BlogLifestyleEdukasiPercakapan Bahasa Minang dan Artinya untuk Sehari-hari
0
0

Percakapan Bahasa Minang dan Artinya untuk Sehari-hari

Ditulis oleh Nabila Zahra Hafizhah

Feb 10, 2022

13 menit membaca

Copied to clipboard
bahasa minangtop-right-banner

Bahasa Minangkabau adalah salah satu bahasa daerah di Indonesia dari Sumatera Barat. Bahasa ini cukup populer dan tersebar di seluruh daerah tanah air. Tidak heran bila kamu sering mendengar dialog bahasa Padang serta artinya di kehidupan sehari-hari. Hal ini juga berlaku ketika orang Minang tengah bernegosiasi harga untuk rumah baru di Puri Tenjo atau Avoria Estate.

Hal ini tidak terlepas dari tradisi turun-temurun di Minangkabau yang masyarakatnya suka merantau, sehingga obrolan bahasa Padang atau Minang ini akan sering kita jumpai. Cara berkenalan dengan bahasa Padang atau Minangkabau memang tak ada ubahnya dengan bahasa lain, namun yang berbeda tentulah suku katanya.

Mengapa hal ini perlu dipelajari? Karena kita semua menyadari bahwa orang-orang beretnis Minang telah lama menyebar ke seluruh penjuru Indonesia. Akibatnya, adalah wajar bila kamu menemui mereka dalam berbagai momen.

Nah, Jika kamu penasaran dengan apa yang mereka bahas dan ucapkan jika berbicara, berikut ini Pinhome telah merangkum beberapa contoh percakapan bahasa Minang yang bisa kamu gunakan untuk percakapan sehari-hari.

Baca juga: 20 Pantun Minang Terbaik Berikut Artinya, Lengkap!

Adab atau Tata Cara Berkenalan dengan Orang Minang

Berkenalan dengan orang bersuku Minang secara langsung maupun online, sebenarnya tidak ada ubahnya dengan orang lain pada umumnya. Tentunya, kita pasti menjaga tata krama dan kesopanan dalam bertutur, menghormati setiap orang meskipun kita belum tahu status sosial mereka.

Berikut ini adalah adab atau tata cara berkenalan dengan orang minang yang perlu diperhatikan, dalam rangka menjaga perasaan lawan bicara agar tidak tersinggung atau merasa ilfil.

  • Jangan memanggil orang Minang yang belum dikenal dengan sebutan \\\\\\\”Kamu\\\\\\\” / \\\\\\\”Anda\\\\\\\”, namun panggillah dengan sebutan \\\\\\\”Abang\\\\\\\”, \\\\\\\”Om\\\\\\\”, atau panggilan akrab lainnya seperti \\\\\\\”Bos\\\\\\\”, \\\\\\\”Bro\\\\\\\” dan sejenisnya.
  • Jika berpaspasan, sapalah sembari menganggukkan kepala dan dibarengi dengan senyum
  • Jika orang yang dijumpai dirasa jauh lebih muda, maka panggillah dengan sebutan \\\\\\\”Adek\\\\\\\”, ini akan membuat mereka merasa lebih dihargai.

Contoh Percakapan Bahasa Minang dan Artinya

Ada banyak jenis Bahasa Minang yang hampir berbeda di setiap daerahnya di Sumbar. Memang tidak terlalu signifikan, namun logat dan beberapa suku katanya berbeda. Tetapi secara umum, dan juga yang paling banyak dikenal atau dijumpai adalah Bahasa Padang. Nah, di sini akan saya jabarkan beberapa contoh percakapan bahasa Minang dan artinya saat berkenalan.

Perkenalan Nama

Ketika berjumpa orang baru, hal pertama yang akan dilakukan adalah menyapa, kemudian memperkenalkan nama. Ini adalah hal yang wajib, karena tidak mungkin kita akrab tanpa tahu nama orang tersebut. Hal ini akan sering terjadi, misalnya ketika memulai sekolah di instansi yang baru, bersua kolega dan sebagainya. Jika orang tersebut berbahasa Minang, maka cara memperkenalkan nama adalah sebagai berikut:

(A) : Salam kenal, sanak, Namo awak Andi, awak dari Bogor.
[Salam kenal, kawan, nama saya Andi, saya dari Bogor].

