Blog›Lifestyle›Alat Musik Jambi
0
0

Alat Musik Jambi

Dipublikasikan oleh Aulia Ramadhanti

Sep 5, 2022

12 menit membaca

Copied to clipboard
alat musik jambitop-right-banner

Hai Pins, apakah kamu pernah mengunjungi Jambi? Provinsi ini memiliki ragam budaya yang tidak kalah dengan daerah lainnya seperti Aceh dan Sumatera Utara, lho! Nah, tulisan ini akan mengenalkan mengenai berbagai jenis dan macam dari alat musik tradisional Daerah Jambi.


Alat Musik Jambi – Jambi adalah sebuah wilayah yang terletak di Pulau Sumatera, tepatnya di pesisir timur bagian tengah. Provinsi Jambi memiliki nama ibu kota yang sama, yaitu Kota Jambi. Daerah ini terbilang cukup populer di Pulau Sumatera, terutama tempat wisata Jambi yang cukup menarik perhatian wisatawan. Kemudian, bagaimana dengan budaya Jambi?

Soal ragam budaya, Jambi tidak jauh dengan daerah-daerah lain, memiliki budaya yang sangat khas, seperti alat musik tradisional, pakaian adat Jambi, senjata tradisional Jambi, hingga tarian tradisional.

Nah pada kesempatan kali ini, kita akan secara khusus membahas mengenai alat musik khas atau yang kita kenal alat musik tradisional.

Mengenal Alat Musik Jambi

alat musik jambi

Berbicara mengenai alat musik Jambi, tentu beragam, bahkan beberapa di antaranya ada yang mirip dengan alat musik Jawa Timur, sebut saja merawis.

Bahkan barangkali merawis ini terdapat di banyak daerah, seperti daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Berikut daftar alat musik tradisional derah Jambi:

  1. Gambus Jambi
  2. Akordeon
  3. Gendang Melayu
  4. Cangor
  5. Sekdu
  6. Serdam
  7. Serangko
  8. Rebana Singke
  9. Puput Kayu
  10. keromong
  11. Kompangan
  12. Marawis
  13. Kelintang Jolo
  14. Kelintang Kayu
  15. Gendang Panjang Dua Sisi

Penjelasan Alat Musik Tradisional Daerah Jambi

Setelah kita mengenal nama-nama dari alat musik tradisonal Jambi, pada bagian ini kita akan mengenal satu per satu dari alat musik tersebut.

Pada bagian ini kita akan membahas masing masing dari alat musik yang meliputi:

  • Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan alat musik.
  • Kegunaan
  • Asal daerah

1. Gambus Jambi

gambus jambi

Gambus Jambi sedikit berbeda dengan gambus pada umumnya, hal ini dapat kita lihat dari bentuk dan ukurannya.

Beberapa modifikasi juga terlihat dari jumlah senar yang dimiliki oleh gambus Jambi, yang mana ditambahkan tingga hingga dua belas senar.

Pada dasarnya, alat musik gambus dibawa oleh masyarakat Timur Tengah saat melakukan perdagangan ke Indonesia. Selain di Jambi, kita juga akan menemukan alat musik gambus di daerah-daerah lain, baik di Pulau Sumatera ataupun pulau lain.

Sebenarnya tidaklah heran apabila gambus ini sangat diminati oleh masyarakat Indonesia, bahkan gambus juga sering  dipadukan dengan alat musik tradisional lain. Hal ini karena keselarasan dan kecocokan dari gambus, baik dengan musik tradisional Indonesia ataupun dengan kesenian lainnya.

2. Akordeon

Akordeon

Akordeon mungkin menjadi alat musik tradisional yang paling populer di wilayah Sumatera, tercatat akordeon menjadi alat musik dari Bengkulu juga.

Bagi yang belum mengetahui akordeon, alat musik ini sedikit mirip dengan organ. Perbedaannya terletah pada sumber energi, akordeon sama sekali tidak memerlukan listrik. Akordeon akan menghasilkan nada dengan hanya ditekan dan ditarik-tarik.

Pada umumnya akordeon digunakan untuk megiringi musik-musik Melayu. Coba saja kalian perhatikan, setiap musik Melayu memiliki akordeon.

