatkan pelajaran dari guru mereka. Di hari ini, ada beberapa pelajaran yang harus didapatkan oleh siswa, yaitu Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia, PPKN dan Matematika.
Mata pelajaran yang pertama adalah matematika. Bapak guru meminta kepada para murid untuk mengerjakan halaman 5 dan halaman 6. Ketika para siswa tengah mengerjakan tugas tersebut, suasana kelaspun menjadi sangat hening. Kemudian sesudah selesai, Bapak guru memberikan pesan kepada para siswa untuk mempelajari materi pembagian dan perkalian dengan soal cerita karena tes dadakan akan dilakukan sewaktu-waktu.
Pada siswa pun pulang setelah pembelajaran hari ini usai. Dwi, Rahma dan juga Tika pulang dengan jalan kaki bersama karena sekolah mereka tidak jauh dari rumah.
“Nanti bermain di rumahku yuk habis makan siang. Aku punya boneka baru hasil olah-oleh ibuku dari Bandung kemarin.” Pinta Rahma kepada dua temannya.
“Asyiikk.” Ungkap Dwi senang.
Bagaimana Tika, apakah kamu bisa ikutan?”
“Aku tidak usah ikut saja. Aku ingin belajar di rumah karena pesan dari Bapak guru tadi kan kita harus belajar sendiri karena tas dadakan akan dilakukan sewaktu-waktu.” Jawab Tika dengan wajah polos.
Setiba di rumah masing-masing. Tika langsung mengganti bajunya, kemudian makan siang, sholat dan istirahat siang supaya nanti malam dia bisa belajar dengan baik dan konsentrasi. Mengenai materi buku yang kurang memahamkan, sesekali ia bertanya kepada kakaknya.
Sementara Dwi dan juga Rahma asyik bermain hingga larut sehingga mereka pun tidak sempat mendalami materi. Keesokan harinya merekapun berangkat bersamaan. Sesampainya di kelas, ternyata Bapak guru benar-benar melakukan tes dadakan. Dwi dan Juga Rahma merasa sangat kebingungan mengerjakan soal. Sehingga merekapun mendapat nilai jelek. Dan akhirnya harus mengulang tes susulan.
Berbeda dengan Toka. Ia memperoleh nilai paling baik di kelas karena sudah belajar dengan sungguh-sungguh sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh sang guru. Dan Bapak guru pun meminta Dwi dan Rahma belajar kepada Tika.
“Wah, selamat yang Tika. Nilaimu maksimal. Besok-besok kita ikut belajar sama kamu ya.”
Sekian dari pembahasan mengenai cerpen kali ini. Jangan lupa untuk mensupport Pintarnesia agar senantiasa memberikan manfaat bagi para pengunjung dan memberikan info – info seputar pelajaran maupun umum agar lebih update lagi. Terima kasih sudah berkunjung semoga pembahasan mengenai cerpen dapat memberikan manfaat bagi kalian semua.