(B) : Salam kenal juo, sanak, Namo awak Irfan, awak barasal dari Payokumbuah.
[Salam kenal juga, kawan, nama saya Irfan, saya berasal dari Payakumbuh].

Keterangan :

  • Sanak = Dalam bahasa Minang, \\\\\\\”Sanak\\\\\\\” diartikan sebagai \\\\\\\”Saudara\\\\\\\”, namun lebih dipakai sebagai panggilan akrab ketika bertemu orang baru, sehingga maknanya menjadi \\\\\\\”Kawan / teman\\\\\\\”.
  • Awak = Suku kata ini memiliki beberapa arti, namun ketika berkenalan, dipakai untuk menyatakan \\\\\\\”Saya\\\\\\\” dalam konteks kesopanan. Karena jika memakai \\\\\\\”Aden\\\\\\\”, kedengarannya cukup kasar. Selain memakai \\\\\\\”Awak\\\\\\\”, kamu juga bisa menggunakan kata \\\\\\\”Ambo\\\\\\\”.

Menanyakan Status dan Usia

Setelah menanyakan nama dan asal, berikutnya biasanya kita akan membahas soal status dan usia. Meskipun terdengar agak privasi, namun ini penting juga. Kenapa? Karena setelah mengetahui status dan umur, maka kita bisa memanggil orang tersebut dengan sebutan yang pas dan sopan, misalnya bila dia lebih tua atau lebih muda. Berikut, Percakapan Perkenalan Dalam Bahasa Minang saat bertanya status:

(A) : Kini ko, sanak masih bujang atau alah bakeluarga?
[Sekarang ini, kamu masih lajang atau sudah berkeluarga?]

(B) : Awak masih bujang, alun bakeluarga lai. Sanak ba\\\\\\\’a?
[Saya masih lajang, belum berkeluarga. Kamu gimana?]

(A) : Ooh masih bujang, kalau awak alah bakeluarga sanak, alah duo urang lo anak awak. Umua sanak bara kini?
[Ooh masih lajang, kalau saya sudah berkeluarga, anak saya sudah 2 orang. Usia kamu berapa sekarang?]

(B) : Ndehh, coitu yo bang. Kalo umua wak baru 22 tahun, sadang kuliah di UNP Padang. Kalo umua Abang bara kini tu?
[Ooh begitu ya bang. Kalau usia saya baru 22 tahun, sedang kuliah di UNP Padang. Kalau usia Abang berapa sekarang tuh?]

(A) : Umua Wak alah 31 tahun, diak.
[Usia saya sudah 31 tahun, dek].

Keterangan:

Ada beberapa hal pada percakapan di atas yang menyelipkan suku kata tanpa arti, namun berupa ekspresi khusus. Selain itu, ada pula perubahan panggilan setelah mengetahui usia dari masing-masing mereka. Berikut penjelasannya:

  • Bujang = Dalam bahasa Minang, bujang diartikan sebagai \\\\\\\”Lajang\\\\\\\”. Istilah panggilan \\\\\\\”Anak Bujang\\\\\\\” ditujukan bagi mereka yang masih single / lajang. Sedangkan untuk wanita, panggilannya \\\\\\\”Anak Gadih\\\\\\\” atau Anak Gadis.
  • Ndehh = Istilah \\\\\\\”Ndehh\\\\\\\” ini umumnya diucapkan ketika seseorang merasa terkejut / kaget atau merasa \\\\\\\”Wah\\\\\\\” terhadap sesuatu hal yang didengar atau dilihatnya. Dalam konteks percakapan di atas, si-B mengucapkannya ketika dia tahu bahwa usia lawan bicaranya jauh lebih tua dari dia.
  • Panggilan Berubah = Setelah mengetahui usia masing-masing, panggilan satu sama lain menjadi berubah. Si-B langsung memanggil \\\\\\\”Abang\\\\\\\” terhadap si-A karena usia, dan si-A memanggil \\\\\\\”Adek\\\\\\\” karena jauh lebih tua.