Apabila kita mengacu pada sejarah, akordeon sebenarnya bukan berasal dari daerah Jambi atau daerah-daerah lain di Indonesia. Akordeon sesungguhnya diciptakan oleh seorang seniman Jerman, yaitu C.F.L. Buschman.

3. Gendang Melayu

Gendang Melayu

Gendang Melayu sangat jauh berbeda dengan gendang-gendang yang terdapat di daerah Jawa karena berukuran lebih kecil dan  mirip dengan rebana.

Alat musik yang termasuk ke dalam kelompok alat musik ritmis ini terbuat dari kayu, kulit hewan (kulit hewan yang sering digunakan kulit kerbau), dan rotan.

Cara memainkan gendang Melayu tidaklah jauh berbeda dengan rebana atau gendang pada umumnya, yaitu dengan cara dipukul secara langsung menggunakan tangan.

Alat musik Jambi ini digunakan untuk mengiringi kesenian tradisional Jambi, baik itu tarian ataupun lagu-lagu daerah.

4. Cangor

Cangor

Cangor adalah salah satu musik idio-kordofon, Alat musik ini akan kita temukan di Jambi, terutama di daerah Sarolangun, Bungo, Merangin, Kerinci, dan Tebo.

Matreial atau bahan yang digunakan dalam pembuatan cangor adalah bambu, caranya dipotong-potong dengan 40cm, setelah dipotong-potong, kulit bambu dicungkil dan diberikan bantalan kayu.

Cangor dapat dikatakan musik rakyat, sebab alat musik ini sangat identik dengan petani, mereka bisa memainkannya di sela-sela istirahat.

Memainkan congor terbilang cukup mudah, yaitu hanya dengan dipukul menggunakan dua buah tongkat kecil yng terbuat dari rotan. Meskipun sederhana, congor dapat menghasilkan nada yang indah.

5. Sekdu

sekdu

Alat musik tradisional daerah Jambi selanjutnya adalah sekdu, sekilas bentuknya hampir mirip atau bahkan menyerupai suling, salah satu alat musik khas Sunda.

Cara memainkannya pun tidak jauh berbeda, yaitu dengan cara ditiup, namun untuk bagian yang ditiup terbuat dari kayu, ini disebut dengan klep.

Material yang digunakan dalam pembuatan sekdu adalah bambu kecil, dengan ukuran setidaknya 1-2 cm. Alat musik tiup ini pada umumnya dimainkan dalam acara-acara upacara adat Suku Melayu, dan dimainkan oleh kaum tua.

Selain bentuk, hal unik lain dari alat musik sekdu adalah nada yang dihasilkan, yaitu do, re, mi, sol, artinya tanpa fa.

6. Serdam

Serdam

Masih dengan alat musik tiup, serdam juga tidak jauh berbeda dengan suling atau seruling, hanya saja ukurannya lebih besar, dan memiliki 5 lubang.

Memiliki suara unik dan merdu, menjadikan serdam sebagai salah satu alat musik tradisional terbaik yang dimiliki oleh Jambi. Sedangkan untuk tangga nada yang dihasilkan adalah do, re, mi, sol, la dan si.

Pada umumnya serdam dimainkan hanya untuk hiburan semata yang dipadukan dengan alat musik lain, baik alat musik tradisional ataupun alat musik modern.

7. Serangko

Serangko

Searangko merupakan alat musik tiup yang mirip dengan terompet, namun terbuat dari bambu atau kayu.

Bahan yang digunakan untuk membuat serangko ialah tanduk kerbau dan bambu, adapun ukuran rata-rata dari serangko adalah 1 m hingga 3 m.

Serangko dapat kita temukan di daerah sekitar Kerinci. Berdasarkan cerita masyarakat, dahulu masyarakat menggunakan terompet sebagai peringatan suatu kejadian, atau pertanda serta terompet perang.

Sekarang, nama serangko tidaklah sepopuler alat musik tradisional Jambi lainnya, mengingat alat musik ini sudah jarang dimainkan.

