BlogLifestyleTeknologi5 Cara Investasi Crypto Saat Resesi
0
0

5 Cara Investasi Crypto Saat Resesi

Dipublikasikan oleh Nabila Azmi dan Diperbarui oleh Nabila Azmi

Apr 5, 2023

7 menit membaca

Copied to clipboard
cara investasi crypto saat resesitop-right-banner

Dilansir dari Cryptonews, resesi merupakan peristiwa ketika produk domestik bruto (PDB) suatu negara turun selama dua kuartal berturut-turut. Dengan latar belakang ekonomi global, para ahli memprediksi bahwa potensi resesi global dapat terjadi, dan tidak dapat dihindari, pada tahun 2023 nanti.

Lalu, bagaimana dengan aktivitas investasi crypto? Apakah masih menguntungkan di masa resesi 2023 nanti? Artikel hasil kolaborasi tim Pintu dan Pinhome ini akan membahas lengkap tentang cara investasi crypto ketika resesi dan diawali dengan informasi mengenai kelahiran Bitcoin sebagai aset crypto pertama yang justru muncul ketika Krisis Ekonomi 2008 silam. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Great Recession dan Kelahiran Bitcoin di Tahun 2008

great recession dan kelahiran bitcoin
Source : Pexels

Dilansir dari buku ‘Beyond Bitcoin Investing’, pada masa Krisis Ekonomi 2008 atau yang lebih dikenal dengan Great Recession, bank telah berupaya untuk bertahan, hingga akhirnya membuat keputusan yang tidak bijaksana yang menyebabkan keruntuhan ekonomi. Pada awalnya, konsep digital currency atau mata uang digital muncul selama resesi di tahun 2007 – 2008 tersebut. Tidak sedikit masyarakat yang kehilangan kepercayaan terhadap bank dan mencari alternatif lain untuk menginvestasikan uang mereka.

Dikutip dari buku ‘The Bitcoin Big Bang: How Alternative Currencies Are About to Change the World’, sejarah lahirnya Bitcoin diawali dari Great Recession atau Resesi Besar dan krisis keuangan di tahun 2008. Ini adalah reaksi terhadap revolusi keuangan yang telah terjadi selama 20 tahun terakhir. Pasalnya, Bitcoin mulai mendapatkan daya tarik ketika bank-bank sentral global mulai mencetak uang untuk memerangi resesi besar.

Pada tahun 2008, ketika Bitcoin diciptakan untuk melawan sentralisasi bank, banyak orang yang kewalahan. Sehingga, hanya ada sedikit diskusi tentang mata uang digital atau blockchain. Namun, semakin banyak programmer dan investor yang perlahan-lahan mengamati fenomena yang sedang naik daun dan mulai memahami keuntungan apa yang bisa didapatkan dari cryptocurrency.

Simak bagaimana perkembangan harga bitcoin dari tahun ke tahun berikut ini. 

Harga Bitcoin dari 2008 – 2022, Dari $0 – $68.500

harga bitcoin dari 2008-2022
Source : SoFi Learn

Meski awalnya Bitcoin sebagai crypto pertama tidak banyak menarik perhatian masyarakat luas. Perkembangan Bitcoin dan crypto pun tidak main-main. Menurut data dari Bappebti, per Februari 2022, sudah ada 12,4 juta investor crypto di Indonesia, di mana harga Bitcoin mengalami peningkatan drastis hingga mencapai harga tertinggi di angka sekitar $68.500 yang mana setara dengan Rp1 miliar (kurs $1 = Rp15.614)

Simak selengkapnya mengenai perkembangan harga Bitcoin mulai dari $0 hingga mencapai ATH di angka $68.500 berikut ini.

Harga 1 BTC di Tahun 2008 – 2009: $0

Pada tanggal 31 Oktober 2008, orang atau sekelompok pseudonim yang dikenal sebagai Satoshi Nakamoto menerbitkan white paper Bitcoin. Awalnya harga BTC masih $0.

