BlogLifestyleEdukasi25+ Tradisi Unik & Upacara Adat Sumatera Barat Yang Melegenda
0
0

25+ Tradisi Unik & Upacara Adat Sumatera Barat Yang Melegenda

Ditulis oleh Nabila Zahra Hafizhah

Okt 14, 2020

11 menit membaca

Copied to clipboard
Upacara Adat Sumatera Barattop-right-banner

Beberapa Upacara Adat Sumatera Barat mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, namun tentunya masih ada juga yang sama sekali belum pernah kita lihat, dengar maupun saksikan. Untuk itu, di sini Minangku telah merangkum beberapa Upacara kebudayaan tersebut untuk pembaca semua.

Setiap daerah dan provinsi di Indonesia pasti memiliki ragam adat dan Budaya, keseluruhannya telah ada dan diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang, hingga generasi setelahnya sampai sekarang. Begitu juga dengan beberapa Upacara Adat Minangkabau yang hingga kini masih dilestarikan.

Upacara Adat Sumatera Barat

Sebut saja seperti upacara pernikahan, pengangkatan kepala suku, upacara tahunan, syukuran, dan lain sebagainya. Semuanya bukan tanpa tujuan, melainkan untuk senantiasa menjaga tradisi yang diwariskan para pendahulu, serta ajang dalam mempertahankan, mewarat dan memperkenalkan kepada para penerus.

Beberapa Upacara Adat Sumatera Barat ini ada yang diselenggarakan dengan penentuan waktu, ada pula yang tidak. Untuk ulasan selengkapnya, silakan baca artikel ini sampai selesai, dan semoga bisa bermanfaat.

Tradisi Ziarah Makam

Yang pertama adalah pergi berziarah ke makam keluarga atau sanak famili yang sudah wafat. Tradisi ini biasanya dilakukan ketika menjelang bulan Ramadhan atau ketika lebaran. Tujuannya adalah untuk mendo\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\’akan mereka yang sudah meninggal, agar senantiasa diberi ketenangan oleh Allah SWT.

Ketika berziarah, para peziarah akan membawakan bunga dan air. Sebelum memanjatkan do\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\’a-do\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\’a, mereka akan terlebih dahulu merapikan seluruh bagian makam, mencabuti rumput, membersihkan batu nisan dan sebagainya. Kemudian air akan disiramkan dan ditaburi bunga di atas makam.

Tradisi Pacu Jawi

Upacara adat sumatera barat
Kompas.com

Upacara Adat Sumatera Barat berikutnya adalah Pacu Jawi (Balap Sapi), merupakan tradisi populer dan turun-temurun yang berasal dari Kabupaten Tanah Datar, terutama di daerah kecamatan Sungai Tarab, Rambatan, Limo kaum, dan Pariangan. Selain itu juga dilakukan di Lima Puluh Kota dan Payakumbuh.

Pacu Jawi merupakan salah satu event yang selalu dinanti-nanti oleh masyarakat Minangkabau, terlebih bagi para fotografer yang ingin mengabadikan momen terbaik dari kegiatan ini. Sehingga tak keran, banyak hasil jepretan mereka yang mendapat penghargaan nasional hingga internasional.

Area / track dari pacu Jawi ini adalah di lahan sawah yang basah dan berlumpur. Para joki akan mengendarai 2 ekor sapi sekaligus, dengan posisi berada di tengah-tengah sapi tersebut sembari memandu agar tetap berlari kencang hingga garis finish. Tradisi ini selalu berhasil mengundang banyak wisatawan, baik yang lokal hingga mancanegara.

Tradisi Turun Mandi

Tradisi Unik di Sumbar berikutnya bernama Turun Mandi. Upacara ini diselenggarakan ketika sebuah pasangan baru saja melahirkan anak mereka. Upacara Turun Mandi ini menjadi ajang dalam memanjatkan rasa syukur atas karunia berupa seorang anak yang dianugerahi oleh Allah SWT.

Selain itu, masyarakat Minangkabau mempercayai bahwa upacara ini merupakan Sunnah Rasulullah, sambil memperkenalkan bahwa telah lahir seorang anak dari satu suku tertentu. Sesuai dengan namanya, bayi tersebut akan dimandikan ke sungai dan dihadiri oleh masyarakat setempat secara beramai-ramai.

Namun, mandi bukan sekadar mandi. Ada syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku pula. Salah satunya adalah, jika bayi tersebut laki-laki, maka tanggal penentuannya adalah tanggal ganjil. Jika bayinya perempuan, maka tanggal pelaksanaannya adalah tanggal genap. Sedangkan orang yang diberi wewenang menggendong bayi ke sungai adalah yang membantu persalinan.