Dalam budaya Minangkabau, memanggil seseorang dengan sebutan \\\\\\\”Adek\\\\\\\”, meskipun kepada seseorang yang belum dikenal, adalah hal yang biasa, bahkan terkesan lebih sopan, dan orang yang dipanggil \\\\\\\”Adek\\\\\\\” tersebut akan merasa lebih dihargai dan akrab.

Menanyakan Pekerjaan

Percakapan Perkenalan Dalam Bahasa Minang selanjutnya adalah obrolan tentang pekerjaan. Hal ini juga tidak kalah penting dari pertanyaan nama dan status. Karena jika teman ngobrol kita sudah memiliki pekerjaan tetap sedangkan kita masih melanjutkan pendidikan, bisa saja hal tersebut nantinya jadi membantu bagi kita dalam mendapatkan pekerjaan.

(A) : Apokah adiak ado karajo sampingan salain kuliah?
[Apakah kamu memiliki pekerjaan sampingan selain kuliah?]

(B) : Ado bang, wak punyo bisnis sampingan lewat Online, mulai dari panulih artikel, jasa desain grafis dan Blogging bang. Abang sendiri karajo dima?
[Ada bang, saya punya bisnis sampingan lewat Online, mulai dari penulis artikel, jasa desain grafis dan Blogging bang. Abang sendiri kerja dimana?]

(A) : Mantap tu diak, karajo sambia kuliah, Ado pitih masuak, bisa lo manolong urang gaek mambayia biaya kuliah. Abang karajo di BUMN, diak.
[Mantap tuh dek, kerja sambil kuliah, ada pemasukan duit tambahan, bisa pula membantu orangtua membayar biaya kuliah. Abang kerja di BUMN, dek].

(B) : Alhamdulillah bang, bisa juo mangirim pitih ka kampuang untuak tambah-tambah balanjo adiak-adiak wak yang masih sikola.
[Alhamdulillah bang, bisa juga mengirim uang ke kampung untuk tambahan belanja adek-adek saya yang masih sekolah].

(A) : Syukurlah kok mode tu diak, lanjuik\\\\\\\’an perjuangan, nan pantang halal.
[Syukurlah kalo seperti itu dek, lanjutkan perjuangan, yang penting halal].

(B) : Iyo bang, tarimo kasih
[Iya bang, terima kasih]

(A) : Samo-samo, diak.
[Sama-sama, dek].

Keterangan:

\\\\\\\”Mode\\\\\\\” dalam konteks percakapan di atas artinya adalah \\\\\\\”Seperti\\\\\\\”, namun kamu juga bisa menggantinya dengan kata \\\\\\\”coitu\\\\\\\”, \\\\\\\”takah tu\\\\\\\” yang artinya \\\\\\\”Seperti itu\\\\\\\”.

Percakapan Bahasa Minang dengan Teman Online

Percakappercakapan bahasa minang dan artinyaan bahasa Minangkabau dengan teman
Source : Pekanbaru.tribunnews.com

Contoh yang pertama adalah percakapan dengan orang yang berbahasa Minang melalui online, misalnya seperti media sosial dan game. Anggap saja pada kasus ini, kedua belah pihak sedang membicarakan tentang buka bersama pada bulan puasa, sekalian reunian teman seangkatan SMA.

Pihak A sedang merantau di kota Bogor dan merencanakan ingin pulkam seminggu lagi. Sedangkan pihak B berada di kampung halamannya di Kota Padang. Maka contoh percakapan bahasa Minang jadi seperti berikut:

A : Assalamualaikum kawan, bilo jadinyo pulang kampuang ka Padang?
(Assalamualaikum bro, kapan jadinya pulang kampung ke Padang?)

B : Waalaikumsalam kawan, Insya Allah hari Sanayan ko kok ndak ado halangan. Baa tu?
(Waalaikumsalam bro, Insya Allah hari Senin kalo gak ada halangan. Kenapa tuh ?)