Harga 1 BTC di Tahun 2011 – 2016: $1 – $400

Adopsi nyata Bitcoin mulai terjadi sekitar dua tahun kemudian, dan lonjakan harga Bitcoin yang besar terjadi untuk pertama kalinya. Pada bulan Februari 2011, harga BTC hanya $1. Beberapa bulan kemudian, harga BTC mencapai $10 dan kemudian dengan cepat melonjak menjadi $30. Lalu, pada awal tahun 2013, harga BTC mencapai $13 dan naik ke $250 pada bulan April, hingga mencapai harga tertingginya $1.100 pada November 2013. Sedangkan di tahun 2014 – 2016, harga BTC cenderung stabil.

Harga 1 BTC di Tahun 2017 – 2022: $1.100 – $68.500

investasi crypto ketika resesi
Source : Cointelegraph

Di tahun 2017 hingga 2019 harga BTC melonjak dan stabil di kisaran harga $20.000. Lalu, pada 3 Januari 2020, harga BTC sempat turun ke harga $7.347, dan mengalami sedikit kenaikan sebesar 25% pada bulan Mei 2020 ke harga $9.100.

Lalu di tahun 2021 tepatnya pada bulan Agustus, harga Bitcoin melonjak tajam hingga mencapai harga $46.000 per Bitcoin, dan pada November 2021, harga BTC mencapai titik tertingginya sepanjang masa, yakni lebih dari $68.500, di mana harga BTC to IDR berada di angka Rp1 miliar untuk 1 BTC . Per 7 Desember 2022, harga Bitcoin kini berada di angka $17.043.

5 Cara Investasi Crypto Ketika Resesi

cara investasi crypto saat resesi
Source : Pexels

Investasi crypto sendiri bisa dilakukan dengan modal yang sangat minim. Misalnya saja di Pintu, salah satu aplikasi crypto Indonesia yang telah terdaftar resmi di Bappebti, kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000 saja.

Buat kamu yang ingin berinvestasi crypto namun khawatir karena munculnya isu resesi 2023, tenang saja, berikut beberapa tips investasi crypto ketika resesi yang bisa kamu terapkan, dirangkum khusus dari Cryptonews oleh tim Pintu dan Pinhome.

Cari Cryptocurrency yang Memiliki Potensi Jangka Panjang

Dilansir dari Cryptonews, salah satu aspek terpenting untuk berinvestasi crypto ketika resesi adalah menganalisa bagaimana kinerja cryptocurrency dalam jangka panjang. Untuk sebagian besar cryptocurrency, aspek ini tergantung pada kasus penggunaan crypto tersebut. Pengaplikasian crypto di kehidupan nyata akan memainkan peran penting dalam meningkatkan nilai pasarnya.

Beberapa proyek yang dikembangkan oleh cryptocurrency itu sendiri juga akan mempengaruhi nilainya. Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) merupakan salah satu koin yng dianggap memiliki potensi jangka panjang oleh para investor, menurut Cryptonews. Sebagai contohnya, fungsionalitas smart-contract Ethereum yang menjadi pilihan utama untuk mengembangkan dApps, dan masih banyak lagi contoh proyek lainnya.

Simak bagaimana tips memilih crypto untuk investasi jangka panjang.

Mengecek Harga Cryptocurrency di Market

Cara investasi crypto ketika resesi yang kedua adalah investor perlu mengecek harga cryptocurrency yang akan kamu investasikan. Dikutip dari Cryptonews, ketika membeli crypto selama resesi, para investor kemungkinan besar akan mencari token yang memiliki harga masuk yang rendah. Oleh karena itu, cek harga crypto terlebih dulu sebelum memutuskan untuk mulai berinvestasi.

Mengecek Total Supply Crypto

Cara investasi crypto yang ketiga adalah mengecek total supply crypto. Dilansir dari Cryptonews, beberapa cryptocurrency memiliki total persediaan yang terbatas. Ketika batas ini tercapai, tidak ada token baru yang akan diproduksi. Tak hanya itu, beberapa proyek crypto juga secara teratur melakukan ‘burn’ token, yang mana bisa mengurangi keseluruhan pasokan atau supply yang beredar.

Ada banyak platform yang bisa digunakan untuk mengecek total supply crypto, salah satunya Coinmarketcap. Dengan demikian, akan lebih tepat untuk mempertimbangkan total pasokan dan sirkulasi crypto saat ini sebelum memutuskan apakah crypto tersebut adalah crypto yang tahan dengan kondisi resesi.