Maka, sudah sepatutnya kita melestarikannya, salau satu caranya adalah dengan membaca informasi dan mengenali budaya-budaya Indonesia lebih dalam.

8. Rebana Singke

rebana singke

Rebana singke pada dasarnya tidaklah jauh berbeda dengan rebana pada umumnya. Alat musik ini dibawa oleh orang-orang Timur Tengah pada masa lalu saat melakukan perdagangan ke Indonesia.

Seperti yang kita tahu, pada masa lalu Indonesia menjadi perlintasan negara-negara Timur Tengah yang melakukan perjalanan dagang seperti ke Tiongkok, dan sebagainya.

Lantas apa yang membedakan rebana singke dengan rebana biasa?

Barangkali tidak sedikit orang yang memiliki pertanyaan demikian. Penambahan kata singke sebenarnya tidak merujuk ke alat musik rebana ini, melainkan lebih kegunaannya.

Nama singke diketahui diambil dari kata zikir, yang mana rebana ini digunakan untuk mengiringi zikir dan puji-pujian ke pada Sang Pencipta. Kegunaan dari rebana singke ini sangatlah jelas, yaitu alat musik untuk mengiri zikir atau puji-pujian.

Terdapat hal yang menarik saat singke diamainkan, sebab para pemain rebana akan memadukan musik dengan beberapa gerakan, tentu selain vokal.

9. Puput Kayu

puput kayu

Puput kayu adalah alat musik tiup yang memiliki kemiripan dengan alat musik Sumatera Barat ataupun alat musik dari Bengkulu.

Alat musik yang terbuat dari kayu ini memang unik, yaitu terdapat lidah lidah pada bagian ujung untuk ditiup. Puput kayu memiliki 6 lubang dan untuk memainkannya seseorang perlu memahami tangga nada.

Sama halnya dengan kebanyakan alat musik tradisional, puput kayu digunakan untuk mengiringi lagu daerah atau kesenian tradisional lainnya.

Puput kayu juga sering dimainkan bersamaan dengan alat-alat musik tradisional lainnya sehingga menghasilkan musik yang indah.

10. Keromong

Keromong atau dikenal juga dengan nama kelintang perunggu adalah alat musik yang dimainkan dengan di pukul.

Keromong ini mirip dengan instrumen pada gamelan Jawa, atau dengan alat musik Maluku yaitu gong toto boang.

Material atau bahan yang digunakan dalam membuat keremong adalah perunggu yang dicampur logam.

Alat ini mengeluarkan nada atau suara yang enak didengar, khas musik-musik tradisional Indonesia.

11. Kompangan

Kompangan

Bila kita perhatikan, kompangan memiliki kemiripan dengan rebana. Alat musik ini begitu terkenal di kalangan msyarakat Melayu, sebab dalam beberapa kegitan kempangan banyak dimainkan.

Apa perbedaan kempangan dengan rebana?

Perbedaan yang paling mencolok dari kempangan ialah bentuk yang relatif lebih kecil dan lebih tipis dibandingkan dengan rebana.

Sama halnya dengan rebana, kempang adalah alat musik yang berasal dari Timur Tengah. Alat musik ini mulai populer di Tanah Melayu saat Kesultanan Malaka berkuasa.

Material atau bahan yang digunakan dalam pembuatan kempangan adalah kayu dibentuk silinder dengan bentuk yang pipih. Sedangkan untuk atasnya menggunakan kulit kambing yang telah dikeringkan. Memainkannya pun cukup mudah, yaitu dengan dipukul-pukul dengan menggunakan tangan (mirip dengan rebana).

12. Marawis

marawis

Marawis adalah alat musik yang identik dengan budaya Timur Tengah, maka tidak heran jika mawaris digunakan dalam acara keagamaan, seperti puji-pujian, sholawat dll.

Sedangkan untuk memainkannya tidak jauh dengan rebana, yaitu dipukul menggunakan telapak tangan.

Marawis masuk ke Jambi dibawa oleh orang-orang Timur Tengah yang melakukan perjalanan dagang. Saat ini di Indonesia, marawis dikenal sebagai alat musik daerah Jambi.