Upacara Batagak Panghulu

Upacara adat sumatera barat
Aadwifalaoli.blogspot.com

Upacara Adat Sumatera Barat berikutnya bernama Batagak Panghulu atau \\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\”pengangkatan penghulu\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\”. Ada beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi dan dilaksanakan sebelum peresmian seorang penghulu baru, diantaranya Baniah, Dituah Cilakoi, Panyarahan Baniah, Manakok hari.

Dalam pelaksanaanya, juga harus sesuai dengan adat dan cara yang sama sejak dulu. Di hari pertama diawali dengan pidato, kemudian penghulu tua akan melakukan proses serah terima jabatan dengan memasangkan Deta, kemudian menyisipkan sebilah keris sebagai tanda bahwa penghulu sudah pindah kuasa.

Setelah itu, penghulu yang baru akan dibacakan sumpah untuk menjalankan amanahnya. Pergelaran ini biasanya dilaksanakan di Rumah Gadang (Rumah Adat Minangkabau) dan dihadiri oleh petinggi-petinggi di daerah tersebut. Untuk pengangkatannya sendiri, tidak dipastikan periode waktunya.

Tradisi Pacu Itiak

Dalam bahasa Indonesia, Itiak berarti bebek. Jadi, pacu Itiak adalah balap bebek, yang merupakan perlombaan antara bebek dan pemenangnya ialah yang sampai garis finis duluan. Tradisi hiburan yang satu ini telah ada dan terus berkembang secara turun-temurun sejak zaman nenek moyang.

Tradisi Pacu Itiak berasal dari Payakumbuh, Kabupaten Tanah Datar. Perlu diketahui bahwa tradisi unik ini merupakan satu-satunya di dunia dan telah ada sejak tahun 1928. Area track yang digunakan adalah pematang sawah warga, yang dibuatkan gelanggang khusus sebagai rute untuk pacuan.

Syarat utama untuk mengikuti turnamen ini adalah, itik / bebek yang diikutsertakan harus berusia 4-6 bulan, dalam artian sudah sanggup terbang dengan cepat dan berukuran dewasa. Untuk menjaga kelestariannya, pemuda setempat membentuk Persatuan Olahraga Pacu Itiak (PORTI). Hadiah yang diperebutkan juga beragam dan tentunya menarik.

Baca Juga : Ciri Khas Suku Minang

Festival Tabuik

Upacara adat sumatera barat
Grid.id

Selain pacu jawi, salah satu Upacara Adat Sumatera Barat yang tak kalah unik dan populer adalah tradisi Tabuik, yang berasal dari Pariaman. Festival Akbar ini digelar setiap tanggal 10 Muharram kalender Hijriyah, yang bertujuan untuk memperingati wafatnya Husein, cucu Nabi Muhammad SAW.

10 Muharram disebut juga dengan Hari Asyura. Tradisi Tabuik pertama kali diperkenalkan tahun 1831, oleh tentara Tamil beragama Islam yang berasal dari India. Kegiatan dalam festival ini adalah pelepasan Tabuik ke laut lepas, yang dilakukan di pantai yang berada di kota Pariaman.

Setiap tahunnya, event ini sangat menarik banyak sekali peminat, bahkan yang datang dari luar provinsi hingga mancanegara. Di hari tersebut, lokasi diadakannya event ini akan sangat ramai, masyarakat setempat memanfaatkannya pula untuk mencari nafkah dengan menjual aksesoris, buah tangan dan oleh-oleh khas Minangkabau.

Makan Bajamba

Budaya Unik di Sumatera Barat berikutnya bernama Makan Bajamba, yaitu makan bersama yang dilakukan di suatu tempat tertentu dengan jadwal yang sudah ditentukan pula. Makan Bajamba bertujuan untuk mendekatkan diri antara satu dengan yang lainnya, mulai dari berkenalan, tegur sapa, mengobrol hingga bercanda ria.

Untuk waktu pelaksanaannya tidak ditentukan secara pasti. Tradisi Makan Bajamba biasanya akan diselenggarakan ketika usai pesta adat, hari-hari besar keagamaan, pernikahan dan lainnya. Jumlah yang hadir pun tidak sedikit, kadang sampai ratusan orang yang duduk di depan meja panjang dan saling berhadap-hadapan.

Batagak Kudo-Kudo

Upacara adat sumatera barat
Pituluik.com

Batagak Kudo-Kudo merupakan salah satu Upacara Adat Sumatera Barat yang terkenal. Tradisi ini biasa dilakukan ketika seseorang hendak membangun rumah baru. Ketika pondasinya sudah di pasang, maka diadakanlah upacara ini dengan mengundang orang-orang sekampung beserta sanak famili dan tokoh-tokoh terkemuka.