A : Jadi mode ko, kawan-kawan Alumni SMA wak ka ma\\\\\\\’adoan buko puaso basamo di Taplau duo hari sabalum hari Rayo, lai bisa ikuik kawan tu agak-agak ?
(Jadi gini, teman-teman alumni SMA kita bakal ngadain Buka Puasa Bersama di Taplau 2 hari sebelum lebaran, kamu bisa ikut gak tuh kira-kira?)

B : Awak usahoan kawan, awak lah rindu juo samo kawan-kawan nan lain nyo, alah sataun lo indak basobok Samo urang tu.
(Aku usahakan ya bro, aku juga udah rindu sama teman-teman yang lain, udah setahun juga gak ketemu dengan mereka).

A : Oke oke kawan, jadi beko bia wak kaba\\\\\\\’an ka pengurusnyo untuak mamasuak\\\\\\\’an namo kawan ka daftar peserta nan ikuik\\\\\\\”.
(Oke bro, jadi nanti biar aku kabarin ke pengurus agar memasukkan nama kamu ke daftar peserta yang ikutan).

B : Jadi kawan, mokasih banyak dih.
(Oke bro, makasih banyak ya).

A : Samo-samo, kawan.
(Sama-sama, bro).

Keterangan:

  • Sanayan = artinya \\\\\\\”Senin\\\\\\\”. Sebenarnya kamu juga bisa memakai kata \\\\\\\”Senin\\\\\\\”, tidak harus menggunakan kata ini, namun orang-orang yang berbahasa Minang umumnya mengucapkan kata \\\\\\\”Sanayan\\\\\\\” ke sesama orang Minang lainnya
  • Taplau = adalah singkatan dari \\\\\\\”Tapi Lauik\\\\\\\” / Tepi laut, sebuah tempat wisata Pantai yang populer di Kota Padang
  • Jadi = Dalam konteks mengutarakan \\\\\\\’rasa setuju\\\\\\\’ terhadap sesuatu, orang Minang sering menggunakan suku kata \\\\\\\”Jadi\\\\\\\”, dengan maksud meng-iya-kan argumen lawan bicaranya.

Baca juga: Kata Kata Bijak Bahasa Minang

Percakapan Bahasa Minang dengan Teman di Tongkrongan

Tongkrongan itu identik dengan orang banyak, dan biasanya terjadi di tempat-tempat yang ramai seperti warung kopi, Cafe, tempat wisata dan sejenisnya. Yang namanya tongkrongan sudah pasti terkesan heboh, ribut dan penuh dengan canda tawa. Berikut adalah contoh percakapan bahasa Minang dengan teman di tongkrongan:

(A) : Huh, antahlah kawan, makin lamo makin payah se mancari karajo, apolai awak nan cuman tamaik SMA ko.
(Huh, entahlah bro, makin lama makin susah aja mencari kerja, apalagi kita yang cuman tamat SMA ini).

(B) : Bana, awak se alah 5 bulan manganggur siap di PHK patangko dek ulah Corona ko a, Ndak tau kok kama ka mancari karajo lai, sadangkan awak paralu juo pitih.
(Betul, aku aja udah 5 bulan menganggur setelah di PHK beberapa waktu yang lalu karena Corona ini, gak tau mau kemana lagi nyari pekerjaan, sedangkan kita tetap butuh duit).

(A) : Baa lai kawan, ndak lo banyak nan bisa wak buek doh, cuman bisa bado\\\\\\\’a ka Tuhan supayo capek diangkek virus Corona ko a.
(Gimana lagi bro, nggak banyak yang bisa kita perbuat, cuman bisa berdo\\\\\\\’a kepada Tuhan supaya cepat diangkat virus ini.

(B) : Iyo kawan, lagian alah indu lo keadaan mode dulu mah, nan kama-kama ndak ado hambatan do. Lagian awak pun nio baliak ka rantau untuak mencari karajo disinan liak.
(Iya bro, lagian udah jangan juga keadaaan kayak dulu, yang kemana-mana gak ada hambatan, udah gitu aku juga ingin segera balik ke rantau untuk mencari kerja di sana lagi)

(A) : Batua bana kawan, kini nio kalua rumah se awak lah maraso takuik. Awak pun rencana ka pai marantau lai kok Pandemi lo alah usai.
(Betul sekali bro, sekarang mau keluar rumah aja kita udah ngerasa takut. Aku pun rencana mau pergi merantau juga kalo Pandemi ini udah usai).