13. Kelintang Jolo

kelintang jolo

Kelintang jolo adalah alat musik Jambi yang sangat sederhana, hanya terbuat dari belahan kayu dengan ukuran yang berbeda dan disesuaikan.

Kayu yang telah dibelah tersebut disusun menggunakan tali menjadi satu, dari ukuran paling pendek hingga paling panjang.

Saat kelintang jolo dimainkan akan menghasilkan nada yang tidak jauh berbeda dengan kelintang cangor, atau bahkan sama yaitu do, re, mi sol dan la.

Dalam memainkan kelintang jolo ialah dengan cara dijinjing menggunakan tali, lalu kelintang kayunya diposisikan horizontal.

14. Kelintang Kayu

kelintang kayu

Kelintang kayu tidak jauh berbeda dengan kelintang jolo, yaitu terbuat dari kayu yang dibelah. Sedangkan untuk ukurannya dari yang kecil hingga besar dijejerkan. Jumlah kayu yang digunakan dalam kelintang kayu ini sebanyak 14 buah, itu artinya lebih banyak dari pada kelintang jolo.

Pada masa Kerajaan Melayu, kelintang kayu begitu populer dikalangan masyarakat Jambi, mengingat banyak bangsawan yang mementaskannya untuk mengiringi lagu atau syair-syair nasehat.

Memainkannya pun tidak jauh berbeda dengan kelintang jolo, yaitu dengan cara dipukul menggunakan stik yang berbentuk silindris.

Jika kelintang jolo menggunakan tali dan diposisikan secara horizontal, hal ini berbeda dengan kelintang kayu yang memiliki tatakan berupa kayu, barangkali lebih mirip ke instrumen yang dimiliki oleh gamelan.

15. Gendang Panjang Dua Sisi

Gendang Panjang Dua Sisi

Gendang panjang dua sisi tidaklah jauh berbeda dengan gendang yang biasa, hanya saja dari segi ukuran lebih besar. Selain itu bentuk dari ujung ke ujung dapat dikatakan hampir sama.

Kiri kanan dari gendang panjang dua sisi dilapisi oleh kulit hewan yang telah dikeringkan, bisa saja kulit kambing ataupun sapi.

Selain menjadi alat musik Jambi, kendang dua sisi ini juga menjadi alat musik tradisional dari Bangka Belitung.

Memainkan kendang panjang dua sisi tidaklah jauh berbeda dengan kendang pada umumnya, yaitu dengan cara dipukul.

Penutup

Nah itu dia beberapa alat musik tradisonal yang berasal dari Provinsi Jambi. Ternyata, alat musik khas Jambi cukup banyak dan bervariasi, mulai dari alat musik tiup hingga pukul. Namun sayangnya, sebagian besar dari kita belum mengenal alat musik tersebut.

Maka, penting bagi kita untuk mengenal dan melestarikan warisan nenek moyang kita ini. Terutama karena alat musik tradisional Indonesia adalah salah satu identitas bangsa kita. Jadi, jangan lupa untuk mengeksplor alat musik tradisional dari daerah lainnya seperti alat musik Aceh, alat musik Banten, dan alat musik Kalimantan Barat.


Temukan beragam pilihan rumah terlengkap di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Editor: Daisy

Copied to clipboard
bottom-sidebar-banner
left footer bannerright footer banner
left footer bannerright footer banner

Properti Rekomendasi

    Rp 550,8 Juta - Rp 1,5 Miliar
    Angsuran mulai dari Rp3,8 Juta/bln
      Rp 181 Juta
      Angsuran mulai dari Rp1,2 Juta/bln
        Rp 357,1 Juta - Rp 780 Juta
        Angsuran mulai dari Rp2,5 Juta/bln

        Properti Eksklusif: Green Paradise City

        Parung Panjang, Kab. Bogor
          Rp 1 Miliar - Rp 1,1 Miliar
          Angsuran mulai dari Rp7,2 Juta/bln

          Properti Eksklusif: The Agathis

          Pancoran Mas, Kota Depok
          sticky banner
          sticky banner
          Pinhome App

          Coba Aplikasi Pinhome

          Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
          Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

          iOS PCA DownloadAndroid PCA Download