Terapkan Strategi ‘Buy The Dip’ Secara Tepat

Dilansir dari Forbes, kebanyakan para investor yang menggunakan prinsip ‘Buy The Dip’, yaitu membeli aset ketika mengalami penurunan harga yang hanya sementara dan akan kembali normal seiring berjalannya waktu. Perlu dicatat bahwa pasar cryptocurrency bersifat fluktuatif atau tidak stabil. Sehingga, apabila kamu membeli aset crypto tanpa pertimbangan matang di harga berapapun akan sangat beresiko, terlebih jika setelahnya harga aset mengalami penurunan jangka panjang.

Lalu, bagaimana menerapkan strategi ‘Buy The Dip’ secara tepat? Dilansir dari Forbes, Oleg Giberstein, Co-Founder di Coinrule, memberikan sarannya terkait penerapan strategi ‘Buy The Dip’ dengan benar. Dia menyarankan bahwa bagi investor yang berkomitmen untuk melakukan ‘Buy The Dip’, harus memutuskan berapa jumlah uang yang akan diinvestasikan, yang dirasa nyaman untuk membeli BTC atau ETH setiap bulannya, sehingga para investor tidak terlalu khawatir tentang apa yang terjadi pada harga crypto selama dua tahun ke depan.

Siapkan Dana Darurat Dalam Bentuk Uang Tunai

Cara investasi crypto ketika resesi 2023 yang terakhir adalah para investor wajib menyiapkan dana darurat dalam bentuk cash atau uang tunai. Seperti yang sudah dibahas di atas, market cryptocurrency bersifat fluktuatif atau tidak stabil, alih-alih menunggu harga crypto menghasilkan profit, dana darurat bisa digunakan untuk membeli kebutuhan harian.

Dikutip dari Harvard Business Review, perencanaan dana darurat tidak hanya untuk kondisi market crypto yang fluktuatif, namun termasuk juga pada biaya atau pengeluaran atau kejadian tak terduga lainnya. Dana Darurat yang bisa para investor siapkan adalah dana darurat selama 6 bulan.

Penutup

Ketika para investor mempertimbangkan terjadinya resesi, banyak yang mencari cara untuk melindungi portofolio mereka dari potensi tersebut. Fakta bahwa cryptocurrency tidak terikat dengan otoritas pusat mana pun membuat aset ini menjadi pilihan yang menarik bagi banyak orang.

Dikutip dari Cryptonews, ketika mencari cryptocurrency apa yang tahan dengan kondisi resesi untuk berinvestasi, penting untuk mengevaluasi cryptocurrency dalam jangka panjang, mengecek harga di market, mengecek total supply crypto, menerapkan strategi ‘Buy The Dip’ dengan tepat, dan tentunya menyiapkan dana darurat dalam bentuk uang tunai.

*Disclaimer:

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.


Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Cek properti pilihan kami De Callista Prima Residence dan temukan keunggulan, fasilitas menarik dan promo menguntungkan lainnya cuma di Pinhome! Cari tahu juga tips penting persiapan beli rumah dan KPR di Property Academy by Pinhome.   

Hanya Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.

Copied to clipboard
bottom-sidebar-banner
left footer bannerright footer banner
left footer bannerright footer banner

Properti Rekomendasi

    Rp 550,8 Juta - Rp 1,5 Miliar
    Angsuran mulai dari Rp3,8 Juta/bln
      Rp 181 Juta
      Angsuran mulai dari Rp1,2 Juta/bln
        Rp 357,1 Juta - Rp 780 Juta
        Angsuran mulai dari Rp2,5 Juta/bln

        Properti Eksklusif: Green Paradise City

        Parung Panjang, Kab. Bogor
          Rp 1 Miliar - Rp 1,1 Miliar
          Angsuran mulai dari Rp7,2 Juta/bln

          Properti Eksklusif: The Agathis

          Pancoran Mas, Kota Depok
          sticky banner
          sticky banner

          © lifestyle.pinhome.id

          Pinhome App

          Coba Aplikasi Pinhome

          Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
          Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

          iOS PCA DownloadAndroid PCA Download