Baca juga: 15+ Kata Ucapan Selamat Puasa Bahasa Minang

Percakapan Bahasa Minang dengan Teman Sekelas

percakapan bahasa minang dan artinya
Source : Popmama.com

Ngobrol di kelas adalah hal yang lumrah, meskipun sebenarnya dilarang karena kita harus fokus mendengarkan guru yang sedang mengajar. Nah, percakapan bahasa Padang dengan Teman di bawah ini adalah ilustrasi di mana ketika itu guru tidak masuk, sehingga para siswa-siswi memiliki jam kosong, lalu dua siswa diantaranya saling ngobrol membahas tentang PR:

(A) : Kawan, PR Matematika untuak hari Rabu punyo kawan, alah siap ato alun?
(Bro, PR Matematika untuk hati Rabu, punya kamu udah siap atau belum?)

(B) : Ndeh iyo, lupo wak kawan, alun siap lai. Beko se lah pas pulang wak karajoan di rumah kawan baa?
(Duh iya, aku lupa bro, masih belum siap. Nanti aja pas pulang kita kerjain di rumah kamu gimana?)

(A) : Jadi juo, beko se lah, wak tunggu kawan di rumah wak pas sore dih.
(Oke juga, nanti aja lah, aku tunggu kamu di rumahku nanti sore ya).

(B) : Jadi kawan, beko datang Wak ka rumah kawan siap Sholat Ashar.
(Oke bro, nanti aku datang ke rumah kamu habis sholat Ashar ya)

(A) : Jadi kawan.
(Baik bro).

Baca juga : Kamus Bahasa Minang dan Artinya

Dialog Bahasa Padang di Keluarga

Setelah contoh percakapan secara online, di tongkrongan dan di sekolah, berikut ini adalah obrolan berbahasa Minang yang terjadi di keluarga. Contoh percakapan bahasa Minang dengan teman di bawah ini menceritakan tentang seorang ayah dan ibu, yang menanyakan bagaimana proses belajar hari ini kepada anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, ketika sedang makan siang:

Keterangan :
A : Ayah
B : Ibu
C : Anak

(A) : Diak, baraja apo tadi di sikola? Lai ado diagiah apak guru tu PR ndak?
(Dek, belajar apa tadi di sekolah? Ada gak pak guru nya ngasih PR?)

(C) : Tadi baraja Matematika samo ma\\\\\\\’apa Surat Pendek yah. PR ado juo, PR Bahasa Indonesia nan ka dikumpua\\\\\\\’an hari Kamis ko.
(Tadi belajar Matematika sama menghapal Surat Pendek yah. PR ada juga, PR Bahasa Indonesia yang bakal dikumpulin hari Kamis ini).

(A) : Ma\\\\\\\’apa surat apo tadi du? Lai dapek nyo kan?
(Ngapal surat apa tadi du? Udah hapal kan?)

(C) : Lai yah, Surat Al-fiil jo Surat Al-Falaq
(Hapal yah, Surat Al-fiil dan Surat Al-Falaq).

(B) : Beko malam siap sumbayang Magarik, karajoan PR tu dulu dih, siap sholat Isya baru lalok.
(Nanti malam siap sholat Magrib, kerjakan PR nya dulu ya, terus siap sholat Isya baru tidur).

(B) : Iyo bu
(Iya bu)

Baca juga: 20+ Kata Ucapan Pernikahan Bahasa Minang & Artinya

Basa-basi

Setelah mengetahui nama, status dan pekerjaan, harusnya sudah sedikit akrab dan suasana juga sudah tidak terlalu tegang lagi. Maka, percakapan dalam bahasa Minang berikutnya adalah tentang basa-basi.