Orang yang datang umumnya juga tidak akan dengan tangan kosong, melainkan memberikan bantuan berupa material bangunan seikhlasnya, mulai dari seng, semen, bata, kayu dan lainnya. Kemudian, para tamu akan disuguhkan berbagai jenis makanan, minuman sembari saling bertemu dan bersilaturahmi.

Upacara Maulid Nabi

Kebudayaan di Minangkabau yang selalu dirayakan setiap tahunnya adalah Maulid Nabi Muhammad SAW. Semua daerah di Indonesia pasti merayakan hari lahirnya Nabi Besar umat Islam yakni setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Namun di Pariaman, ada hal unik yang membedakannya dengan daerah-daerah lain.

Masyarakat Pariaman akan merayakan upacara Maulid Nabi sepanjang bulan Rabi’ul Awal hingga Jumadil Akhir. Kegiatannya dilakukan secara bergantian dari satu surau ke surau lainnya, dilakukan sebanyak 2 kali dalam sepekan, yakni Sabtu dan Minggu. Di Sabtu siang, ibu-ibu dan para wanita akan memasak berbagai hidangan.

Ketika malam tiba, akan dilangsungkan proses berzikir atau yang disebut \\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\”Bazikia\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\”, yang akan dihadiri oleh pemuka-pemuka agama seperti imam katik, Tuanku dan Labay, semuanya akan berkumpul di surau, sama-sama melantunkan sholawat sampai menjelang subuh. Nah, di hari Minggu setelah sholat Ashar, akan dilaksanakan Tradisi makan bajamba.

Baca Juga : Pakaian Adat Sumatera Barat

Tradisi Basapa

Tradisi unik suku Minangkabau
Wikipedia.org

Upacara Adat Sumatera Barat selanjutnya adalah \\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\”Tradisi Basapa\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\”, yakni berziarah ke makam Syekh Burhanuddin, yang lokasinya ada di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Dalam bahasa Indonesia, \\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\”Sapa\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\” di sini berarti Safar, yakni salah satu nama bulan di kalender Hijriyah.

Puncak acara akan dilakukan pada tanggal 10 safar, hari Rabu pada Minggu ke-2 dan 3. Tujuan ziarah ini tentulah untuk mengirimkan do\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\’a serta sebagai ucapan terima kasih kepada Syekh Burhanuddin, yang telah berjasa besar dalam menyebarkan ajaran Islam di Minangkabau.

Untuk waktu-nya dibagi menjadi 2 tahap pula, yakni Sapa Gadang (Safar besar) dan Sapa Ketek (Safar kecil). Sapa Gadang dilakukan pada minggu ke-2, dan Sapa Ketek dilaksanakan pada minggu berikutnya. Tuanku Syekh Burhanuddin sendiri wafat pada tanggal 10 Safar tahun 1111 H/1691 M.

Baburu Babi

Tradisi Unik di Sumatera Barat berikutnya adalah berburu babi di sekitar pemukiman masyarakat, persawahan hingga ke pinggiran hutan. Perburuan ini umumnya dilakukan oleh kalangan muda dengan anjing peliharaan mereka, dan biasanya dilakukan ketika akhir pekan dari satu tempat ke tempat yang lain.

Berburu babi ini tujuannya untuk memberi makan anjing-anjing peliharaan mereka, sekaligus mengamankan ternak, tanaman dan perkebunan warga setempat. Selain menggunakan anjing peliharaan, para pemburu umumnya juga membawa senjata tajam seperti tombak dan parang.

Upacara Baralek Gadang

Tradisi unik suku Minangkabau
Youtube.com

Upacara Adat Sumatera Barat selanjutnya adalah Baralek Gadang atau upacara perkawinan, sebuah tradisi yang dikenal dengan nama pesta pernikahan. Di hari-hari sebelum hingga pesta berakhir, akan banyak sekali kegiatan-kegiatan adat hingga hiburan yang dilakukan.

Yang menarik dari adat pernikahan di Ranah Minang ini adalah proses di mana mempelai pria menjemput mempelai wanita setelah selesai berhias, kemudian mereka akan diarak keliling kampung sembari diiringi dengan permainan alat musik tradisional Sumatera barat, tari-tarian dan kesenian lainnya.

Mandi Balimau

Budaya Tradisional Sumatera Barat berikutnya adalah Balimau, singkatnya ialah kegiatan mandi yang bertujuan membersihkan diri sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Dinamakan Balimau karena masyarakat akan mandi menggunakan air limau atau jeruk nipis, karena jeruk nipis dipercaya mampu mengangkat kotoran yang melekat pada kulit.

Kaum wanita dan pria harus mandi di tempat yang terpisah. Jika kaum pria bisa mandi di sungai, maka kaum wanita bisa mandi di lokasi yang lebih tertutup. Pemilihan jeruk nipis sebenarnya sudah ada sejak zaman sebelum ditemukannya sabun.

Baca Juga : Lagu Daerah Sumatera Barat

Tradisi Kerik Gigi

Tradisi aneh di mentawai
Kumparan.com

Dari Sumatera, kita menyeberang ke Mentawai. Di sana, ada sebuah tradisi yang terbilang ekstrim bernama Kerik Gigi, yaitu tradisi yang dilakukan kaum wanita dalam meruncingkan gigi mereka. Proses ini dilakukan menandakan mereka sudah dewasa.

Selain itu, gigi yang runcing juga merupakan simbol kecantikan bagi mereka. Selain itu, juga bertujuan untuk memberikan kedamaian dan kesejahteraan dalam hidup. Proses Kerik Gigi dilakukan oleh orang tetua / yang dituakan, tanpa menggunakan bius maupun peredam rasa sakit.

Upacara Pakilia

Upacara Adat Sumatera Barat selanjutnya bernama Pakilia, yakni tradisi pernikahan yang sudah sangat langka di kepulauan Mentawai. Tradisi ini merupakan ajang dalam menyambut keluarga baru, dilaksanakan setelah pemberkatan di gereja yang biasanya untuk umat Katolik saja.

Pihak paman dan bibi akan menyiapkan perlengkapan Pakilia, seperti 4 ekor ayam muda, 4 helai daun enau, gendang Mentawai dan seekor ayam jantan. Upacara yang langka ini sudah jarang terlihat dan hampir punah, karena memang telah jarang dilakukan ketika ada pernikahan di sana.

Upacara Balopeh

Kebudayaan di Sumatera barat
Gasbanter.com

Tradisi Di Minangkabau berikutnya bernama Balopeh, yakni pemberian gelar kepada mempelai laki-laki, yang biasa dilakukan oleh masyarakat Silungkang, Sumbar. Ketika pria di sana sudah menikah, maka yang dipanggil dalam keseharian adalah gelarnya, bukan namanya lagi.

Pemberian nama gelar dipersembahkan oleh Ninik mamak / tetua di sana, yang merupakan pewarisan dari para pendahulu dari mempelai pria tersebut. Tujuan pemberian gelar ini adalah untuk mengantisipasi terjadinya masalah sengketa lahan, sehingga semakin mudah untuk diselesaikan.

Tradisi Unik Di Sumatra Barat Lainnya

Selain beberapa tradisi / upacara adat di atas, dilansir dari Langgam.id, inilah beberapa Tradisi di Minangkabau yang ditetapkan sebagai warisan tak benda Indonesia :

  • Babiola
  • Tari Benten
  • Tari Sikambang Manih dan Tari Kain (Pesisir Selatan)
  • Talempong Unggan (Sijunjung)
  • Diki Pano (Pasaman)
  • Sikerei (Mentawai)
  • Botatah (Pasaman)
  • Arak Bako (Kota Solok)
  • Patang Balimau (Pesisir Selatan)
  • Songket Silungkang (Sawahlunto)

Baca Juga : Tari Tradisional Sumatera Barat


Sebagai generasi penerus bangsa yang punya jiwa nasionalisme tinggi, sudah saatnya bagi kita untuk meneruskan, merawat, menjaga dan melestarikan semua upacara adat dan budaya di daerah kita, agar tidak hilang ditelan masa dan tetap bisa dilaksanakan oleh anak cucu kita.

Demikianlah, ulasan kali ini mengenai Upacara Adat Sumatera Barat beserta penjelasan dan gambarnya, semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih.


Temukan beragam pilihan rumah terlengkap atau tanah dijual seperti jual tanah di Medan di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual Beli Properti Pinhome. Bergabunglah bersama kami di aplikasi Rekan Pinhome untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti. 

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome – PINtar jual beli sewa properti.

Copied to clipboard
bottom-sidebar-banner
left footer bannerright footer banner
left footer bannerright footer banner
sticky banner
sticky banner
Pinhome App

Coba Aplikasi Pinhome

Cari, konsultasi, beli, hingga jasa perawatan rumah, semua ada!
Unduh sekarang dan nikmati manfaatnya.

iOS PCA DownloadAndroid PCA Download