Untuk lebih memecah suasana dan menambah keakraban, ada baiknya membuka sesi basa-basi. Hal ini akan menjadi kesan tambahan dalam perkenalanmu. Kamu bisa memulainya dengan mencoba menanyakan suatu hal yang dia sukai, seperti hobi. Maka contoh percakapannya sebagai berikut:

(A) : Dalam mangisi wakatu sanggang, biasonyo adiak suko manga tu? Misalnyo punyo hobi barolahraga atau aponyo, manotau wak sahobi, bisuakko bisa samo-samo se.
[Dalam mengisi waktu senggang, biasanya adek suka ngapain? Misalnya punya hobi berolahraga atau apanya, manatau kita satu hobi, nanti bisa barengan aja].

(B) : Kebetulan wak Suko main badminton bang. Biasonyo pulang kuliah kok ndak ado karajo, wak main Badminton samo kawan-kawan sakos se nyo bang. Kok abang paham, bisa juo tuh datang ka tampek awak untuak main basamo.
[Kebetulan saya suka main badminton bang. Biasanya pulang kuliah kalau gak ada kerjaan, saya main Badminton sama teman-teman satu kos aja bang. Kalo Abang juga suka, bisa juga tuh datang ke kosan saya untuk bermain bersama-sama.

(A) : Ha tua, cocok bana tuh, kebetulan abang suko juo Samo badminton, bisa lah tu bilo ado wakatu bang datang ka kosan adiak.
[Wah, cocok juga tuh, kebetulan abang suka juga sama badminton, bisa lah kapan ada waktu Abang datang ke kosan adek].

(B) : Jadi bang, wak tunggu.
[Oke bang, saya tunggu].

(A) : Siapp diak
[Siapp dek].

Pamitan

Nah, setelah berbincang cukup lama, dan satu sama lain dari kalian sudah saling mengenal, maka tentunya yang terakhir adalah berpamitan. Contoh percakapan bahasa Padang-nya adalah sebagai berikut:

(A) : Oh iyo, kok mode tu awak izin baliak duluan yo diak, masih ado Lo urusan saketek di rumah lai.
[Oh iya, kalau seperti itu saya izin pulang dulu ya dek, masih ada pula lagi urusan di rumah]

(B) : Jadi lah bang, elok-elok di jalan dih.
[Oke lah bang, hati-hati di jalan ya].

Keterangan :

Di percakapan \\\\\\\”pamitan\\\\\\\” di atas, ada 2 suku kata yang penempatannya terkesan sedikit berbeda, yakni kata \\\\\\\”Baliak\\\\\\\” dan \\\\\\\”Elok-elok\\\\\\\”. Penjelasannya sebagai berikut :

  • Baliak = Secara suku kata, artinya adalah \\\\\\\”Balik\\\\\\\”, namun dalam percakapan tertentu seperti ketika berpamitan, maka artinya menjadi \\\\\\\”Pulang\\\\\\\”.
  • Elok-elok = Sama dengan suku kata berulang yang satu ini, dalam percakapan seperti di atas maka artinya menjadi \\\\\\\”baik-baik\\\\\\\” / \\\\\\\”hati-hati\\\\\\\”.

Kesimpulan

Dalam bahasa Minangkabau, ada banyak sekali suku kata dan istilah dalam kalimatnya yang memiliki makna beragam, sehingga kadang susah untuk memahaminya. Bahkan dalam 1 suku kata, bisa saja memiliki beberapa arti yang sangat berbeda, tergantung kalimat, penempatan, serta keadaan saat itu.

Nah, demikianlah beberapa contoh percakapan bahasa Minang dan artinya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasanmu untuk percakapan bahasa minang dan artinya. (Ref).

Baca juga:


Temukan pilihan rumah dan apartemen terlengkap di Aplikasi Pinhome. Dapatkan properti idaman melalui program NUP untuk akses eksklusif. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.

Copied to clipboard
bottom-sidebar-banner
left footer bannerright footer banner
left footer bannerright footer banner
sticky banner
sticky banner
Pinhome App

Coba Aplikasi Pinhome

Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

iOS PCA DownloadAndroid PCA Download